Zaman...sekarang sudah banyak pria nikah sama janda.......nikah sama wanita yang lebih tua jauh diatasnya..........ya memang kita ga bisa mengatur kepntingan mereka itulah hidup mereka....tapi sangat disayangkan lo..........Maaf tidak ada sama sekali niat untuk mendiskriminasi para janda...atau penyuka bronnis......ane cuma memberikan pandangan jauh kedepan bagi para lelaki yang perjaka terserah klo sudah duda ..dengan tujuan untuk mengurangi angka perceraian atau para lelaki hidung belang karena sudah bosan sama istri dirumah bahagiakan klo percintaan dalam sebuah perkimpoian seperti kisah cinta habibie n ainun.... meskipun ane g menafikan yang kimpoi sama perwan juga bisa terjadi perceraian .apapun pilihan ente itu adalah hak ente...kebebasan ente....


merujuk kepada perkataan nabi muhammad....(sahih tidaknya hadis ini bisa dicari sendiri di gugel)
Melalui lisan suci Rasulullah SAW Islam mengingatkan kita agar tidak melupakan kriteria memilih istri agar dapat memperoleh kesenangan dan banyak anak.

“kimpoiilah wanita yang subur rahimnya (waluud) dan pencinta,” sabda RasulullahSAW sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud, An-Nasa’i dan Al- Hakim. “Sebab aku kelak berbanyak-banyak kepada umat-umat lain de-ngan kalian.”

Rasulullah SAW juga pernah menganjurkan, “Pilihlah yang masih gadis karena ia lebih manis mulutnya, lebih dalam kasih-sayangnya, lebih terbuka, dan lebih menginginkan kemudahan.”

Yang dimaksud dengan “mulut manis” adalah ucapannya, kata Abdul Hamid Kisyik. Adapun yang dimaksud dengan “lebih dalam kasih-sayangnya” adalah banyak melahir-kan anak, terbuka, dan polos.

Ketika seorang sahabat memberi tahu
Rasulullah bahwa ia baru saja menikah dengan seorang janda, Rasulullah SAW mengatakan, “Mengapa tidak gadis yang ia dapat bermain denganmu, dan engkau dapat bermain dengannya, engkau menggigitnya dan ia menggigitmu?” (HR An-Nasa’i, shahih).


“Kwinlah oleh kalian perawan, sebab perawan itu lebih segar mulutnya, lebih subur rahimnya, lebih hangat vagina-nya, dan lebih rela dengan nafkah yang sedikit,” (HR. Abu Na’im melalui Ibnu Umar r.a.. Periksa Mukhtarul Ahaadits).

Yang dimaksud dengan lebih rapat rahimya (antaqu ar-haman) adalah banyak melahirkan. Umar bin Khaththab menganjurkan, “Perbanyaklah anak karena kalian tidak tahu dari anak yang mana kalian mendapatkan rezeki.” banyak anak tapi bukan menjadi sampah masyrakat....tugas orang tua untuk mendidiknya....

Anak yang barakah adalah rezeki akhirat sekaligus rezeki dunia. Kita tidak tahu anak yang mana yang paling besar membawa rezeki, sehingga bisa mengangkat kita kepada kebahagiaan akhirat.

Masih ada hadis-hadis mengenai kesenangan-kesenangan yang bisa diperoleh ketika menikah dan perlu dipertimbangkan ketika akan melangkah ke sana. Allah Swt. juga telah berfirman, Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepa-danya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. (QS. Ar-Ruum [30]: 21).

semoga menjadi Renungan yang Positif.....

NB: Nabi menikahi janda bukan karena suatu kesenangan tapi adalah untuk meyelamatkan perekonomian para janda n alasan lainnya karena ditinggal suami yang wafat di medan perang.....n umurnya sudah tuwir....