Jakarta - Ada yang berbeda di Kelurahan Pejaten Timur, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Sejak dipimpin Grace Tiaramudi, lurah baru hasil lelang jabatan oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, pelayanan ke masyarakat diakui warga menjadi jauh lebih baik.
Lebih dari itu, masyarakat setempat juga tak mempermasalahkan kelurahannya dipimpin oleh Grace yang nonmuslim. Kondisi ini berbeda dengan yang dialami Lurah Lenteng Agung, Susan Jasmine Zulkifli, yang ditentang keras oleh sejumlah warganya karena soal beda keyakinan.
“Enggak ada pengaruh dia mau beragama apa, yang penting beres. Kalau kita urus apa-apa enggak bertele-tele sekarang. Soal agama itu kan personal,” kata Meinar Farina, 43 tahun, warga RT 4/RW 10 Pejaten Timur, Selasa lalu.
Sepengetahuannya, kata Meinar, selama ini tidak ada yang komplain soal lurah baru. "Di sini banyak habib-habib juga, tapi gak masalah. Lagipula kita melihat kerjanya memang bagus,” ujar Meinar yang mengaku muslim ini.
Warga muslim lainnya di Pejaten Timur, Ari, 38 tahun, juga mengakui perbedaan itu terjadi setelah lingkungannya dipimpin Grace. “Ini lagi mau urus e-KTP ibu saya, tadi gak sampai sejam. Sekarang semua pelayanan memang serba cepat, enggak lama-lama,” kata Ari ketika ditemui detikcom, kemarin
Dia pun tak mempermasalahkan keyakinan sang lurah yang berbeda dengan mayoritas masyarakat di Pejaten Timur. “Yang penting gimana kinerjanya, kalau memang dia bagus ya enggak masalah mau agama dia apa,” kata Ari seraya menyebutkan ia pernah bertemu langsung dengan Grace saat ikut kerja bakti bersama.
Sekretaris Kelurahan Pejaten Timur Leo Yudhantara Harahap mengakui meski baru tiga bulan menjabat sudah ada beberapa kerja lurah Grace yang nyata. Di antaranya pembersihan Tempat Pembuangan Sampah di kali Ciliwung.
“Itu sudah puluhan tahun. Beberapa lurah sebelumnya sudah membahas itu, tapi baru pas beliau ini bisa diatasi,” ujar Leo kepada detikcom, kemarin, sembari menyebutkan mayoritas warga Pejaten Timur beragama Islam.
Leo menambahkan, sistem penanganan yang dilakukan Grace juga lebih cepat tak bertele-tele. Jika ada persoalan di suatu wilayahnya Grace langsung datang naik motor sendirian. "Kayak kemarin masalah sampah itu. Dia gerak cepat. Informasinya yang diterimanya juga lebih apa adanya sesuai kenyataan di lapangan.”
Selain masalah pembersihan Ciliwung, Grace juga turun tangan menyelesaikan masalah lain. “Ruang pelayananan di bawah itu, itu baru dua bulan dibuat seperti itu. Memang programnya sudah mulai sejak Januari tapi baru beliau yang melaksanakan,” jelas Leo.
[URL="http://news.detik..com/read/2013/10/03/154359/2376953/10/beda-nasib-lurah-susan-dan-grace?991104topnews"]Sumber[/URL]
Berarti yg bermasalah Lurahnya, atau apanya yaa...
Sama2 non, tapi tanggapan warga beda...
Apa karena Dik Susan masih unyu2.. yaa...
Jadi pingin nyam..nyam..
Om Pong, pasti suka nih...
Ane aja suka... nyam.. nyam...