GPO2AAvatar border
TS
GPO2A
Pergelaran Kualifikasi Piala Asia U-19 di Jakarta Merugi
akarta - Genderang perang babak kualifikasi Grup G Piala Asia U-19 telah ditabuh pada Selasa (8/10) petang. Korea Selatan membuka perhelatan dengan menghadapi Filipina, sebelum dilanjutkan partai Indonesia melawan Laos. Namun, dari perhelatan perdana itu ternyata gaungnya tidak sebesar yang dibayangkan sebelumnya.

Kesuksesan Timnas U-19 menjuarai Piala AFF 2013 bulan lalu sejatinya diharapkan bisa menjadi magnet bagi pecinta sepakbola Tanah Air untuk berbondong-bondong menyambangi Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta. Akan tetapi, fakta di lapangan berbanding terbalik.

Yel-yel “Indonesia..Indonesia..” yang biasanya nyaring terdengar nyaris tak bersuara. Nyayian “Garuda di dada” pun sontak menghilang. Stadion terbesar di nusantara itu tak lagi bergema. Hal itu terasa wajar karena dari 60.300 lembar tiket yang dicetak panitia diperkirakan hanya laku tak lebih dari 10.000 lembar.

Keputusan PSSI untuk memindahkan perhelatan kualifikasi Piala Asia U-19 dari Sidoarjo ke Jakarta memang berbau perjudian. Euforia yang telah terbangun saat Evan Dimas cs menjadi juara Piala AFF seketika runtuh ketika bertanding di Ibu Kota. PSSI seharusnya sudah mempertimbangkan kemungkinan tersebut.

Denyut nadi kehidupan di Jakarta tentu lebih kencang jika dibandingkan dengan daerah lainnya. Ketika berada pada hari kerja, rasanya sangat sulit untuk menarik banyak massa ke stadion. Apalagi, pertandingan digelar pada malam hari dan disiarkan secara langsung oleh televisi. Orang-orang pun lebih memilih menonton lewat layar kaca ketimbang harus susah payah menerobos kemacetan menuju pusat Ibu Kota.

Faktor non-teknis tersebut diperparah dengan harga tiket yang relatif mahal. Seakan ingin meraup untung sebanyak-banyaknya, PSSI mematok harga tiket termurah Rp 50 ribu untuk tribun. Sementara, yang termahal untuk kelas VVIP dibanderol sampai Rp 1 juta. Ini jauh berbeda ketika pelaksanaan Piala AFF di Gelora Delta Sidoarjo. Tiket termurah untuk babak penyisihan hanya dihargai Rp 20 ribu, sementara VVIP dipatok Rp 75 ribu.

Sepinya minat penonton juga berdampak kepada harga pasaran tiket yang dijual para calo. Berdasarkan pantauan SP, calo-calo yang sudah berkeliaran di sekitaran Senayan sejak siang hari terpaksa menurunkan harga tiketnya karena tidak laku. Tiket VIP seharga Rp 500 ribu bahkan ditawarkan Rp 150 ribu sesaat sebelum laga dimulai. Ya, niatan PSSI dan para calo mencari untung tampaknya malah buntung kali ini.

http://m.beritasatu.com/sepakbola/14...ta-merugi.html

emoticon-Ngakak (S) sukurin rugi
0
3.3K
45
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan