Tim pemburu pentil Dinas Perhubungan (Dishub) Jakarta Timur kembali beraksi merazia parkir liar di sepanjang Jalan Pemuda hingga Jalan Pramuka, Jakarta Timur. Jika sebelumnya pemilik mobil pasrah dikempiskan kali ini sebagian memprotes karena petugas dishub dinilai tebang pilih karena tidak berani mengempiskan mobil milik TNI.

Yenni (40), pemilik mobil Toyota Avanza yang terpakir di depan Lapo Tuak atau rumah makan khas Batak, Tongdongta di Jalan Pramuka menilai, razia ini tidak adil karena petugas Dishub tidak berani mengempiskan mobil milik anggota TNI.

"Kenapa kalau mobil kita petugas langsung maen kempisin saja, ini ada mobil pelat TNI malah cuma suruh dipindahin," katanya melayangkan protes kepada petugas Dishub, Jumat (27/9).

Petugas Dishub yang menerima protes tidak menanggapi apa yang dikatakan oleh Yenni. "Ibu sudah melanggar, kenapa ada rambu dilarang parkir ibu tetap parkir," kata petugas Dishub kepadanya.

Selain Yenni, pemilik mobil lainya Gebril Hutahuruk juga ikut memprotes perlakuan tebang pilih yang dilakukan oleh petugas Dishub. Ia menilai jika memang peraturan cabut pentil sudah diterapkan seharusnya petugas Dishub berani mengempiskan ban mobil parkir sembarangan.

"Ini enggak adil, kenapa pemilik mobil berpelat TNI ini di suruh pindah tidak dikempeskan. Sementara mobil lainnya langsung dicabut pentilnya, kalo gitu harusnya mobil kami juga dipindah" katanya.

Kepala Seksi Penindakan Suding Perhubungan Jakarta Timur Budi Sugiantoro mengatakan, operasi pentil yang baru diterapkan ini berhasil membuat jera para pengemudi mobil yang memarkirkan kendaraannya di tempat yang telah dilarang.

"Kita lihat dari seringnya razia yang kita lakukan, parkir liar sekarang sudah mulai berkurang. Kalau biasanya di depan Labschool Jalan Pemuda penuh sekarang sudah mulai kosong. Begitu juga di depan Pasar Pramuka," tandasnya.

Dari hasil operasi cabut pentil ini, petugas sedikitnya telah mengempiskan 20 mobil dan 10 motor dari berbagai wilayah Jakarta Timur.
Sumber

Dalam menegakkan peraturan seharusnya jangan pilih kasih, jika memang melanggar sebaiknya ya di tindak tidak pandang bulu, gimana mau benar ini negara jika dalam penegakkan peraturan saja masih tebang pilih.