Jakarta - Ketua KPK Abraham Samad tak mempersoalkan siapapun ketua komisi III yang akan dipilih, termasuk Ruhut yang disebutnya agak bersih. Trio SBY (Suding, Bambang, Yani) menilai persoalan etika lebih tinggi dari 'bersih' tersebut.

"Kita nggak bisa komentari pernyataan Abraham Samad, masa saya komentari. Saya dengar saja," kata politisi PPP Ahmad Yani kepada detikcom, Rabu (25/9/2013).

Trio SBY adalah mereka yang disebut Ruhut keras menolak dirinya dilantik sebagai ketua komisi III, yaitu Syarifudin Suding (Hanura), Bambang Soesatyo (Golkar) dan Ahmad Yani (PPP). Meski selain itu ada Desmon Mahesa (Gerindra) dan lainnya.

Menurut Yani, ia lebih ingin menanggapi persoalan etik Ruhut Sitompul dari pada terkait integritas dalam hal anti korupsi. Yani kembali menyinggung agar pimpinan membuktikan dugaan etik yang disebut Desmon 'kumpul kebo'.

"Paling tidak berkali-kali saya katakan, pimpinan DPR klarifikasi kepada BK (Badan Kehormatan). Apa betul BK sudah ada putusan tentang saudara Ruhut (soal kumpul kebo), daripada perdebatan bersih," tuturnya.

"Persoalan moral dan etik lebih tinggi daripada itu (bersih-red)," imbuh anggota komisi hukum DPR itu.

Sebelumnya ketua KPK Abraham Samad berkomentar tentang Ruhut Sitompul yang diusung sebagai ketua komisi III. Bagi Samad, tak masalah siapapun yang akan menjadi ketua komisi.

"Sebagai lembaga negara kita mendukung siapapun yang ditunjuk sebaga ketua komisi III, karena sekarang Ruhut ditunjuk sebagai (ketua) komisi III maka KPK akan mendukung," ujar Abraham Samad di kantor Kemenkum HAM, Rabu (25/9).

"Menurut saya enak-enak saja kalau Ruhut yan pimpin rapat. Kalau saya pribadi saya senang dengan Ruhut. Dengan Ruhut itu orangnya agak bersih," imbuhnya.