Ini cerita menarik dari salah seorang seorang pimpinan di sebuah perusahaan yang dapat dijadikan pelajaran bagi semua pihak. Sang pimpinan mengeluh karena pimpinan lain di divisi yang berbeda menempatkan orang2 yang tak sesuai dgn bidangnya. Akibatnya divisi tersebut kini mengalami penurunan dari segala aspek. Satu lagi, muncul gejala, para pimpinan di perusahaan itu kini diiisi oleh orang2 yang dulu memulai karir dari majalah pria remaja (H)

Ia memberi contoh si A (yg dulu orang nomor dua dari majalah pria remaja) ditempatkan sebagai manager konten di unit digital. Akibatnya kini unit tersebut mengalami penurunan dari segala aspek. Menurut sang pimpinan ini, walaupun menjabat manager konten, pejabat itu sebenarnya harus menguasai ilmu IT dengan sempurna karena bekerja di majalah / media cetak berbeda dgn media digital. Nah, hal ini ternyata tak dikuasai oleh manager konten tersebut sehingga ia tak memahami bagaimana mengembangkan dan bekerja di dunia media digital. Kabarnya sang manajer ini terkesan mencari-cari kesalahan orang lain dan melaporkan hal itu pada pimpinan yang lebih tinggi.

Ia mengkhawatirkan kondisi ini semakin berlarut-larut, namun ia mengaku tak punya kewenangan mengubah keadaan karena berada pada divisi yang berbeda.