- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Jusuf Kalla Rela Turun Pangkat Demi Komodo
TS
iyad23
Jusuf Kalla Rela Turun Pangkat Demi Komodo
Quote:
Jangan Lupa Bantu :
Quote:
Quote:
Biar Jadi Hot Thread
Quote:
Quote:
Quote:
TEMPO.CO, Jakarta -Jusuf Kalla turun pangkat. Tanpa inaugurasi, tanpa kontrak. Semua dilakoni mantan wakil presiden itu demi satu alasan. “Semuanya untuk Komodo,” katanya dalam acara penyerahan plakat Taman Nasional Pulau Komodo sebagai tujuh keajaiban dunia yang baru untuk kategori alam, Jumat 14 September 2013.
Kalla adalah duta besar luar biasa pendukung pemenangan komodo. Ia didapuk menjadi duta pada 24 hari menjelang penutupan pemilihan, yang jatuh pada 11 November 2011. Atas keterlibatan Kalla, komodo akhirnya terpilih bersama Amazon (Amerika Latin), Teluk Ha Long (Vietnam), Jeram Iguazu (Argentina dan Brasil), Pulau Jeju (Korea Selatan), Sungai bawah tanah Puerto Princesa (Filipina), dan Table Mountain (Afrika Selatan) sebagai tujuh keajaiban dunia yang baru untuk kategori alam.
Setelah Pulau Komodo masuk, kini Kalla menjabat Ketua Dewan Pembina Yayasan Komodo Kita. Dalam prosesi penyerahan plakat sekaligus selebrasi terakhir tujuh keajaiban dunia baru untuk kategori alam, Kalla sudah sibuk menjamu para delegasi dan Presiden Yayasan New 7 Wonders Bernard Weber, mulai dari Jakarta hingga menginap di Labuhan Bajo.
"Saya ini dari wakil presiden, turun pangkat jadi duta besar, terus jadi dewan pembina," ujar dia dalam acara penyerahan itu. Kontan ucapan Ketua Umum Palang Merah Indonesia ini mengundang tawa pengunjung kafetaria Taman Nasional Pulau Komodo, tempat seremoni digelar.
"Tak ada tanda tangan dan upacara untuk saya," kata Kalla, yang disambut riuh tepuk tangan pengunjung, termasuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Ibu Ani Yudhoyono, dan Edhie Baskoro Yudhoyono.
Kalla adalah duta besar luar biasa pendukung pemenangan komodo. Ia didapuk menjadi duta pada 24 hari menjelang penutupan pemilihan, yang jatuh pada 11 November 2011. Atas keterlibatan Kalla, komodo akhirnya terpilih bersama Amazon (Amerika Latin), Teluk Ha Long (Vietnam), Jeram Iguazu (Argentina dan Brasil), Pulau Jeju (Korea Selatan), Sungai bawah tanah Puerto Princesa (Filipina), dan Table Mountain (Afrika Selatan) sebagai tujuh keajaiban dunia yang baru untuk kategori alam.
Setelah Pulau Komodo masuk, kini Kalla menjabat Ketua Dewan Pembina Yayasan Komodo Kita. Dalam prosesi penyerahan plakat sekaligus selebrasi terakhir tujuh keajaiban dunia baru untuk kategori alam, Kalla sudah sibuk menjamu para delegasi dan Presiden Yayasan New 7 Wonders Bernard Weber, mulai dari Jakarta hingga menginap di Labuhan Bajo.
"Saya ini dari wakil presiden, turun pangkat jadi duta besar, terus jadi dewan pembina," ujar dia dalam acara penyerahan itu. Kontan ucapan Ketua Umum Palang Merah Indonesia ini mengundang tawa pengunjung kafetaria Taman Nasional Pulau Komodo, tempat seremoni digelar.
"Tak ada tanda tangan dan upacara untuk saya," kata Kalla, yang disambut riuh tepuk tangan pengunjung, termasuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Ibu Ani Yudhoyono, dan Edhie Baskoro Yudhoyono.
Quote:
Tambahan
Quote:
SBY Berterima Kasih Jusuf Kalla Perjuangkan Komodo
Quote:
TEMPO.CO, Pulau Komodo - Taman Nasional Pulau Komodo akhirnya resmi menjadi satu dari 7 Keajaiban Alam Dunia Baru (New 7 Wonders of Nature). Pada Jumat, 13 September 2013, pukul 15.00 Wita, plakat New 7 Wonders of Nature diterima oleh Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu dari Presiden Yayasan New 7 Wonders Bernard Weber dan Duta Besar Luar Biasa Pendukung Pemenangan Komodo Jusuf Kalla.
Tahun lalu, Pulau Komodo terpilih sebagai satu dari tujuh keajaiban alam. Sejak itu, perayaan kemenangannya digelar di setiap daerah yang juga terpilih. Pulau Komodo jadi tempat terakhir perayaan itu, setelah Lembah Amazon di Amerika Latin, Provinsi Jeju di Korea Selatan, Teluk Ha Long di Vietnam, Jeram Iquazu di Argentina dan Brasil, Taman Nasional Puerto Princesa Subterranean River di Filipina, dan Table Mountain di Afrika Selatan.
Acara penutupan di Pulau Komodo itu dihadiri Duta Besar Selandia Baru David Taylor, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Ani Yudhoyono beserta putra mereka, Edhi Baskoro Yudhoyono. Selain itu, hadir pula Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Marie Elka Pangestu. "Terima kasih untuk semuanya. Kami sangat bangga atas pencapaian ini. Terima kasih Bapak Jusuf Kalla atas dedikasi dan usahanya," kata Presiden SBY saat memberi sambutan.
Taman Nasional Pulau Komodo menjadi tujuan wisata favorit para turis mancanegara dan turis lokal. Apalagi selama tiga tahun terakhir angka kunjungan meningkat. Tahun lalu, jumlah pengunjung mencapai 50 ribu orang dan pada bulan Juni tahun ini sudah berada pada kisaran 31 ribu orang. "Targetnya, sih, pada 2013 akan mencapai 60 ribu pengunjung," kata Menteri Zulkifli Hasan.
Dalam kesempatan itu, Jusuf Kalla menuturkan lika-liku perjuangan Taman Nasional Pulau Komodo dalam mengalahkan 28 kandidat dari 440 lokasi yang masuk daftar calon 7 Keajaiban Alam Dunia Baru. "Kalau kita menang, bukan komodo yang senang, komodo tidak tahu dirinya menang," kata Kalla.
Tapi, kata Kalla, perlu ada perbaikan lingkungan di kawasan ini. "Kami sudah bekerja sama dengan Kementerian Perumahan, Kehutanan, dan Kelautan untuk memperbaiki Kampung Komodo," kata dia.
Kampung Komodo adalah permukiman di Pulau Komodo yang menyatu dengan taman nasional. Masyarakatnya tinggal di rumah panggung dan bermata pencaharian sebagai nelayan. "Masyarakat di sini hanya kurang senyum. Coba senyumnya itu ditambah," Kalla berseloroh, yang disambut tawa para pengunjung.
Tahun lalu, Pulau Komodo terpilih sebagai satu dari tujuh keajaiban alam. Sejak itu, perayaan kemenangannya digelar di setiap daerah yang juga terpilih. Pulau Komodo jadi tempat terakhir perayaan itu, setelah Lembah Amazon di Amerika Latin, Provinsi Jeju di Korea Selatan, Teluk Ha Long di Vietnam, Jeram Iquazu di Argentina dan Brasil, Taman Nasional Puerto Princesa Subterranean River di Filipina, dan Table Mountain di Afrika Selatan.
Acara penutupan di Pulau Komodo itu dihadiri Duta Besar Selandia Baru David Taylor, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Ani Yudhoyono beserta putra mereka, Edhi Baskoro Yudhoyono. Selain itu, hadir pula Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Marie Elka Pangestu. "Terima kasih untuk semuanya. Kami sangat bangga atas pencapaian ini. Terima kasih Bapak Jusuf Kalla atas dedikasi dan usahanya," kata Presiden SBY saat memberi sambutan.
Taman Nasional Pulau Komodo menjadi tujuan wisata favorit para turis mancanegara dan turis lokal. Apalagi selama tiga tahun terakhir angka kunjungan meningkat. Tahun lalu, jumlah pengunjung mencapai 50 ribu orang dan pada bulan Juni tahun ini sudah berada pada kisaran 31 ribu orang. "Targetnya, sih, pada 2013 akan mencapai 60 ribu pengunjung," kata Menteri Zulkifli Hasan.
Dalam kesempatan itu, Jusuf Kalla menuturkan lika-liku perjuangan Taman Nasional Pulau Komodo dalam mengalahkan 28 kandidat dari 440 lokasi yang masuk daftar calon 7 Keajaiban Alam Dunia Baru. "Kalau kita menang, bukan komodo yang senang, komodo tidak tahu dirinya menang," kata Kalla.
Tapi, kata Kalla, perlu ada perbaikan lingkungan di kawasan ini. "Kami sudah bekerja sama dengan Kementerian Perumahan, Kehutanan, dan Kelautan untuk memperbaiki Kampung Komodo," kata dia.
Kampung Komodo adalah permukiman di Pulau Komodo yang menyatu dengan taman nasional. Masyarakatnya tinggal di rumah panggung dan bermata pencaharian sebagai nelayan. "Masyarakat di sini hanya kurang senyum. Coba senyumnya itu ditambah," Kalla berseloroh, yang disambut tawa para pengunjung.
Diubah oleh iyad23 20-09-2013 01:02
0
2.7K
Kutip
16
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan