Kaskus

Entertainment

cempulekAvatar border
TS
cempulek
Buat Agan yang Punya Rezeki Lebih, Masup Sini
Marifah, Penderita Difabel Butuh Uluran Tangan

PURBALINGGA, suaramerdeka.com - Yang dapat dilakukan Marifah (6), penderita cacat berat (difabel) hanya mencubit orang tuanya bila lapar. Marifah sejak lahir hanya tergolek ditempat tidur, pasalnya penyakit yang diduga gangguan syaraf ini menyebabkan, Marifah bergantung dari orang lain.

Anak pertama pasangan Wasir Al Wahidin (30) dengan Salamah (25) warga RT 3 / RW 2 desa Serang Kecamatan Karangreja Purbalingga Jawa Tengah hanya mampu bergerak-gerak di luar kontrolnya. Motoriknya selalu bergerak, namun tidak terkontrol. Wajah cantik dan ceria tidak sepadan dengan penyakit yang dideritanya.

Sejak lahir, Marifah tidak dapat bicara, tidak dapat berjalan, tidak dapat duduk. Matanyapun tidak mampu melihat jelas. Hanya pendengarannya yang berfungsi.

Orangtua Marifah, Wasir menuturkan, anaknya lahir normal. Namun saat usia 7 bulan tanda-tanda kelainan mulai nampak. Pasalnya di usia tersebut, anaknya belum dapat tengkurap layaknya bayi seusia. Upaya melalui medis sudah ditempuh, bahkan tiap bulan rutin periksa dokter. Namun terhalang biaya sehingga upaya tersebut berhenti.

"Sempat pula mendapatkan pengobatan alternatif, namun tidak ada perkembangan,'' katanya.

Wasir yang hanya kuli bangunan hanya mengungkapkan, akan merawat anak pertamanya semampunya. Karena Marifah merupakan titipan Tuhan. Diakuinya, sampai saat ini belum ada pihak lain yang membantu pengobatan Marifah.

Sementara Tenaga Kerja Sukarela Kecamatan Karangreja Daryanto mengungkapkan, Marifah baru diusulkan mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat. Bantuan berupa uang Rp. 300 ribu per bulan ini, merupakan pengalihan dari penerima lama yang telah meninggal dunia. Rencananya akan dialihakan untuk membantu Marifah.

"Bantuan tersebut merupakan program Asisitensi Sosial Bagi Penyandang Difabel Berat dari Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementrian Sosial RI," katanya.

Diungkapkan Daryanto, di wilayah kerjanya meliputi 3 kecamatan terdapat banyak penyandang cacat berat. Namun karena anggaran dari pusat terbatas, sehingga tidak dapat menerima semua. Dari data yang ada, selama ini yang menerima bantuan pusat sebanyak 5 orang di Karangreja, 6 orang di Bojongsari dan 2 orang di Karangjambu.

Daryanto menambahkan, semestinya bantuan tidak saja menunggu pusat, namun ada alokasi dana dalam APBD Kabupaten Purbalingga. Bagaimanapun, mereka penyandang difabel berat merupakan warga Purbalingga yang membutuhkan uluran tangan.
( Ryan Rachman / CN19 / SMNetwork )
Buat Agan yang Punya Rezeki Lebih, Masup SiniBuat Agan yang Punya Rezeki Lebih, Masup Sini
Diubah oleh cempulek 24-09-2013 09:10
0
728
3
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan