PT. Melia Nature Indonesia adalahsebuah perusahaan yang memasarkan produk-produk makanan kesehatan milik "Mother Nature Health Products Pty. Ltd." sebuah perusahaan besar di Sydney, Australia.

PT. Melia Nature Indonesia (MNI) adalah sebuah perusahaan multilevel marketing di Indonesia yang pertama kali membuat terobosan terbaru di sistem marketing plan yang sangat berpihak kepada anggota.
Dengan terobosan baru di sistem marketing plan akan memudahkan peluang seluruh member untuk memperoleh kesuksesan, mengembangkan jaringan dengan proses pembayaran bonus yang tercepat (Bonus dibayar harian).

Legalitas Perusahaan
PT. Melia Nature Indonesia memiliki Izin Usaha Penjualan Berjenjang (IUPB) yang dikeluarkan oleh Direktorat Perdagangan Dalam Negeri - Departemen Perdagangan Republik Indonesia No. 61/PDN/IUPB/XII/2003 yang kemudian diperbaharui dengan IUPB no. 01/PDN/IUPB–PB/1/2006. Dan sesuai dengan peraturan perundangan, IUPB tersebut kemudian diperbaharui menjadi Surat Izin Usaha Penjualan Langsung (SIUPL) dengan nomor registrasi : 62/PDN-2/SIUPL/PP/10/2006.

PT.Melia Nature Indonesia memasarkan 2 macam Produk yang sangat bermanfaat dan berkualitas. Yaitu, Melia Propolisdan Melia Biyang.
-Melia Propolis

-Melia Biyang


Kedua produk MNI tersebut juga sudah memiliki izin resmi.

Banyak orang yang menilai bahwa MLM itu penipu, MLM itu hanya memPERKAYA orang2 yang levelnya diatas Kita,
MLM itu Hanya memPERKAYA pemilik perusahaannya saja, sedangkan kita hanya menjadi BUDAK mereka.. ini adalah pemikiran yang SALAH

Banyak orang-orang yang masih berpikiran seperti itu, padahal sebenarnya mereka tidak tau apa yang dimaksud dengan MLM.

Multi Level Marketing "MLM" adalah sistem pemasaran berjenjang (bahasa Inggris: multi level marketing)
yaitu sistem penjualan yang menggunakan prinsip kerjasama dengan membernya sebagai tenaga penyalur(distributor) secara langsung.

Seringkali saya temukan kesalahan persepsi antara MLM dengan Money Game. MLM pada hakikatnya adalah sebuah sistem pemasaran dan distribusi barang.
Banyaknya bonus member Tidak hanya didapat dari komisi rekrut member saja, melainkan dari omzet penjualan yang didistribusikan melalui jaringannya.
Tetapi sebaliknya, pada Money Game, bonus hanya didapat dari perekrutan member, dan bukan omzet penjualan, karena Money Game memang tidak ada kejelasan produk yang dijual.

Jawabannya adalah iya, Melianature (MNI) adalah MLM.
Tetapi Anda tidak perlu takut, khawatir atau trauma dengan MLM, tidak semua MLM itu jelek.Kan sudah saya jelaskan diatas.. apa yang dimaksud dengan MLM.

Jadi, MLM itu hanya sebuah sistem pemasaran, dan MLM bukanlah sistem bisnis.

Sedangkan untuk menilai baik atau buruknya suatu bisnis bukan dari kata2 MLM tersebut, melainkan dari sistem bisnis atau marketing Plannya.

MNI tidak sama seperti MLM pada umumnya.
MNI memiliki terobosan baru di sistem marketing plan yang sangat menguntungkan dan berpihak kepada membernya.

Di bisnis MNI Kita tidak diwajibkan belanja rutin/wajib bulanan jika Anda belum mendapatkan bonus. Ini sangat adil, TIDAK ADA KATA RUGI atau TEKOR di Bisnis MNI. Itu adalah salah satu keunggulan MNI.

Oleh sebab itu, Anda tidak perlu trauma dengan pengalaman Anda sebelumnya di bisnis MLM yang mungkin dulu pernah Anda ikuti dan mungkin telah mengecewakan Anda.

Di bisnis multi level pada umumnya, Kita pasti diwajibkan untuk melakukan belanja bulanan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh bonus (bisa dikatakan kejar setoran untuk mendapatkan bonus). Mereka tidak akan perduli apakah Kita sudah memperoleh keuntungan atau belum. Kita belum pernah mendapatkan profit, tapi Kita disuruh belanja dan menjual produk secara terus menerus. Ini sangat tidak adil, dan merugikan member. Tapi di MNI tidak demikian.

Ini Faktanya: Hampir semua tawaran bisnis yang Anda terima mengharuskan Anda untuk membayar iuran bulanan atau pembelian produk setiap bulan. Tanpa peduli apakah Anda sudah memperoleh keuntungan atau belum. Sehingga yang Anda rasakan hanya Rugi atau TEKOR, terutama di saat-saat awal Anda memulai bisnis. Dan Faktor inilah yang menyebabkan Masyarakat menjadi trauma dengan bisnis multi level.