Nama Jokowi terus melambung dan dipuja puja. Benarkah Jokowi pemimpin terhebat. Mohon sharenya agan agan semua. Kalau menurut ane pemimpin terhebat di negeri ini ya SBY.

Prestasi SBY selama 2004-2012 :

1. Pendapatan perkapita naik 3 kali lipat
2. Ekonomi naik 4 kali lipat (dulu Rp. 2.000an Triliun sekarang diatas Rp. 8.000 Triliun)
3. Devisa naik 3 kali lipat
4. Jumlah mobil dan motor rakyat naik 4 kali lipat (rakyat makmur, dulu 2,4 Juta unit mobil sekarang 10 Juta unit mobil)
5. Simpanan perbankan rakyat naik 3 kali lipat (rakyat semakin makmur)
6. Dana pemerintah RI untuk pemerintah daerah naik 4 kali lipat (dulu Rp. 85 Triliun sekarang Rp. 400 Triliun lebih)
7. APBN naik 3 kali lipat
8. Pajak naik 3 kali lipat
9. Tahun 2004 orang miskin Indonesia ada 60%, sekarang orang miskin Indonesia turun tinggal 13%-40%
10. Tahun 2004 orang kelas menengah Indonesia hanya 40% sekarang kelas menengah Indonesia naik menjadi 58%
11. Gaji PNS naik 7 kali dalam 7 tahun (presiden sebelumnya cuma 2 kali)
12. Indonesia juara Sea Games
13. Indonesia menjadi negara Asia pertama yang memproduksi panser, kapal perang, pesawat dan mobil
14. Jumlah rumah rakyat naik
15. Jumlah ekspor naik 3 kali lipat

Kelemahan SBY adalah pemberitaan media yang terlalu gencar tentang korupsi tapi diarahkan ke partai Demokrat. SBY tidak punya kewenangan langsung mengatasi korupsi hanya KPK/Kejagung yang berwenang menindak kasus korupsi.

Korupsi yang ditangkap KPK : Ada 176 orang pejabat negara (DPR RI, menteri, gubernur, dubes, bupati, walikota) atau mantan pejabat ditahan karena kasus korupsi tahun 2004-2011 yaitu :
64 orang dari Golkar (36%),
32 orang dari PDIP (18%),
20 orang dari Demokrat (11%),
17 orang dari PPP (5%),
9 orang dari PKB (4%),
7 orang dari PAN (4%),
4 orang dari PKS (2%),
23 orang lain (13%).

Hutang luar negeri cuma meningkat 2 kali lipat dan harga BBM cuma naik 2 kali lipat.

Sebagai perbandingan Joko Widodo sebagai Walikota Solo selama 2005-2012

1. Ekonomi hanya naik 2 kali lipat
2. Pendapatan per kapita hanya naik 1,5 kali lipat
3. Simpanan perbankan hanya naik 2 kali lipat
4. Jumlah mobil hanya naik 1,5 kali lipat
5. Tingkat kemiskinan relatif sama dan tidak berubah
6. Pajak dan APBD hanya naik 2 kali lipat

Namun demikian ane orang netral dan mengakui Jokowi punya banyak kelebihan yaitu jujur sederhana dan ahli menata birokrasi, perkampungan dll.

Mobil Esemka yang diklaim Jokowi sebagai idenya untuk mobnas sebenarnya cuma praktikum SMK ide Mendiknas yang ada di beberapa SMK di Indonesia (bukan cuma di Solo).

Jokowi walikota terbaik dunia ? sebenarnya dia cuma nominasi nomer 2 dan itupun pemilihnya LSM biasa berdasarkan popularitas bukan kelas dunia.

Ahmad Heryawan-Dede Yusuf di Jabar yang raih 91 penghargaan
http://www.dakwatuna.com/2012/12/19/...hmad-heryawan/

Bibit Waluyo di Jateng saja raih 125 penghargaan
https://www.google.co.id/#psj=1&q=bi...Platinum-Gold-

Ilham Arifin di Makassar bisa membuat Makassar menjadi kota dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Asia mencapai 9%, pertumbuhan ekonomi di Indonesia 6% (SBY) sementara Jokowi cuma 5% pertumbuhan ekonomi di Solo. Ilham Arifin bisa menertibkan PKL Losari cuma seminggu sementara Jokowi butuh 1 tahun dengan anggaran lebih besar. Ilham Arifin bisa mendatangkan lebih dari 50 gedung tinggi di Makassar sementara Jokowi cuma 10 gedung tinggi di Solo.

1% pertumbuhan ekonomi di Indonesia setara 2 Juta orang tenaga kerja
1% pertumbuhan ekonomi di Makassar setara 30.000 orang tenaga kerja
1% pertumbuhan ekonomi di Solo setara 10.000 orang tenaga kerja

Artinya Jokowi menghilangkan banyak sekali kesempatan kerja. Alias Jokowi cuma mitos.


BREAKING NEWS : kandidat yang didukung Jokowi/PDIP pakai kotak kotak merah ternyata berguguran di sejumlah daerah seperti Pilgub Jabar, Pilgub Jatim, Pilgub Sumut, Pilbup Bekasi, Pilbup Tangerang, Pilwali Bekasi, Pilwali Bogor, Pilgub Bali dll.

Standar Ganda PDIP dalam pemberantasan korupsi : Politik pencitraan Iblis jahat vs Malaikat suci atau Fauzi Bowo vs Jokowi di berbagai daerah.

1. Pilbup Tangerang 2012-2017 : Golkar mengajukan Cabup Tangerang Ahmad Zaki Iskandar dan PDIP mengajukan Cabup Tangerang Ahmad Suwandi. Simpatisan PDIP melakukan pencitraan dengan menghina kelompok Ahmad Zaki Iskandar (bukan tersangka koruptor) sebagai koruptor karena ayahnya Ismet Iskandar mantan Bupati Tangerang menjadi tersangka korupsi dan Ahmad Suwandi adalah politisi bersih sederhana mirip Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Faktanya : Bupati Kendal 2010-2015 Widya Kandi Susanti (ketua DPC PDIP Kendal) adalah istri koruptor Hendy Boedoro mantan Bupati Kendal yang sudah divonis Tipikor 5 tahun penjara dan disita hartanya Rp. 19 Miliar (kasusnya heboh di Jateng periode 2006-2008). Tetapi Widya Kandi mencalonkan diri disebut bersih dan anti korupsi oleh PDIP dengan menghilangkan nama Boedoro di belakang nama Widya Kandi. PDIP mengajukan Cawali Bekasi 2013-2018 Sumiati adalah istri koruptor Mochtar Muhammad mantan Walikota Bekasi 2008-2013 yang divonis Tipikor 6 tahun penjara dan sempat kabur ke Bali tetapi digerebek di Villa Seminyak Kuta Bali. Tetapi Sumiati mencalonkan diri disebut ibu rumah tangga yang bersih suci, lugu sederhana, tertindas dan anti korupsi oleh PDIP.

2. PDIP mengajukan Cagub Sumut 2013-2018 Effendi MS. Simbolon dari DPR RI fraksi PDIP. Simpatisan PDIP melakukan pencitraan Effendi MS. Simbolon orang bersih suci dan anti korupsi dan menghina RE.Nainggolan (Cawagub dari Demokrat) sebagai koruptor mirip mantan Gubernur Jakarta Fauzi Bowo. Faktanya RE. Nainggolan mantan Sekda Sumut belum pernah dijadikan tersangka korupsi dan bahkan RE. Nainggolan sempat mengikuti penjaringan Cagub di PDI Perjuangan. Oleh simpatisan PDI Perjuangan di berbagai media menyebut RE. Nainggolan sebagai orang bersih suci, anti korupsi, berprestasi dan dicintai rakyat Sumut. Padahal di belakang Effendi Simbolon ada ketua DPD PDIP Sumut Panda Nababan (sudah divonis 1,7 tahun penjara karena suap Gubernur BI) dan mantan GM PLN Sumut-Aceh-Riau Bintatar Hutapea (pernah diperiksa Kejati terkait korupsi Rp. 4 Triliun di PLN). Tetapi Panda Nababan dipuji bersih suci, anti korupsi dan korban kejahatan KPK oleh simpatisan PDIP.

3. Saat PDIP berkoalisi dengan Gerindra pada Pilgub DKI Jakarta 2012-2017 simpatisan PDIP di internet menyebut Gerindra bersih dan ketua umum Prabowo Subianto pemimpin harapan bangsa. Setelah PDIP-Gerindra pecah koalisi, simpatisan PDIP di internet rutin menghina Prabowo Subianto.

4. PDIP mengajukan Cagub Jabar 2013-2018 Rieke Dyah Pitaloka dari DPR RI fraksi PDIP. Simpatisan PDIP melakukan pencitraan Rieke Dyah Pitaloka orang bersih suci dan anti korupsi dan menghina Ahmad Heryawan (Cagub dari PKS), Dede Yusuf (Cagub dari Demokrat) sebagai orang yang kotor dan raja koruptor Jabar mirip Fauzi Bowo. Simpatisan PDIP menggunakan data ICW menyebut Jabar sebagai provinsi koruptor ternyata yang korupsi adalah kader PDIP Bupati Subang Eep Hidayat dan Bupati Bekasi.

5. Gubernur Jateng Bibit Waluyo dulu sempati dipuji PDIP sebagai orang sederhana, kebijakannya membantu rakyat pedesaan dan jujur. Tetapi Bibit Waluyo enggan membantu PDIP sehingga sering disindir oleh Megawati dan Puan Maharani sebagai Gubernur yang tidak mengayomi partai. Akhirnya Bibit Waluyo disebut sebagai koruptor mirip mantan Gubernur Jakarta Fauzi Bowo.

6. Simpatisan PDIP menyebut Foke Bali adalah Gubernur Bali I Made Mangku Pastika yang mencalonkan diri dari Demokrat/Golkar. Dulu Mangku Pastika dipuji bersih suci oleh PDIP karena mencalonkan diri dari PDIP tahun 2008-2013 tetapi Mangku Pastika putus hubungan dengan elit PDIP yang ingin mencalonkan kadernya. Simpatisan PDIP memuji Walikota Semarang 2010-2015 Soemarmo sebagai orang bersih suci dan anti korupsi berbeda dengan Cawali dari Demokrat Mahfudz Ali sebagai koruptor terbesar di Semarang ternyata malah Soemarmo yang divonis Tipikor 1,6 tahun penjara karena suap DPRD Semarang meski dibela total oleh PDIP.

7. Tersangka korupsi dari PDIP malah dipuji bersih suci dan korban rekayasa hukum seperti : Murdoko (ketua DPRD Jateng), Untung Sarono (mantan Bupati Sragen sudah kabur ketika mau ditahan), Panda Nababan (malah diangkat sebagai ketua DPD PDIP Sumut).