- Beranda
- Komunitas
- Food & Travel
- Catatan Perjalanan OANC
(CATPER) Gn. LATIMOJONG (SULSEL)


TS
amankms
(CATPER) Gn. LATIMOJONG (SULSEL)

Spoiler for Pembukaan:
Quote:
Awalnya Catper ini udah ane buat di Kaskus, tapi sayang terbenam di old Kaskus gara2 ada New Kaskus kemaren....jadi ane buat lagi catper ini.
Semoga Catper ini dapat memberikan sedikit bantuan buat kaskuser yang hendak ke Latimojong
Semoga Catper ini dapat memberikan sedikit bantuan buat kaskuser yang hendak ke Latimojong

Spoiler for Awalnya:
Quote:
Sebenarnya pendakian ini tidak ada perencanaan sama sekali, berawal dari ngobrol-ngobrol ga jelas bersama teman-teman pada tanggal 18 Desember 2010 untuk rencana tahun baruan eh malah dapat ide untuk naik gunung saja...maka dipilihlah Pegunungan Latimojong yang berada di Sulawesi Selatan menjadi tempat tujuan pendakian...
Pegunungan Latimojong (Rante Mario (3450mdpl) sebagai Puncak Tertingginya) sendiri berada di Kab. Enrekang Sulawesi Selatan, yang berada sekitar 5-6 jam perjalanan darat dari ibu kota Sulawesi Selatan yaitu Makassar.
Peserta Pendakian :
#Dari Samarinda
1. Amank (ane gan
)
2. Ateng
3. Apet
4. Menner
5. N-To
6. Seva
#Guide dari Mapala STIEM Bongaya
1. Jaya
#Guide Lokal (Desa Baraka)
1. Candra
Kita simak kisahnya berikut ini
Pegunungan Latimojong (Rante Mario (3450mdpl) sebagai Puncak Tertingginya) sendiri berada di Kab. Enrekang Sulawesi Selatan, yang berada sekitar 5-6 jam perjalanan darat dari ibu kota Sulawesi Selatan yaitu Makassar.
Peserta Pendakian :
#Dari Samarinda
1. Amank (ane gan

2. Ateng
3. Apet
4. Menner
5. N-To
6. Seva
#Guide dari Mapala STIEM Bongaya
1. Jaya
#Guide Lokal (Desa Baraka)
1. Candra
Kita simak kisahnya berikut ini

Spoiler for 23 Desember 2010:
Quote:
Pukul 16.55 - 01.00 (Samarinda - Balikpapan)
Berangkat dari Kos Uka-Uka menuju Balikpapan (Pelabuhan Semayang) menggunakan mobil carteran dengan biaya Rp. 300.000. Dari sini tim mendapatkan tambahan penumpang sebanyak 2 orang (keluarga Apet)....bayangin aja tuh bagaimana sempitnya di mobil dengan 8 orang didalamnya plus peralatan lenong
dan memakan 1 korban teman ane yg terpaksa jakpot 
Sempat kesasar di Balikpapan karena jalan menuju pelabuhan ditutup karena ada perbaikan. Tiba di Pelabuhan Semayang sekitar pukul 20.00.
Kapal yang semula dijadwalkan berangkat pukul 22.00 diundur dengan alasan yang tidak jelas (udah kebiasaan kali ya), jadi tim menunggu sekitar 4 jam di pelabuhan.
Berangkat dari Kos Uka-Uka menuju Balikpapan (Pelabuhan Semayang) menggunakan mobil carteran dengan biaya Rp. 300.000. Dari sini tim mendapatkan tambahan penumpang sebanyak 2 orang (keluarga Apet)....bayangin aja tuh bagaimana sempitnya di mobil dengan 8 orang didalamnya plus peralatan lenong


Sempat kesasar di Balikpapan karena jalan menuju pelabuhan ditutup karena ada perbaikan. Tiba di Pelabuhan Semayang sekitar pukul 20.00.
Kapal yang semula dijadwalkan berangkat pukul 22.00 diundur dengan alasan yang tidak jelas (udah kebiasaan kali ya), jadi tim menunggu sekitar 4 jam di pelabuhan.
Spoiler for Terlantar di Pelabuhan:

Spoiler for 24 Desember 2010:
Quote:
Pukul 01.40 - 19.20 (Pel. Balikpapan - Pel. Pare Pare)
Kapal Bukit Siguntang berangkat dari Pelabuhan Balikpapan sekitar pukul 01.40 dini hari, penumpang kapal bisa dibilang sedikit. Tiba di Pelabuhan Pare-Pare pukul 18.00 dan transit dsini sekitar 1 jam.
Pukul 19.20 - 00.40 (Pel. Pare Pare - Pel. Makassar)
Kapal tiba di Pelabuhan Makassar.
22 Jam diatas kapal yang membosankan
Kapal Bukit Siguntang berangkat dari Pelabuhan Balikpapan sekitar pukul 01.40 dini hari, penumpang kapal bisa dibilang sedikit. Tiba di Pelabuhan Pare-Pare pukul 18.00 dan transit dsini sekitar 1 jam.
Spoiler for Transit:

Pukul 19.20 - 00.40 (Pel. Pare Pare - Pel. Makassar)
Kapal tiba di Pelabuhan Makassar.
Spoiler for Diatas Kapal:

22 Jam diatas kapal yang membosankan

Spoiler for 25 Desember 2010:
Quote:
Pukul 00.40 - 01.15 (Pel. Makassar - Rumah Apet (Jl. Pettarani 7))
Sempat antri turun dari kapal, kemudian perjalanan dilanjutkan menggunakan pete-pete (angkot) menuju kediaman salah seorang tim (Apet). Lalu...TIDURRRRR
Kegiatan pagi hari sampai malam diisi jalan-jalan di Makassar, di lanjutkan silahturami ke Sekret Mapala STIEM Bongaya sekalian memberitahukan bahwa tim membutuhkan guide untuk menemanin tim selama pendakian ke Latimojong.
Sempat antri turun dari kapal, kemudian perjalanan dilanjutkan menggunakan pete-pete (angkot) menuju kediaman salah seorang tim (Apet). Lalu...TIDURRRRR
Kegiatan pagi hari sampai malam diisi jalan-jalan di Makassar, di lanjutkan silahturami ke Sekret Mapala STIEM Bongaya sekalian memberitahukan bahwa tim membutuhkan guide untuk menemanin tim selama pendakian ke Latimojong.
Spoiler for Makan malam di Sekret Mapala STIEM Bongaya:

Spoiler for Ngobrol bareng temen2 MPA STIEM di depan Fort Rotterdam:

Spoiler for 26 Desember 2010:
Quote:
Belanja logistik dan keperluan lainnya
Spoiler for Sebagian Logistik:

Spoiler for Carier Lenong:

Spoiler for 27 Desember 2010:
Quote:
PETUALANGAN DIMULAI
17.55 - 18.34 (Makassar - KM 23 Maros)
Berangkat ke Enrekang dari kediaman Apet menggunakan kijang carteran dengan jumlah tim 7 orang (Jaya = Mapala STIEM Bongaya sebagai guide). Sempat singgah di Maros untuk membeli makanan ringan.
18.34 - 20.40 (KM 23 Maros - Jalan Poros Makassar/Pare Pare)
Singgah di jalan poros untuk makan malam
20.40 - 00.45
Tiba di Enrekang tepatnya di desa Mampu Raya dan beristirahat di kediaman pamannya Apet.
17.55 - 18.34 (Makassar - KM 23 Maros)
Berangkat ke Enrekang dari kediaman Apet menggunakan kijang carteran dengan jumlah tim 7 orang (Jaya = Mapala STIEM Bongaya sebagai guide). Sempat singgah di Maros untuk membeli makanan ringan.
18.34 - 20.40 (KM 23 Maros - Jalan Poros Makassar/Pare Pare)
Singgah di jalan poros untuk makan malam
20.40 - 00.45
Tiba di Enrekang tepatnya di desa Mampu Raya dan beristirahat di kediaman pamannya Apet.
Spoiler for 28 Desember 2010:
Quote:
10.15 - 11.00 (Mampu Raya - Baraka)
Perjalanan dilanjutkan ke Desa Baraka, dan tiba di Baraka pada pukul 11.00. Istirahat di kediaman Irman. Irman adalah warga Desa Baraka yang berbaik hati menampung kami di Baraka
.
Disini tim terpaksa menginap lagi satu hari karena angkutan ke Rantelemo mahal sekali karena bukan hari pasar, jadi tim memutuskan untuk menunda keberangkatan satu hari karena keesokan harinya harga angkutan sudah normal. Saudara Irman mengusulkan untuk menambah satu orang guide lagi yakni Chandra dan tim menyetujuinya, jadi darisini tim bertambah menjadi 8 orang.
Perjalanan dilanjutkan ke Desa Baraka, dan tiba di Baraka pada pukul 11.00. Istirahat di kediaman Irman. Irman adalah warga Desa Baraka yang berbaik hati menampung kami di Baraka

Disini tim terpaksa menginap lagi satu hari karena angkutan ke Rantelemo mahal sekali karena bukan hari pasar, jadi tim memutuskan untuk menunda keberangkatan satu hari karena keesokan harinya harga angkutan sudah normal. Saudara Irman mengusulkan untuk menambah satu orang guide lagi yakni Chandra dan tim menyetujuinya, jadi darisini tim bertambah menjadi 8 orang.
Spoiler for Pemandangan menuju Baraka:

Spoiler for Dirumah Saudara Irman:

Spoiler for Padahal Ga Bisa Baca Peta:

Spoiler for 29 Desember 2010:
Quote:
09.30 - 11.40 (Baraka - Rantelemo)
Berangkat ke Rantelemo menggunakan mobil double gardan, sempat bertanya-tanya dalam hati apakah jalur yang dilewati medannya berat dan akhirnya terbukti, benar-benar OFFROAD selama 2 jam perjalanan. Kadang sebelah kiri tebing sebelah kanan jurang, kadang pula sebaliknya. Sampai-sampai salah satu teman nyeletuk, 'kalo kita jatuh ke jurang tersebut, butuh waktu 2 kali menyanyikan lagu Indonesia Raya untuk sampai ke dasar jurangnya'
Pemandangan selama perjalanan dari Baraka menuju Rantelemo sangat-sangat menakjubkan
.
11.40 - 14.40 (Rantelemo - Karangan)
Berangkat menuju desa terakhir yakni Desa Karangan berjalan kaki, karena mobil hanya bisa sampai Desa Rantelemo saja.
Trek yang dilewati berupa tanjakan sekitar 40 - 60 derajat. Sempat istirahat lama untuk makan roti dan ngopi.
Tiba di karangan dan menginap di rumah warga setempat yang bernama Tante Ida. Di desa ini sudah mulai dingin karena berada di lembah dan jarangnya pohon-pohon besar.
Berangkat ke Rantelemo menggunakan mobil double gardan, sempat bertanya-tanya dalam hati apakah jalur yang dilewati medannya berat dan akhirnya terbukti, benar-benar OFFROAD selama 2 jam perjalanan. Kadang sebelah kiri tebing sebelah kanan jurang, kadang pula sebaliknya. Sampai-sampai salah satu teman nyeletuk, 'kalo kita jatuh ke jurang tersebut, butuh waktu 2 kali menyanyikan lagu Indonesia Raya untuk sampai ke dasar jurangnya'

Pemandangan selama perjalanan dari Baraka menuju Rantelemo sangat-sangat menakjubkan

Spoiler for Penunjuk Arah:

Spoiler for Mobilnya:

Spoiler for Jalurnya:

11.40 - 14.40 (Rantelemo - Karangan)
Berangkat menuju desa terakhir yakni Desa Karangan berjalan kaki, karena mobil hanya bisa sampai Desa Rantelemo saja.
Trek yang dilewati berupa tanjakan sekitar 40 - 60 derajat. Sempat istirahat lama untuk makan roti dan ngopi.
Tiba di karangan dan menginap di rumah warga setempat yang bernama Tante Ida. Di desa ini sudah mulai dingin karena berada di lembah dan jarangnya pohon-pohon besar.
Spoiler for Mulai Treking:

Spoiler for Trekking Lagi:

Spoiler for Istirahat Dulu:

Spoiler for Jalurnya:

Diubah oleh amankms 31-01-2013 15:24
0
9.5K
Kutip
44
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan