Saya mengutip kata2 kata Mas Aidil Akbar waktu siaran di talk show di metro tv.Asuransi bukan investasi. Ya benar sekali. 100% benar, tidak diragukan lagi. Saya setuju. Apalagi mengingat buku Mas Aidil yg berjudul Shocking Unitlink. Ya memang asuransi bukan investasi. Jadi kalo Anda mengambil asuransi karena ingin berinvestasi dan mengharapkan keutungan, selamat anda sudah salah pilih.

Jika agan belum tahu mengapa akan saya coba jelaskan disini.

Investasi di unitlink RUGI! Kenapa?
1. Anda akan mulai 100% berinvestasi setelah tahun ke 5. Karena premi yg Anda setorkan di tahun 1-5 akan dipotong biaya akuisisi. Biaya bervariasi dari 75%-100% di tahun pertama. Lalu tahun berikutnya biaya akuisisi akan semakin kecil sampe tahun ke 6 baru 100% premi yg agan setor digunakan untuk investasi. Jadi dana yg Anda investasikan di 5 tahun pertama sangat sedikit bahkan 0%! Rugi kan?
2. Nilai tunai di asuransi Anda tidak bisa diambil seluruhnya. Jika diambil maka polis akan batal. Apakah investasi yg baik? Tidak. Rugi kan?
3. Ada biaya potongan untuk nilai tunai anda. Cost of Insurance (biaya asuransi) , biaya administrasi setiap tahunnya. Rugi kan?
4. Premi lebih mahal. Karena premi anda dirancang untuk dapat digunakan sebagian untuk investasi. Rugi kan?
5. Kinerja unitlink tidak sebagus reksadana. Ya, Anda tahu nilai unit di unitlink ataupun reksadana terbentuk dari apa? Dari kinerja produk keuangan yg mereka kelola ( pasar uang, obligasi, saham) dan nilai dana yg mereka kelola. Terutama jika dana anda ditaruh di equity. Saham2 kelolaan yg dipegang oleh pihak asuransi, lalu jumlah dana dari nasabah yg mereka kelola sangat berpengaruh. Jelas saham yg mereka pegang tidak bisa seluruhnya saham blue chip, dan dana kelolaan mereka hanya berharap dari premi bulanan yg disetor nasabah. Bandingkan dengan Reksadana.. Orang bisa setor berjuta juta, berpuluh juta ke dalam reksadana mereka, bisa sebulan 2x atau 5x. Kinerja unitlink terbaik pun pasti kalah dibanding dengan reksadana murni. Rugi kan?

banyak ya rugi nya?

Asuransi dibeli untuk proteksi. Bukan untuk investasi. Kalau mau investasi beli lah Reksadana, Logam Mulia, Property, saham, bukan asuransi. Apalagi asuransi unitlink

Lalu kenapa kq bisa ada unitlink? Laku keras lagi! Perusahaan asuransi yg tadinya mengunggulkan produk tradisionalnya, membuat produk unitlink juga. Loh??

Agen nya menipu? Hanya memberi iming iming surga dunia?

Ya, di berberapa kasus seperti itu. Tapi kita refleksikan lagi, adakah sales mobil Daihatsu Grand max mengatakan mobil yg mereka jual tidak aman karena tidak memiliki rangka body yg kuat? Adakah sales tour mengatakan bahwa dalam perjalanan harus bangun pagi pagi lalu tidak bisa lama2 di objek wisata, makanan hanya mayoritas chinesse food? Sales pada umumnya menjual kebaikan produknya. Tidak ada yg menjual keburukannya. Mana ada orang yg mau beli? (Tapi saya setuju agen itu menipu jika menjual investasi + asuransi)

Orang membeli manfaatnya. Mobil grand max, murah meriah bisa menampung banyak, ikut tour semua sudah diatur, tidak repot pindah2 objek, semua terima beres. Asuransi unitlink, beli 1 paket dapat berberapa manfaat, tidak repot punya asuransi banyak banyak, uang premi yg kita bayarkan tidak hangus (ada return dari investasi) dan bisa diambil jika perlu atau dikembalikan ke ahli waris jika kita meninggal, diproteksi dalam jangka waktu panjang,

Semua produk ada kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Unitlink juga ada kelebihan kelebihan seperti yg saya sebutkan diatas, terlepas dari pada kekurangannya. Manfaat unitlink adalah di proteksi yg lengkap

Dalam teori marketing, dalam memasarkan produk ada berberapa hal yg diperhatikan seorang marketer, yaitu culture manusianya, perilakunya, kebutuhannya, Nah unitlink cocok dengan culture dan perilaku masyarat Indonesia. Mayoritas masyarakat Indonesia yg tidak mengerti dan malas belajar soal berinvestasi ( banyak yg tidak tahu apa itu Reksadana atau bagaimana bermain properti), tidak mau repot, beli 1 dapat semua ( pengalaman saya, jika saya menawarkan asuransi Allianz saya kepada orang yg telah mempunyai polis dari asuransi lain maka ia cenderung malas untuk mengeluarkan uang extra, padahal manfaat yg dijual berbeda, bayangkan jika ia disuruh beli 1 polis askes murni, 1 polis asji murni, 1 polis kerugian, 1 polis asji + Critical illness benefit + 1 polis kecelakann + 1 polis cacat), sayang membayar utk sesuatu yg belum terjadi sehingga menuntut diberikan return kembali, ingin membayar semurah murahnya tetapi dapat perlindungan selama lamanya dan sebesar besarnya.

Fenomena yg aneh bukan?

Jadi pilih asuransi traditional atau asuransi unitlink?

CMIIW.

http://asuransisakitkritis.blogspot.com/