- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
BURUH MINTA 4JT, PENGEMIS 10JT, KETUA MK 100 JT MASIH KURANG, BENAR2 ZAMAN KAPITALIS
TS
scarlet.needle
BURUH MINTA 4JT, PENGEMIS 10JT, KETUA MK 100 JT MASIH KURANG, BENAR2 ZAMAN KAPITALIS
Quote:
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan, serikat buruh tetap menuntut kenaikan upah karena standar upah sebelumnya sudah tidak memenuhi standar kebutuhan hidup layak (KHL) buruh.
"Standar gaji Rp 3,7 juta ini menggunakan 84 item KHL. Sebab bila menggunakan 60 item KHL maka tidak ada kenaikan upah minimal di tahun depan," kata Said di Jakarta, Kamis (5/9/2013).
Ia menambahkan, standar kenaikan upah ini khusus untuk buruh di wilayah Jabodetabek. Ia menganggap standar upah sebelumnya yang hanya Rp 2,2 juta dinilai belum cukup bagi buruh. Di sisi lain, buruh ini juga menolak kenaikan upah minimum provinsi atau kota yang ditentukan berdasarkan inflasi plus 5-10 persen.
"Kami menuntut dewan pengupahan menetapkan upah tahun depan sebesar sekian persen dari KHL 84 item atau bisa juga 150 persen dari KHL 60 item," tambahnya.
Hari ini, sekitar 30.000 buruh akan kembali melakukan demo untuk menuntut kenaikan upah sebesar Rp 3,7 juta. Demo buruh ini akan menyerbu kawasan Istana Merdeka, Kementerian Kesehatan, Kementerian Tenaga Kerja dan PT Jamsostek.
Selain itu, demo buruh ini juga masih menolak dan mencabut instruksi presiden tentang penetapan upah minimum provinsi (UMP) yang ditetapkan sepihak oleh pemerintah. Sebab, standar UMP versi baru ini hanya diperoleh dari hasil audiensi dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) saja, tanpa dialog dengan serikat buruh.
"Oleh karena itu, Inpres ini cacat hukum tidak sesuai dengan mekanisme penetapan UMP yang diatur Undang-undang 13/2003. Sehingga Gubernur DKI Jakarta Jokowi tidak perlu mengikutinya karena akan timbul gejolak buruh," jelasnya.
Untuk Kementerian Kesehatan, serikat buruh ini meminta pemerintah menjalankan jaminan kesehatan seluruh rakyat Indonesia pada 1 Januari 2014, jadi bukan bertahap hingga 2019. Selain itu pihaknya juga meminta pencakupan jaminan kesehatan ini meliputi 156 juta orang, bukan 86,4 juta orang dan iuran buruh dibayar oleh pengusaha, bukan dari potongan uang gaji.
"Standar gaji Rp 3,7 juta ini menggunakan 84 item KHL. Sebab bila menggunakan 60 item KHL maka tidak ada kenaikan upah minimal di tahun depan," kata Said di Jakarta, Kamis (5/9/2013).
Ia menambahkan, standar kenaikan upah ini khusus untuk buruh di wilayah Jabodetabek. Ia menganggap standar upah sebelumnya yang hanya Rp 2,2 juta dinilai belum cukup bagi buruh. Di sisi lain, buruh ini juga menolak kenaikan upah minimum provinsi atau kota yang ditentukan berdasarkan inflasi plus 5-10 persen.
"Kami menuntut dewan pengupahan menetapkan upah tahun depan sebesar sekian persen dari KHL 84 item atau bisa juga 150 persen dari KHL 60 item," tambahnya.
Hari ini, sekitar 30.000 buruh akan kembali melakukan demo untuk menuntut kenaikan upah sebesar Rp 3,7 juta. Demo buruh ini akan menyerbu kawasan Istana Merdeka, Kementerian Kesehatan, Kementerian Tenaga Kerja dan PT Jamsostek.
Selain itu, demo buruh ini juga masih menolak dan mencabut instruksi presiden tentang penetapan upah minimum provinsi (UMP) yang ditetapkan sepihak oleh pemerintah. Sebab, standar UMP versi baru ini hanya diperoleh dari hasil audiensi dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) saja, tanpa dialog dengan serikat buruh.
"Oleh karena itu, Inpres ini cacat hukum tidak sesuai dengan mekanisme penetapan UMP yang diatur Undang-undang 13/2003. Sehingga Gubernur DKI Jakarta Jokowi tidak perlu mengikutinya karena akan timbul gejolak buruh," jelasnya.
Untuk Kementerian Kesehatan, serikat buruh ini meminta pemerintah menjalankan jaminan kesehatan seluruh rakyat Indonesia pada 1 Januari 2014, jadi bukan bertahap hingga 2019. Selain itu pihaknya juga meminta pencakupan jaminan kesehatan ini meliputi 156 juta orang, bukan 86,4 juta orang dan iuran buruh dibayar oleh pengusaha, bukan dari potongan uang gaji.
Quote:
Hari keempat belas Ridwan Kamil menjadi Wali Kota Bandung, Senin (30/9/2013), diwarnai protes ratusan gelandangan, pengemis, anak jalanan, dan pedagang asongan.
Para pengunjuk rasa ini memprotes penertiban yang dilakukan Satpol PP berdasar kebijakan yang dikeluarkan Wali Kota.
Saat unjuk rasa berlangsung, Emil, panggilan akrab Ridwan Kamil, tengah memimpin rapat pimpinan. Ia pun menghentikan rapat dan menemui para pengunjuk rasa.
"Kami butuh makan dan hidup. Carikan kami pekerjaan yang layak jika tidak boleh di jalanan," teriak sejumlah pengunjuk rasa yang disambut teriakan pengunjuk rasa lainnya.
Menghadapi protes ini, Emil berusaha tenang dan memberikan solusi mengajak untuk bekerja yang lebih terhormat daripada pengemis. Ia berharap para pengemis, pengamen, dan anak jalanan beralih profesi, tidak lagi meminta-minta.
"Tidak ada manusia yang tidak ingin bahagia. Saya punya anak kecil, saya sedih melihat anak- anak mengamen, harusnya belajar tapi karena kebutuhan ekonomi malah keluyuran di jalan," ujar Emil.
Emil pun menawarkan solusi kepada para pengemis untuk bekerja menjadi penyapu jalan. "Kota Bandung butuh banyak petugas kebersihan. Saya menawarkan itu kepada Ibu-ibu. Karena saya ingin cara yang baru untuk menuntaskan masalah. Kita bisa dapat uang secara halal dengan cara- cara baik dan terhormat," ujar Emil.
Emil juga menawarkan tempat tinggal di mes Persib yang memiliki kamar mandi dan tempat tidur yang layak daripada di emperan dan kolong jembatan.
Namun para pengemis dan gelandangan ini menangapi dingin solusi yang ditawarkan Emil. Sebagian pengemis menunjukkan ketidaksukaan atas rencana Emil dan sebagian mengeluh karena tidak mau menjadi tukang sapu.
"Kalau mau dipekerjakan seperti itu, apakah Bapak siap menggaji sesuai dengan kebutuhan mereka? Apakah Bapak bisa menggaji mereka Rp 4 sampai Rp 10 juta? Kalau hanya gaji 700 ribu, tidak akan cukup," ujar Priston, salah seorang orator dari kelompok yang menamakan diri Gerakan Masyarakat Jalanan.
Selama mendengarkan permintaan yang kurang logis dari pengunjuk rasa, Emil hanya geleng- geleng kepala. Emil akhirnya secara tegas meminta kepada pengemis untuk mau mengikuti ketentuan dari Pemkot Bandung. Jika tidak, penertiban akan terus dilakukan.
"Pekerjaan sudah disiapkan, tempat tinggal sudah ada, dan makan diberi. Jika tidak mau, ya suka tidak suka harus taat aturan yang ada. Jalanan harus bebas dari pengemis dan anak jalanan," ujar
Para pengunjuk rasa ini memprotes penertiban yang dilakukan Satpol PP berdasar kebijakan yang dikeluarkan Wali Kota.
Saat unjuk rasa berlangsung, Emil, panggilan akrab Ridwan Kamil, tengah memimpin rapat pimpinan. Ia pun menghentikan rapat dan menemui para pengunjuk rasa.
"Kami butuh makan dan hidup. Carikan kami pekerjaan yang layak jika tidak boleh di jalanan," teriak sejumlah pengunjuk rasa yang disambut teriakan pengunjuk rasa lainnya.
Menghadapi protes ini, Emil berusaha tenang dan memberikan solusi mengajak untuk bekerja yang lebih terhormat daripada pengemis. Ia berharap para pengemis, pengamen, dan anak jalanan beralih profesi, tidak lagi meminta-minta.
"Tidak ada manusia yang tidak ingin bahagia. Saya punya anak kecil, saya sedih melihat anak- anak mengamen, harusnya belajar tapi karena kebutuhan ekonomi malah keluyuran di jalan," ujar Emil.
Emil pun menawarkan solusi kepada para pengemis untuk bekerja menjadi penyapu jalan. "Kota Bandung butuh banyak petugas kebersihan. Saya menawarkan itu kepada Ibu-ibu. Karena saya ingin cara yang baru untuk menuntaskan masalah. Kita bisa dapat uang secara halal dengan cara- cara baik dan terhormat," ujar Emil.
Emil juga menawarkan tempat tinggal di mes Persib yang memiliki kamar mandi dan tempat tidur yang layak daripada di emperan dan kolong jembatan.
Namun para pengemis dan gelandangan ini menangapi dingin solusi yang ditawarkan Emil. Sebagian pengemis menunjukkan ketidaksukaan atas rencana Emil dan sebagian mengeluh karena tidak mau menjadi tukang sapu.
"Kalau mau dipekerjakan seperti itu, apakah Bapak siap menggaji sesuai dengan kebutuhan mereka? Apakah Bapak bisa menggaji mereka Rp 4 sampai Rp 10 juta? Kalau hanya gaji 700 ribu, tidak akan cukup," ujar Priston, salah seorang orator dari kelompok yang menamakan diri Gerakan Masyarakat Jalanan.
Selama mendengarkan permintaan yang kurang logis dari pengunjuk rasa, Emil hanya geleng- geleng kepala. Emil akhirnya secara tegas meminta kepada pengemis untuk mau mengikuti ketentuan dari Pemkot Bandung. Jika tidak, penertiban akan terus dilakukan.
"Pekerjaan sudah disiapkan, tempat tinggal sudah ada, dan makan diberi. Jika tidak mau, ya suka tidak suka harus taat aturan yang ada. Jalanan harus bebas dari pengemis dan anak jalanan," ujar
Quote:
Sejak kehadiran mereka di Jawa pada masa kerajaan, Cina menyumbang banyak halterutama dalam sistem ekonomi yang dibangun saat itu. Hingga pada masa kedatangankolonial Eropa, mereka menjadi bagian terpenting dalam rantai distribusi, perdaganganeceran maupun sebagai pembeli hasil pertanian untuk kemudian dijual kepada perusahaanEropa. Peran Cina sebagai perantara bukan karena pemberian peran atau adanya proteksi dari pihak kolonial, melainkan karena Eropa memang pada dasarnya datang ke kawasan AsiaTenggara hanya untuk berdagang dan mereka merasa dipermudah dengan adanya Cina yangtelah mengisi sektor penyambung tersebut. Pada masa itu, VOC datang dengan uang logamyang besar sedangkan uang yang beredar di masyarakat adalah uang picisan yang banyak dikuasai oleh Cina. Hal itu menggambarkan pentingnya posisi Cina dalam menyambung hasil pertanian dari kerajaan ke pedagang Eropa.Pada masa kolonial, VOC yang mulai membangun jaringan infrastruktur untuk membangun sistem ekonomi merangkul Cina untuk pekerjaan-pekerjaan fisik seperti pembangunan gedung, tembok kota, kanal-kanal, dan sebagainya. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan orang Cina memiliki teknologi pertukangan yang sangat tinggi dan memilikimodal serta keterampilan manajerial sehingga memudahkan pekerjaan VOC. KesempatanCina untuk memasuki sektor swasta terhambat saat itu karena VOC menerapkan sistemmonopoli.
3Setelah VOC bangkrut dan kolonial mulai meninggalkan monopoli, Cinamengantisipasi perubahan tersebut dan mulai masuk ke dalam sektor bisnis swasta. Cinamulai memasuki usaha perkebunan, pabrik gula dan tekstil. Bahkan muncul perusahaankonglomerat non-Barat pertama yang berbasis di Semarang, yaitu NV Kian Gwan, lebihdikenal sebagai Oei Tiong Ham Concern, yang memiliki cabang di berbagai belahan dunia.Setelah itu bermunculan juga konglomerat yang lebih kecil di berbagai daerah seperti BeKwat Koen, Kwee Koo Tong, Tjoa, Han, dan Tjong A Fie. Cina saat itu berpartisipasi dalammembangun abad ke-20 menjadi zaman modern yang berhubungan dengan kapitalismeinternasional.Pasca Perang Dunia II Indonesia meraih kemerdekaannya dan menyebabkan Eropameninggalkan daerah bekas koloninya. Cina mendapatkan porsi yang sangat besar di bidangekonomi karena pribumi lebih sibuk mengambil alih sektor administrasi, birokrasi dankekuasaan politis. Namun, bukan tanpa masalah karena ternyata pribumi juga memberikanreaksi yang pada dasarnya cukup memandang penting masalah ekonomi. Hal ini terungkapdalam tiga gejala, yaitu muncul sosialisme yang termanifestasi dalam koperasi sebagaialternatif terhadap bisnis swasta; memberikan proteksi kepada golongan ekonomi lemah danmenyediakan peluang bisnis bagi pejabat; dan keberadaan BUMN yang bertugas untuk mengumpulkan devisa dan merupakan bagian kegiatan bisnis tersendiri. Usaha Cina jugaterancam oleh nasionalisasi perusahaan asing. Perusahaan-perusahaan swasta milik Eropa danCina pada masa kolonialisme mengalami proses nasionalisasi, termasuk Oei Tiong HamConcern, dan diberikan kepada pejabat, baik sipil maupun militer, dalam kebijakan birokratis.Memasuki era Orde Baru, Cina kembali mendapatkan angin segar dalammenumbuhkan kapitalisme. Indonesia mulai memikirkan pembangunan dan hal inidimanfaatkan oleh Cina untuk menjadi mitra pemerintah untuk melakukan pembangunanfisik maupun sektor perdagangan dan ekonomi. Bisa dikatakan Cina Perantauan merupakangolongan yang paling terlibat dalam sektor perekonomian sehingga mendapatkan banyak keuntungan.Di sisi lain, kebijakan Orde Baru
membentuk golongan Cina menjadi “manusiaekonomi” atau secara kasar disebut
economic animal
. Di samping kesempatan luar biasa Cinauntuk mendominasi sektor perekonomian, mereka mendapatkan tekanan dari kebijakan pemerintah Orde Baru berupa
cultural exorcism
yang merepresi terhadap unsur-unsur kebudayaan Cina seperti arak-arakan barongsay, upacara-upacara penguburan yang mewah,kuburan-
kuburan yang monumental, dan sebagainya. Bahkan ada kebijakan “pembauran”
kepada golongan Cina, salah satunya dengan memiliki nama non-Cina. Cina juga mendapat
4tekanan di bidang politik karena tidak diberi kesempatan sama sekali untuk memiliki jabatanseperti menteri atau dalam kepartaian. Tekanan tersebut mendorong Cina untuk memaksimalkan satu-satunya kesempatan untuk berekspresi, yaitu di bidang ekonomi. Biayayang besar dalam upacara-upacara Cina dialihkan menjadi modal ekonomi. Inilah yangmembentuk golongan Cina menjadi
economic animal
pada masa itu.Perkembangan ekonomi di luar negeri pun sangat menguntungkan golongan Cina diIndonesia. Jepang sebagai negara industri yang banyak berinvestasi di Asia Tenggara beraliansi dengan golongan Cina karena merekalah yang banyak berperan dalam ekonomi.Kehadiran
Newly Industrialized Countries
(NICs) seperti Hongkong, Taiwan, Singapura, danKorea Selatan juga membawa keuntungan bagi golongan Cina. Koneksi pengusaha CinaPerantauan di berbagai negara mendorong Cina Indonesia untuk ikut berkembangmenggelorakan ekonomi sektor swasta di Indonesia. Misalnya dapat dilihat pada hubunganantara Leim Sioe Liong dari Indonesia dan Tan Piak Chin dari Thailand dalammenyelesaikan utang-utang Pertamina dalam kasus kapal tanker pada tahun 1970-an.
Prospek & Kemungkinan
Golongan Cina memiliki prospek besar dalam mengembangkan kapitalisme diIndonesia. Mereka memiliki peran ekonomi dan finansial yang kongkrit. Pusat-pusat perdagangan di berbagai daerah didominasi toko-toko milik keturunan Cina. Pribumi yangmasuk ke berbagai sektor mulai besar di beberapa tahun terakhir tetapi keturunan Cina masihmenguasai inti ekonomi pasar modern. Pengalaman era Orde Baru menyadarkan merekamengenai akses politik yang dibatasi sehingga akses pada kebijakan akan dicari melalui uangatau dengan jalan korupsi.Status golongan Cina yang perbedaannya dipelihara sejak zaman kolonial lama-kelamaan menjadi lebur. Golongan menengah yang banyak dikuasai keturunan Cina masaOrde Baru kurang diakui tetapi setelah ada deregulasi dan debirokratisasi peranan golongan pengusaha tersebut menjadi absah. Untuk membangun
Imagined Commmunity
yang lebihkuat sebagai bangsa Indonesia, perlu dilakukan evaluasi kembali atas konsep “minoritas”,“keturunan”, dan sebagainya.
SOURCE
[URL="http://news.detik..com/read/2013/09/30/141830/2373233/486/datangi-ridwan-kamil-pengemis-minta-gaji-hingga-rp-10-juta"]SOURCE[/URL]
SOURCE
Quote:
DUIT, DUIT, DUIT SEMUA MIKIR DUIT, NGGAK MUNAFIK DUIT EMANG PENTING, TAPI NGGAK SELALU BANYAK DUIT MEMBAWA KEBAHAGIAAN
Diubah oleh scarlet.needle 04-10-2013 13:02
0
3.2K
Kutip
38
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan