Ternyata ada banyak tim promosi yang langsung juara dimusim pertamanya gan.Berikut sepuluh tim promosi yang berhasil menuai kesuksesan di musim pertama mereka.
Spoiler for 10. TSG 1899 Hoffenheim, Bundesliga Jerman 2008/09: peringkat tujuh:
Tim dari kota kecil yang bahkan masih berkutat di divisi kedelapan Jerman pada awal dekade 1990-an mengejutkan publik saat berhasil naik ke puncak klasemen setidaknya hingga perempat pertama musim 2008/09. Dengan didukung dana dari fans dan mantan pemain Dietmar Hopp, Hoffenheim juga berhasil mengejutkan Bayern Munich saat kedua tim bertemu sebelum Natal 2008. Sayang, cedera sejumlah pemain kunci, termasuk striker Vedad Ibisevic membuat prestasi mereka menurun dan berakhir di peringkat ketujuh, yang meski cukup baik bagi tim promosi, tetapi juga mengecewakan jika dilihat dari sepak terjang mereka di awal musim.
Spoiler for 9. Watford, Divisi Satu Liga Inggris 1982/83: peringkat kedua:
Jauh sebelum dikenal media dan menjadi perhatian publik, manajer Graham Taylor, yang akhirnya menangani Inggris, mengangkat Watford dari Divisi Empat ke Divisi Satu (Liga Primer saat itu) dalam waktu lima tahun, ya, lima tahun saja. Dengan sokongan Elton John sebagai presiden, gaya permainan the Hornets memang tak menarik, tetapi umpan panjang mereka efektif untuk membawa mereka di posisi kedua di belakang juara Liverpool. Striker Luther Blissett menjadi bintang dengan 27 golnya, dan kemudian langsung direbut AC Milan setelah itu.
Spoiler for 8. DWS, Eredivisie Belanda 1963/64: juara:
Tim dengan nama lengkap Door Wilskracht Sterk asal Amsterdam itu kembali naik ke Eredivisie dengan sukses merebut gelar pada usaha pertama mereka. Sumbangan gol-gol dari Frans Geurtsen menjadi faktor utama keberhasilan mereka menahan pergerakan PSV Eindhoven untuk menjadi juara, dan di musim berikutnya mereka membuktikan itu bukan sebuah kebetulan karena berhasil duduk di peringkat kedua, dan Geurtsen lagi-lagi menjadi pimpinan pencetak gol.
Spoiler for 7. Saint-Etienne, Ligue 1 Prancis 1963/64: juara:
Tim dengan rekor juara Ligue 1 terbanyak itu mengalami musim dramatis pada 1961/62 saat mereka harus turun kasta ke Ligue 2, tetapi berhasil merebut Piala Prancis. Kemudian mereka menjadi juara Ligue 2 di musim berikutnya, dan naik ke Ligue 1 kembali. Hebatnya, Saint-Etienne langsung menjadi juara pada 1963/64 dan menjadikan itu sebagai awal dekade emas mereka saat menguasai sepakbola Prancis dengan tujuh gelar lain hingga 1977.
Spoiler for 6. Chievo Verona, Serie A Italia 2001/02: peringkat lima:
Dijagokan banyak orang untuk langsung kembali terdegradasi sebelum musim dimulai, pasukan pimpinan Luigi Del Neri itu justru terbang ke papan atas, dan bahkan sempat menjadi calon peraih Scudetto. Klub kecil ini, yang berada di peringkat ketiga Serie B di musim sebelumnya, akhirnya bersarang di peringkat kelima dan hampir saja mendapat tiket ke Liga Champions musim berikutnya. Tak heran kejadian ini disebut keajaiban Chievo.
Spoiler for 5. Bayern Munchen, Bundesliga Jerman 1965/66: peringkat tiga:
Percaya atau tidak, nama Bayern Munchen belum beredar saat kompetisi profesional Jerman dimulai. Jerman Barat memang berhasil menjadi juara Piala Dunia 1954, tetapi baru sembilan tahun setelah itu kompetisi profesional Jerman dimulai, dan bahkan Bayern baru bergabung pada 1965. Dengan adanya duet pemain muda Franz Beckenbauer dan Gerd Muller, mereka langsung bertahan di posisi ketiga dan merebut Piala Jerman. Satu musim berikutnya, tanda-tanda dominasi mereka semakin terlihat karena berhasil menjuara Piala Winners, yang diperuntukkan bagi juara piala domestik tim-tim Eropa saat itu.
Spoiler for 4. Monaco, Ligue 1 Prancis (1977/78): juara:
Setelah sukses meraih gelar ganda pada 1962/63, nasib Monaco terombang-ambing hingga pertengahan 1970-an. Semua itu berubah ketika presiden Jean-Louis Campora meraih tampuk pimpinan dan mengontrak Delio Onnis. Setelah menjuarai Ligue 2 untuk naik ke Ligue 1 pada 1977, mereka langsung mendapatkan gelar Ligue 1 pada musim pertama mereka, sebuah prestasi yang belum terulang di Prancis hingga kini.
Spoiler for 3. Ipswich Town, Divisi Satu Liga Inggris 1961/62: juara:
Bayangkan Wigan menjadi juara Liga Primer Inggris 2005/06, dan bukan Chelsea, dalam musim pertama the Latics di kasta teratas sepakbola Inggris. Itulah yang terjadi pada tim asuhan Sir Alf Ramsey saat the Tractor Boys menginjakkan kaki pertama kali di Divisi Satu dan kemudian langsung menjadi juara. Ramsey memang dikenal sebagai juara sejati pada kesempatan pertama. Saat menjadi pemain, ia membawa Tottenham Hotspur meraih prestasi yang sama pada 1950/51. Lalu, saat diangkat menjadi manajer Inggris, anda tahu apa yang terjadi pada Piala Dunia 1966. Inggris juara!
Spoiler for 2. Kaiserslautern, Bundesliga Jerman 1997/98: juara:
Sebelum membawa tim kuda hitam Yunani menjadi juara Euro 2004, Otto Rehhagel juga membuat keajaiban di Jerman pada 1998. Kaiserslautern dibawanya menjadi klub pertama Jerman yang langsung menjadi juara setelah promosi, dan bahkan mereka tampaknya melakukan hal itu dengan mudah. Setan Merah asal Jerman itu langsung menguasai puncak klasemen pada pekan keempat dan tak pernah terjatuh, bahkan menaklukkan Bayern Munchen dua kali. Michael Ballack merintis nama besarnya di situ dan juara Piala Dunia 1990 Andreas Brehme mengakhiri karirnya dengan gemilang sebagai bagian dari tim juara itu. Rekor akhir musim mereka? 34 pertandingan, 19 menang, 11 seri, 4 kalah. Luar biasa, Otto!
Spoiler for 1. Nottingham Forest, Divisi Satu Liga Inggris 1977/78: juara:
"Saya tak mengatakan saya manajer terbaik yang ada, tetapi saya memang salah satu yang top," demikian pernyataan manajer legendaris Brian Clough setelah membawa Nottingham Forest, yang sebelumnya tak terkenal, menuju puncak Divisi Satu setelah dengan susah payah naik dengan menjadi peringkat ketiga Divisi Dua musim sebelumnya. Clough memang sempat membawa Derby County ke peringkat keempat dalam musim pertama the Rams di Divisi Satu pada 1970, tetapi hanya sedikit yang yakin Clough akan mengulangi prestasi yang sama pada klub tetangga mereka itu tujuh tahun kemudian.
Forest langsung melejit ke puncak di awal musim, dan meski para jurnalis mengubur peluang juara mereka, mereka tak bergeming, dan bahkan membantai Manchester United 4-0 di Old Trafford. Akhirnya, mereka berhasil merebut gelar dari juara bertahan Liverpool dengan menjaga jarak tujuh poin di akhir musim dengan hanya menelan tiga kekalahan di 42 pertandingan. Selain itu, mereka menaklukkan Liverpool di final Piala Liga untuk mempermanis musim mereka. Setahun berikutnya, tak lain dan tak bukan, mereka menaklukkan Eropa dengan menjadi juara Piala Eropa (Liga Champions ketika itu) dan mengulangi prestasi itu pada 1980, atau dua gelar Piala Eropa beruntun. Inilah prestasi salah satu manajer paling kontroversial di dataran Inggris.
Nah itu dia gan 10 tim promosi yang langsung juara
Spoiler for jangan dibuka:
semoga agan agan yang baik mau ngasih ane jangan ngasih hehe