Skalanews - Jaksa Agung, Basrief Arief, mengaku prihatin dengan tertangkapnya Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.

Baginya, penangkapan Akil menjadi pembelajaran karena sama-sama petinggi lembaga negara.

"Ini merupakan satu keprihatinan yang sangat tinggi bagi saya khususnya sebagai jaksa agung, dan juga merupakan suatu pembelajaran. Kapan kita mau selesai berkaitan masalah-masalah yang seperti itu (suap-Red)," sesal Basrief, di Kejaksaan Agung, Jakarta, Jumat (4/10).

Meski mengaku berteman dengan Akil, Basrief tetap tidak membenarkan ulah Akil yang menerima suap. Karena tidak dapat dibenarkan sebagai petinggi dan penyelenggara negara.

Basrief berharap peristiwa seperti ini tidak terulang lagi. Tidak hanya kepada seluruh pimpinan lembaga negara saja, tapi juga penyelenggara negara.

"Ini merupakan suatu pembelajaran yang sangat berharga sekali. Bukan berarti kita senang teman ada musibah."

Sebagai pucuk pimpinan korps Adhyaksa, Basrief mengaku berulang kali mengingatkan jajarannya untuk menjauhi korupsi atau gratifikasi. Karena setiap saat KPK mengawasi kerja-kerja kejaksaan. "Kita semua dipantau, termasuk semua anda-anda juga dipantau," ujarnya ke pada wartawan.

Basrief pun mengajak agar seluruh penyelenggara negara tak tergoda dengan suap maupun gratifikasi, "Yakni dengan bekerja yang baik, profesional, proposional dan tentunya dengan hati nurani." (Frida Astuti/ mvw)
http://skalanews.com/berita/detail/1...a-Dipantau-KPK