Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

onblueAvatar border
TS
onblue
Dampak Hutang Pada Keluarga
Sebelumnya mohon maaf kalau post saya agak panjang, karena memang situasinya sudah rumit sehingga tidak bisa dipotong2 terpisah..

Kondisi:
Ayah kandung saya sudah meninggal, dan Ibu saya membesarkan saya seorg diri sampai menikah lagi dengan Ayah tiri yg sekarang dan memperoleh dua anak lagi. Dulu Ayah tiri ini bekerja di perusahaan kakaknya namun sekitar 6-7thn lalu dia keluar dan mencoba berbisnis sendiri.

Selama 6-7thn ini kami dirumah tidak pernah tahu usaha apa yg dia kerjakan, setiap kali kami bertanya selalu dijawab "tidak perlu tahu, urusan masing2 saja". Hingga tiba2 tahun ini dia mulai berkata hutangnya sudah mencapai ratusan juta!! Ibu saya bukan tipe ibu rumah tangga yg tidak bekerja, Ibu saya juga bekerja keras dengan ulet berdagang, dan hampir setiap hari semua makanan yg tersedia di meja, masih bisa berjalan2 wisata dll semua dari jerih payah Ibu saya.

Ayah tiri saya ini mulai mengancam dengan berbagai cara, menakut2i rumah akan dijual dll. Kami tidak pernah tahu hutang dia ratusan juta itu untuk apa, kami tidak menikmatinya sepeserpun. Beberapa tahun lalu dia bahkan meminta Ibu saya menemaninya menghadap untuk meminjam uang ke orangtua Ibu saya dengan alasan untuk modal usaha dan akan dikembalikan dlm beberapa bulan, yang semua itu tidak ditepati sehingga sampai sekarang Ibu saya dihina2 oleh orangtuanya. Dia juga meng-apply kartu kredit banyak sekali dan semuanya sudah overlimit tidak bisa dipakai lagi.

Barang2 dagangan Ibu saya dirumah mulai diambil2 olehnya dengan alasan dijual untuk mendapat uang secukupnya. Mobil Ibu saya yang dibeli Ibu saya dengan jerih payahnya sendiri tahu2 sudah dileasingkan (Ibu saya kurang paham ttg surat2, sehingga waktu disuruh dia untuk menandatangani surat leasing, Ibu saya nurut saja). Status tagihan leasingnya sudah telat dan mobil Ibu saya terancam disita.

Belakangan ini saja Ibu saya mulai terkena teror ditelepon oleh debt collector yang mencari Ayah Tiri saya. Adik saya dulu pernah memergoki dia membuka situs judi di internet, namun dia berdalih hanya menjadi perantara.

Apabila dia masih memiliki penyesalan dan berusaha berubah tentu kami sekeluarga akan mensupport, tapi dengan arogannya dia tetap saja seperti itu dan tidak terlihat tanda2 mau memulai usaha baru dengan benar.

(Sekarang kami 100% yakin dia berjudi, karena ternyata ketika keluar dari perusahaan kakaknya pun dia mendapat pesangon senilai 400juta, tapi dia tidak pernah menceritakan kepada Ibu saya dan tidak tahu uang itu semua lari kemana?? Dengan logika dan akal sehat kita bisa melihat, 400juta + hutang yang sekarang menurut dia 700juta = 1.1 milliar, hanya untuk membayarkan listrik dirumah biasa2 saja dan membayarkan uang sekolah adik2 saya di sekolah biasa2 saja, walaupun 6-7 tahun tidak mungkin sampai sebanyak itu, itupun dengan asumsi selama 7 tahun dia berdagang tidak memperoleh hasil sedikitpun, dan perlu diingat sandang dan pangan dirumahpun Ibu saya yang membiayai tanpa pernah mendapat sepeserpun uang belanja darinya)

Tadi malam saya sudah tidak tahan lagi ketika dia berkata bahwa hutang dia ini kesalahan bersama!! Bahkan dia mengungkit bahwa rumah lama (Rumah yg dibeli Ibu saya lunas dengan jerih payahnya sendiri ketika menjadi orangtua tunggal bagi saya sebelum Ibu saya berkenalan dengannya) adalah rumah yang dia beli juga! Padahal kebalikannya, banyak harta tabungan Ibu saya yang dia jual dan uangnya tidak pernah terlihat dan Ibu saya tidak pernah mempermasalahkan karena Ibu saya berpikir dalam berkeluarga tidak boleh hitung2an seperti itu. Tapi ternyata menyeramkan, semuanya itu dia anggap sebagai miliknya!!

Pertanyaan saya adalah:

1. Apakah Ibu saya bisa terseret oleh tagihan hutangnya walaupun kami sama sekali tidak mengetahui dan menikmati sepeserpun hutangnya? Karena debt collector semua meneror dengan mengatakan "kamu kan istrinya harus ikut bertanggungjawab"

2. Kami sebagai anak2nya sudah tidak tahan melihat penyiksaan mental yang dia lakukan terhadap Ibu kami, dan kami ingin Ibu kami bercerai sebelum semakin parah lagi (setiap hari semakin parah, sampai emas Ibu saya pun sudah habis dijual untuk membantu cicilan hutangnya, mobil Ibu saya sudah dia gadaikan, bahkan sekarang menyuruh Ibu saya mengajukan KTA dengan nama Ibu saya, karena nama dia tentu sudah diblacklist). Bagaimanakah prosedurnya untuk mengajukan cerai?

Terimakasih yang sudah berkenan membaca post saya yang panjang ini dan memberikan saran dan masukan. Terimakasih..
0
1.9K
6
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan