Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ozombieAvatar border
TS
ozombie
Dituntut Mundur oleh "Warga", Lurah Susan Malah Dipeluk-peluk Warga Lenteng Agung
Dituntut Mundur, Lurah Susan Malah Dipeluk-peluk Warga
"Saya mohon doanya ya, semoga saya bisa menjalankan amanah dan tugas,"
Jum'at, 4 Oktober 2013, 10:02 Siti Ruqoyah, Zahrul Darmawan (Depok)


VIVAnews - Sudah dua kali didemo sekelompok warga supaya turun dari jabatannya, Lurah Lenteng Agung, Susan Jasmine Zulkifli, terus saja menunjukkan keseriusan dan kepeduliannya terhadap warga setempat. Pada Jumat, 4 Oktober 2013, dia mengunjungi warga dan memberi bantuan zakat bagi mereka yang kurang mampu.

Susan datang mengendarai sepeda motor, dibonceng seorang anggota Satpol PP. Mengenakan baju batik lengkap dengan kerudung di kepala, kedatangan Susan disambut pelukan hangat para ibu dari beberapa RT di RW 07, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.


Beberapa tak kuasa menahan haru saat berpelukan dengan sang lurah yang tengah menyedot perhatian publik ini. Bertempat di lapangan RW 07, Susan menyatakan tekadnya untuk terus menjalankan tugasnya sebagai lurah.

"Saya mohon doanya ya, semoga saya bisa menjalankan amanah dan tugas saya sebaik-baiknya. Kedatangan saya ke sini, selain untuk memberi bantuan zakat dari Bazis, yakni juga untuk menjelaskan Kartu Jakarta Sehat dan Kartu Jakarta Pintar," kata Susan di hadapan warga.

Susan juga mendengarkan keluhan warga soal pelayanan kelurahan dan pungutan liar di kelurahan.

"Tidak ada biaya apapun dalam membuat KTP atau KK. Saya janji, dan saya mohon warga juga tidak memberi peluang kepada oknum kelurahan dengan memberi uang tips," dia menegaskan.

Sejumlah warga yang ditemui VIVAnews mengaku senang dan tak menyangka disambangi Lurah Susan. Menurut mereka, meski belum lama mengenalnya, di mata mereka sosok Susan cukup baik.

"Orangnya ramah, ya. Jarang-jarang ada lurah yang mau turun langsung menemui warganya. Apalagi ini memberikan bantuan pula," kata Solihah, salah satu warga.

Senada dengan Solihah, Wati yang juga warga setempat bahkan mengatakan dia tak habis pikir
kenapa Susan ditentang sekelompok kecil orang. "Kalau saya sih yang penting kinerjanya. Kasih dia kesempatan untuk membuktikan," ujarnya. (kd)

http://metro.news.viva.co.id/news/re...uk-peluk-warga


Tolak Lurah Susan, mestinya juga minta nama kampung diganti
Reporter : Saugy Riyandi
Jumat, 4 Oktober 2013 02:01:00


Lenteng Agung berasal dari Klenteng Agung yang merupakan tempat ibadah etnis Tionghoa. Ketika itu, wilayah tersebut lebih banyak ditempati oleh etnis-etnis Tionghoa.

"Kemudian, bangsa China membuat tempat peribadatan atau Klenteng di sekitar daerah tersebut dan tidak jauh dari Pondok Cina. Klenteng itu besar dan diagungkan oleh etnis China pada saat itu jadi dinamakan Klenteng Agung," ujar sejarawan Alwi Shahab.

Namun, seiring perkembangan zaman, etnis Tionghoa tersebut memilih pergi dari daerah tersebut karena telah banyak ditempati warga-warga asli Lenteng Agung.

Menilik dari asal usul Lenteng Agung, masyarakat daerah tersebut sudah mengenal keragaman dari awal mula terbentuknya daerah tersebut. Kehidupan keberagaman yang damai di daerah tersebut juga menjadi salah satu ciri khas daerah yang terletak di ujung Jakarta Selatan ini.

Namun, belakangan ini sebagian warga Lenteng Agung menolak kehadiran Lurah Lenteng Agung Susan Jasmine Zulkifli dengan alasan berbeda keyakinan dengan mayoritas warga yang dianutnya. Selain itu, warga Lenteng Agung juga meminta Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama atau Ahok untuk mengevaluasi penempatan Lurah Susan di Lenteng Agung.

Namun demikian, tidak semua warga Lenteng Agung menolak keberadaan Lurah Susan.

Wati (39), warga RW 03 mengatakan warga Lenteng Agung harus bisa menerima perbedaan dengan adanya Lurah Susan yang berbeda keyakinan dengan mayoritas warganya. Seharusnya, para warga melihat kinerja Lurah Susan bukan malah menolak kehadirannya.

"Lurah kan sebagai pemimpin warga. Seharusnya, dia itu didukung sama warganya bukan ditolak," ujar dia kepada merdeka.com di Jakarta, Kamis (03/10).

Menurut dia, sejarah Lenteng Agung telah mengenal keberagaman. Selain itu, kerukunan umat beragama yang ada di Lenteng Agung sangat erat dan tidak ada persaingan bahkan pertikaian.

"Kami sama-sama selalu menghormati satu sama lain. Bukan hanya seagama bahkan yang berbeda agama pun harus seperti itu," tegas dia.

Warga lain juga menyatakan, kalau menolak Lurah Susan, mestinya juga konsisten minta nama kampung diganti.

Sementara itu, Dhika (38) warga RW 03 menyayangkan sikap warga Lenteng Agung yang menolak keberadaan Lurah Susan. Dia mengatakan warga Lenteng Agung harus melihat kinerja Lurah Susan terlebih dahulu, sehingga lebih obyektif menilai Lurah Susan pantas atau tidak untuk memimpin daerah tersebut.

"Jangan melihat dari agamanya. Kalau kinerjanya bagus kenapa didemo," kata dia.


http://www.merdeka.com/peristiwa/aka...rah-susan.html


Kamis, 03/10/2013 14:55 WIB
Kontroversi Lurah Susan
Di Mata Anak Buah Lurah Susan adalah Sosok yang Bawel

Hardani Triyoga - detikNews


Jakarta - Meski tidak terlalu ramai, suasana pelayanan di kantor Kelurahan Lenteng Agung pada Rabu (2/10) kemarin terlihat normal. Deretan parkir kendaraan sepeda motor terlihat agak lebih padat dibandingkan mobil yang hanya dua unit.

Satu mobil di antaranya adalah kendaraan dinas operasional Lurah Susan Jasmine Zulkifli (43 tahun). Tidak terlihat pengaruh akibat unjuk rasa sebagian warga di depan kantor kelurahan pekan lalu. Termasuk untuk pelayanan administrasi.

Salah seorang petugas pelayanan kependudukan Kelurahan Lenteng Agung, yang tak mau disebutkan namanya mengatakan Lurah Susan adalah orang yang bawel tapi bagus.

Bila ada petugas yang santai di luar jam istirahat bakal dikritik. Namun, kritikan itu dicontohkan dulu dengan bukti. Menurut dia, sosok Susan merupakan tipe orang yang tidak suka bertele-tele.

Seringkali ia menjalankan tugas bawahannya, saat si anak buah diberi instruksi malah ngaret.

“Lihat saja dia nyetir mobil sendiri. Beli rumput buat taman kantor sendiri. Dia juga ngertiin jam kerja bawahannya yang penting beres kerjaan, ya udah dia santai,” kata dia kepada detikcom Rabu (2/10) kemarin.

Sementara sejumlah warga menilai sejak Lurah Susan menjabat, pelayanan administrasi di Kelurahan Lenteng Agung kian membaik. “Bagusan dia (Lurah Susan) mah. Gak ribet kalau tanda tangan. Pagi kasih surat permohonan RT/RW, langsung ditanda tangan,” kata salah seorang warga, Suryani (43 tahun), kepada detikcom, Rabu (2/10) kemarin

Warga RT 14 RW 03 Kelurahan Lenteng Agung, Kecamatan Jagakarsa itu datang ke kantor kelurahan untuk menemani putrinya membuat KTP elektronik. Meski harus menunggu selama satu jam karena lurah baru tiba pukul 12.05, ia tak mempermasahkannya.

Apalagi untuk pengurusan administrasi sekarang bebas pungutan alias gratis.
“Kalau lurah dulu mah gak tegas sama pegawai yang mintain duit. Tanda tangan lama. Sekali beres minta duit dua puluh ribu,” kata dia.

Hal senada dikatakan warga RT 04 RW 05, Sulaeman (39 tahun). Ayah dua anak ini sedang menunggu salinan dari kelurahan untuk mengurus keterlambatan membuat kartu keluarga.

Dia mengatakan gaya kepemimpinan lurah sekarang membawa perubahan ke dalam sistem pelayanan masyarakat.
Tidak seperti sistem pelayanan pada lurah sebelumnya yang sering ngaret dan kaku.

Petugas kelurahan pun sudah terlihat malu kalau tidak bekerja. Sebelumnya, ia sering melihat petugas hanya membaca koran atau sekedar tukang stempel tapi bayar. Kadang menurutnya lurah yang lama sering menghilang di atas jam sebelas siang.

“Kalau ngurus di atas jam satu jawaban petugas paling besok ya soalnya lurah lagi ke luar ada rapat. Atau enggak tinggal saja dulu berkasnya,” ujarnya.


[url]http://news.detik..com/read/2013/10/03/145537/2376866/10/di-mata-anak-buah-lurah-susan-adalah-sosok-yang-bawel[/url]


Bisa jadi sekelompok orang kecil yg menolak lurah Susan dan merasa mewakili mayoritas mengidamkan pemimpin yg seakidah seperti Akil Mochtar, Luthfi, Fathanah, Chairun Nisa, Zulkarnaen Djabar, Djoko Susilo yg ditangkap KPK kemarin. emoticon-Big Grin

Apalagi modusnya si kelompok kecil itu mengumpulkan massa dari luar Lenteng Agung. emoticon-Big Grin
[Terkuaknya Modus] Pendemo Lurah Susan Bukan Warga Lenteng Agung? Ada yg dari Depok?
Diubah oleh ozombie 04-10-2013 05:05
tien212700
tien212700 memberi reputasi
1
12.3K
102
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan