Skalanews - Kementerian Pertahanan membeli peralatan intelijen dari sebuah perusahaan Inggris, Gamma TSE Ltd, dengan kontrak sebesar 5,6 juta dolar AS.

Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan, Brigjen TNI Sisriadi, mengatakan pembelian alat sadap itu merupakan bagian dari proses modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista) milik TNI.

Dijelaskannya, pembelian itu mencakup materiil peralatan intelijen dan paket pelatihan bagi personel yang mengoperasikannya.

"Baik yang bertugas di dalam negeri maupun di kantor-kantor Atase Pertahanan Indonesia di luar negeri," ujarnya, di Gedung Kemenhan, Jakarta Pusat, Rabu (25/9).

Peralatan itu berupa peralatan komunikasi data yang dilengkapi dengan encryptor dan decryptor, peralatan surveilence yang dilengkapi source code serta peralatan pengamanan komunikasi.

Lebih lanjut Sisriadi mengatakan, pengadaan peralatan intelijen oleh Kemenhan berawal dari pengajuan kebutuhan peralatan intelijen oleh Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI. "Proses awal pengajuan kebutuhan alat itu sudah dimulai sejak tahun 2009."

Untuk pengadaannya, kata dia, dilakukan melalui mekanisme pengadaan barang dan jasa pemerintah sesuai Perpres Nomor 54 Tahun 2010 junto Perpres Nomor 70 2012.

Rencana pembelian itu, ujarnya, juga sudah disetujui oleh Komisi I DPR dalam pembahasan anggaran tahun 2012 dengan dibiayai melalui kredit ekspor. [B](Deddi Bayu/ mvw)[/B]