Bro sekalian, tanggal 30 september 2013 Gubernur DKI Jakarta Bapak Joko Widodo melontarkan ungkapan menggembirakan yakni “Gran prix nanti lu jual gue beli-lah. Memang ini promosi Jakarta dalam jangka menengah dan panjang,”Nahhh ungkapan ini mengarah ke gelaran balap motor prototipe sekelas MotoGP, namun yang menarik juga adalah ungkapan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Arie Budiman yakni “Grand prix itu yang memungkinkan MotoGP, kalau Formula 1 masih jauh. Kan nggak harus sirkuit, menarik juga kalau di jalan, kayak di Monaco, Singapura. Formula 1 di jalan di Jakarta bisa juga, tapi bukan F1,” . . hmmm apa bener bisa di jalan raya? Untuk itu di rencanakan akan ada tim ke Macau untuk mempelajari segala seperti pak Jokowi bilang “Ke Makau untuk belajar budgeting GP, bayar royalti, bayar konsultan, dan harus keluar biaya berapa. Kita itu sebenarnya mampu,” hmmm ntar dulu Pak de Jokowi sebelum ke ke budget, royalti dll, apa bener jalan raya bisa dijadikan Sirkuit MotoGP?

Dari pada jadi debat kusir . . . karena punya link langsung ke DORNA sebagai EO nya MotoGP, langsung per tanggal 1 Oktober 2013 saja tmcblog | motoupdate langsung kirim surat elektronik ke mr. Carles Jorba, Operational Director Dorna Sports S.L isi suratnya cukup singkat :

kudu nunggu dua hari baru deh surat tmcblog | motoupdate di jawab dan yang menjawab adalah mr. Ignacio Sagnier / Communications Manager / Communications Department / Dorna Sports S.L. berikut ini jawabannya :


Jadi pada dasarnya Dorna menegaskan tidak memungkinkan untuk menyelenggarakan balap motor khususnya MotoGP di jalanan umumseperti layaknya yang dilakukan Gelaran F1 karena Regulasi keselamatan balap Motor dan balap mobil itu berbeda, yang berhak menilai bahwa suatu Track itu cukup aman untuk menyelenggarakan Gelaran MotoGP adalah FIM sesuai standar Sirkuit Road Racing. Bedanya kayak apa? kudu bongkar langsung dari regulasinya langsung, Beruntung tmcblog | motoupdate juga dikirimi attachmentnya oleh Dorna .


Lengkap 40-an halaman meliputi penjelasan singkat mengenai ukuran ukuran sirkuit berapa minimum straight, bagaimana bentuk kerbs, sampai minimum jumlah Toilet buat laki laki dan perempuan di paddock. Pada dasarnya untuk menyelenggarakan Gelaran setingkat MotoGP sirkuit yang dibutuhkan merupakan sirkuit grade Tertinggi yakni A . . .
So sirkuit Kemayoran harus masuk standar FIM grade A . . .

atau menurut hemat tmcblog kalo keukeuh mo buat MotoGP di jakarta . .. ya Buat dulu Sirkuit Internasional yang memenuhi standar FIM yang 40 halaman itu he he he. Kalokeukeuh mo buat sirkuit dari jalan raya umum .. . ya bagaimana caranya sirkuit jalan umum yang bisa lolos regulasi keselamatan FIM, bisa bisa heboh tuh Indonesia satu satunya sirkuit jalan raya MotoGP yang lolos regulasi keselamatan FIM.

Paling deket sih emang Sirkuit Sentul tapi masalahnya itu sirkuit diluar peta Jakarta dan sayangnya Pemerintah Negara Kesatuan republik Indonesia bukan merupakan pemilik dari Sirkuit ini he he . .. jadi yaa begitu Pak Jokowi mudah mudahan bapak baca tulisan ini dan bisa mengunduh attachment nya buat modal tim bapak yang terdiri dari Dinas Pariwisatan dan Kebudayaan (Disparbud), Dinas Olahraga dan Pemuda serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif jadi nggak blank blank banget saat berada di Macau nanti, Okelah pak pada dasarnya insan Otomotif mah setuju pisan dan support penuh soal MotoGP jakata . . .maju terus pak, mudah mudahan bukan berhenti di batas wacana . . . semoga berguna

Taufik of BuitenZorg

gambar pertama di edit dari : Indonesia’s Sketchers

http://tmcblog.com/2013/10/04/motogp...jawaban-dorna/

Ketika Rumput Di seberang Taman Terlihat Lebih Hijau
Cewek Bicara ==> Cowok menjawab
Surat Kepada Calon Istri Saya
Rahasia trending Topic twitter
Cinta Seorang Suami