- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Kisah Kiper Timnas U-19, Pernah Jalan Kaki Sepanjang 20 KM
TS
bgaafellay
Kisah Kiper Timnas U-19, Pernah Jalan Kaki Sepanjang 20 KM
BANTU VOTE DULU YA GAN BIAR YANG LAIN PADA BACA
semoga kagak
Spoiler for :
Quote:
Quote:
Pasti agan & sista gak asing dengan sosok yang satu ini
Ya, dia adalah salah satu pahlawan timnas U19 yang membawa Indonesia menjuarai piala AFF U19.
Setelah ada thread yang membahas tentang bek timnas U19 yaitu Syahrul Kurniawan, tak ada salahnya ane mau ngebahas kiper tangguh yang satu ini, selamat menyimak ya gan
Ya, dia adalah salah satu pahlawan timnas U19 yang membawa Indonesia menjuarai piala AFF U19.
Setelah ada thread yang membahas tentang bek timnas U19 yaitu Syahrul Kurniawan, tak ada salahnya ane mau ngebahas kiper tangguh yang satu ini, selamat menyimak ya gan
Quote:
Quote:
SEKILAS TENTANG RAVI MURDIANTO
Quote:
Ravi Murdianto tiba-tiba tenar seantero Indonesia. Ketangguhannya dalam menjaga mistar gawang Timnas Indonesia U-19, mampu mengantarkan Garuda Jaya menjuarai Piala AFF di Stadion Gelora Sidoarjo, Minggu (22/9) lalu.
Bukan tanpa perjuangan ringan, pemuda yang dibesarkan di Tegowanu kabupaten Grobogan ini bisa menjadi kiper Timnas U-19. Butuh kerja keras, Disiplin dan butuh perjuangan, serta pengorbanan.
Ravi Murdianto lahir di Grobogan, Jawa Tengah pada tanggal 8 Januari 1995.
Bukan tanpa perjuangan ringan, pemuda yang dibesarkan di Tegowanu kabupaten Grobogan ini bisa menjadi kiper Timnas U-19. Butuh kerja keras, Disiplin dan butuh perjuangan, serta pengorbanan.
Ravi Murdianto lahir di Grobogan, Jawa Tengah pada tanggal 8 Januari 1995.
Quote:
Quote:
PERJALANAN KARIR
Quote:
Ravi memang sejak kecil suka dengan sepak bola. Sejak kelas dua Sekolah Dasar (SD), Dia sudah belajar sepak bola bersama dengan SSB Putra Bersemi di Kecamatan Tegowano. Saat itu, dia tidak menjadi seorang kiper melainkan gelandang dan striker.
Namun, sejak kelas IV, dirinya kemudian pindah posisi menjadi kiper. Postur tubuhnya yang cukup tinggi menjadi faktornya. Di bawah arahan pelatih Erwin, Ravi kecil mulai belajar menangkap bola.
Melihat kemampuan Ravi yang terus berkembang, setelah kelas VI SD Ibunda Ravi, Murminah kemudian memindahkan Ravi ke SSB Tugumuda Semarang supaya mendapatkan pelatihan yang lebih baik.
Langkah tersebut, cukup sukses, saat kelas 2 SMP, Ravi berhasil lolos seleksi Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pelajar (PPLP) Jateng atau sering disebut diklat Salatiga. Di Salatiga, kemampuannya terus diasah, refleknya semakin baik. Dua tahun kemudian atau tepatnya ketika kelas dua SMA Ravi ditarik untuk masuk ke Diklat Ragunan.
''Waktu itu ada senior saya namanya Yosep, yang memberikan informasi kepada pelatih Diklat ragunan kalau di Diklat Salatiga ada kiper. Dari situ saya diminta mengirim identitas, dan akhirnya bisa masuk ke diklat Ragunan," kenangnya.
Dari Diklat Ragunan nama Ravi Murdianto semakin moncer. Dia lolos seleksi masuk timnas U-17, U-18 dan U-19. Di bawah bendera Timnas U-17, dia mengantarkan Indonesia menjuarai turnamen pelajar di Hongkong.
Sedangkan untuk Timnas U-18 peringkat lima turnamen pelajar di Iran. Ravi menambahkan, meski saat ini belum memiliki klub, namun dirinya belum memikirkan masa depannya di dunia sepak bola Indonesia. Dia memilih fokus dulu untuk timnas U-19, yang akan berlaga dalam ajang Piala AFC yang akan digelar 8 Oktober mendatang di Surabaya.
"Belum memikirkan ke arah situ (mencari klub), karena Saya mau fokus dulu ke Timnas," tambahnya.
Namun, sejak kelas IV, dirinya kemudian pindah posisi menjadi kiper. Postur tubuhnya yang cukup tinggi menjadi faktornya. Di bawah arahan pelatih Erwin, Ravi kecil mulai belajar menangkap bola.
Melihat kemampuan Ravi yang terus berkembang, setelah kelas VI SD Ibunda Ravi, Murminah kemudian memindahkan Ravi ke SSB Tugumuda Semarang supaya mendapatkan pelatihan yang lebih baik.
Langkah tersebut, cukup sukses, saat kelas 2 SMP, Ravi berhasil lolos seleksi Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pelajar (PPLP) Jateng atau sering disebut diklat Salatiga. Di Salatiga, kemampuannya terus diasah, refleknya semakin baik. Dua tahun kemudian atau tepatnya ketika kelas dua SMA Ravi ditarik untuk masuk ke Diklat Ragunan.
''Waktu itu ada senior saya namanya Yosep, yang memberikan informasi kepada pelatih Diklat ragunan kalau di Diklat Salatiga ada kiper. Dari situ saya diminta mengirim identitas, dan akhirnya bisa masuk ke diklat Ragunan," kenangnya.
Dari Diklat Ragunan nama Ravi Murdianto semakin moncer. Dia lolos seleksi masuk timnas U-17, U-18 dan U-19. Di bawah bendera Timnas U-17, dia mengantarkan Indonesia menjuarai turnamen pelajar di Hongkong.
Sedangkan untuk Timnas U-18 peringkat lima turnamen pelajar di Iran. Ravi menambahkan, meski saat ini belum memiliki klub, namun dirinya belum memikirkan masa depannya di dunia sepak bola Indonesia. Dia memilih fokus dulu untuk timnas U-19, yang akan berlaga dalam ajang Piala AFC yang akan digelar 8 Oktober mendatang di Surabaya.
"Belum memikirkan ke arah situ (mencari klub), karena Saya mau fokus dulu ke Timnas," tambahnya.
Quote:
Quote:
PERNAH BERJALAN KAKI HINGGA 20 KILO METER
Quote:
Ravi mengaku, memiliki pengalaman yang tak akan pernah dilupakan selama belajar sepak bola. Pengalaman itu yakni, dirinya pernah berjalan kaki dari Terminal Penggaron Semarang menuju rumahnya di Tegowanu Grobogan yang jaraknya lebih dari 20 km.
Kejadian itu membuat keluarganya panik, karena sampai jam 21.00 Ravi tidak kunjung sampai rumah. Sang ayah pun berusaha menjemput Ravi, langsung ke Stadion Sidodadi yang menjadi markas SSB Tugumuda, namun tidak ketemu. Beruntung saat perjalanan pulang Sang Ayah bertemu dengan Ravi yang sedang istirahat di Masjid Mranggen Demak.
"Waktu itu kemalaman, dan tidak ada bus. Karena waktu itu belum punya handphone jadi tidak bisa memberikan kabar ke orang tua, akhirnya saya pilih jalan kaki" kenangnya.
Kejadian itu membuat keluarganya panik, karena sampai jam 21.00 Ravi tidak kunjung sampai rumah. Sang ayah pun berusaha menjemput Ravi, langsung ke Stadion Sidodadi yang menjadi markas SSB Tugumuda, namun tidak ketemu. Beruntung saat perjalanan pulang Sang Ayah bertemu dengan Ravi yang sedang istirahat di Masjid Mranggen Demak.
"Waktu itu kemalaman, dan tidak ada bus. Karena waktu itu belum punya handphone jadi tidak bisa memberikan kabar ke orang tua, akhirnya saya pilih jalan kaki" kenangnya.
Quote:
Quote:
MEMBAWA INDONESIA JUARA
Quote:
Seperti yang kita ketahui bersama, Ravi merupakan salah satu pahlawan timnas U19 dalam menjuarai piala AFF, berkat ketangguhannya menghalau 2 sepakan pemain Vietnam lah, Indonesia mampu menjuarai turnamen internasional sejak terakhir meraihnya tahun 1991.
Ketangguhannya di bawah mistar gawang juga membuat para striker frustasi dalam membobol gawangnya, terbukti gawangnya hanya sedikit dibobol oleh lawan-lawannya
Ketangguhannya di bawah mistar gawang juga membuat para striker frustasi dalam membobol gawangnya, terbukti gawangnya hanya sedikit dibobol oleh lawan-lawannya
Quote:
Oke gan, itulah sekilas tentang kiper masa depan timnas Indonesia, Ravi Murdianto.
TS juga ikut bangga karena Ravi adalah orang asli daerah ane
Semoga dia mampu membawa Indonesia ke jenjang yang lebih tinggi suatu hari nanti dan makin banyak anak-anak bangsa yang mengikuti jejaknya
TS juga ikut bangga karena Ravi adalah orang asli daerah ane
Semoga dia mampu membawa Indonesia ke jenjang yang lebih tinggi suatu hari nanti dan makin banyak anak-anak bangsa yang mengikuti jejaknya
Spoiler for Buka:
Kaskuser yang baik tolong tinggalkan komentar di thread ini dong, terus buat SILENT READER tolong jangan cuman baca aja, tapi tinggalkan juga, atau kalau berkenan timpukin ane juga ya gan
Spoiler for Sumber:
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA
0
78.1K
Kutip
1.2K
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan