Ka'bah mungkin jadi tempat yang paling bersejarah di Masjidil Haram, Makkah. Dibangun sejak zaman Nabi Ibrahim atau ribuan tahun silam. Ka'bah adalah simbol dan sebagai acuan arah salat umat Muslim di seluruh dunia. Ka'bah berada tepat di tengah-tengah Masjidil Haram.

Saat ibadah haji, umat muslim melakukan ibadah tawaf atau mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali dan melawan arah jarum jam. Bangunan Ka'bah lebih menyerupai kubus, yang berukuran panjang sekitar 13 m, lebar 11 m, dan tinggi 12 m.

Di bagian siku Ka'bah sebelah timur, terdapat suatu batu hitam yang berada di dindingnya. Batu hitam tersebut bernama Hajar Aswad dan diyakini umat muslim di dunia sebagai batu yang turun dari surga. Jutaan para jamaah haji pun selalu ingin menyentuh dan mencium batu hitam ini.

Bahkan, mencium atau menyentuh Hajar Aswad merupakan sunah dari ajaran Nabi Muhammadc SAW. Anda pun bisa melakukannya, asal harus bersabar bergantian dengan jamaah haji lainnya. Hajar Aswad pun sudah ada sejak awal pembangunan Ka'bah dari zaman Nabi Ibrahim.

Bukit Shafa dan Marwah adalah dua bukit bersejarah yang ada di kawasan Masjidil Haram. Di dua bukit inilah, pada zaman dulu Siti Hajar istri dari Nabi Ibrahim berjalan bolak-balik tujuh kali ke kedua bukitnya untuk mencari air, demi anaknya Nabi Ismail.

Jarak antara kedua bukitnya sekitar 400 meter. Bukti shafa dan Marwah pun jadi rukun haji bagi umat muslim untuk melakukan sa'i, jalan bolak-balil tujuh kali seperti Siti Hajar. Arti dari sa'i sendiri adalah sebagai lambang optimis dan kerja keras dalam kehidupan sehari-hari.

Ada sebuah tembok kecil yang seukuran setengah lingkaran di salah satu sisi Ka'bah, bernama Hijir Ismail. Ini juga merupakan tempat bersejarah karena diyakini umat muslim sebagai tempat tinggal Nabi Ibrahim dan keluarga di zaman dulu.

Para jamaah haji bisa masuk ke dalam lingkaran dan beribadah, seperti salat atau berdzikir di Hijr Ismail. Hijir Ismail pun hanya bisa menampung puluhan jamaah saja. Umat muslim pun percaya, jika salat di Hijr Ismail berarti sama saja dengan salat di dalam Ka'bah.

Berada sejajar dengan Hajar Aswad, adalah salah satu sisi siku ka'bah bernama Rukun Yamani. Dinamakan Rukun Yamani karena arahnya menghadap ke arah Yaman.

Para jamaah haji selalu menyempatkan menyentuh Rukun Yamani saat sedang tawaf dan itu merupakan ajaran sunah Nabi Muhammad SAW. Menyentuh Rukun Yamani tidak sesulit menyentuh Hajar Aswad. Meski begitu, Rukun Yamani juga jadi salah satu tempat yang mustajab untuk berdoa.