Kaskus

Entertainment

rollingspikesAvatar border
TS
rollingspikes
Melobi Vanny Rossyane yang Nge-Fly di dalam Taksi
Melobi Vanny Rossyane yang Nge-Fly di dalam Taksi

emoticon-I Love Kaskus (S)Budayakan Comment Bermutu dan Rate 5 emoticon-I Love Kaskus (S)

Melobi Vanny Rossyane yang Nge-Fly di dalam Taksi

emoticon-Blue Guy Cendol (L)emoticon-Blue Guy Cendol (L)emoticon-Blue Guy Cendol (L)emoticon-Blue Guy Cendol (L)emoticon-Rate 5 Staremoticon-Blue Guy Cendol (L)emoticon-Blue Guy Cendol (L)emoticon-Blue Guy Cendol (L)emoticon-Blue Guy Cendol (L)

Melobi Vanny Rossyane yang Nge-Fly di dalam Taksi


Tertangkapnya Vanny Rossyane (22) pada Senin (16/9/2013) lalu di Hotel Mercure, Jakarta Utara, jadi mengingatkan saya pada kisah kami beberapa waktu lalu. Perempuan yang mengaku teman dekat terpidana mati kasus narkoba Freddy Budiman (34) ini, sempat membuat saya, dua Produser, seorang Talent, dan dua security kehabisan akal. Lewat dua Produser, Vanny minta ganti rugi atas kehilangan gadget miliknya kelar shooting.

Sebenarnya, sejak awal dua Produser tahu, saat shooting, Vanny tengah dalam kondisi teler, karena pengaruh narkoba. Istilahnya nge-fly. Ini terlihat dari prilaku dan ucapan-ucapannya yang tak terkontrol. Pun matanya yang nampak ‘aneh’. Meski nge-fly, pada saat diinterview, Vanny nampak ‘fokus’ dengan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.

“Karena yang dia pake narkoba jenis sabu, mas. Atau istilah kerennya crystal,” ujar seorang Produser, sebut saja namanya KK. “Efek sabu itu konsen banget saat lagi teler. Tapi dari sikap dia kelihatan mempunyai rasa percaya diri yang berlebihan, serta paranoid”.

Begitu kelar shooting, Vanny kemudian berada di tengah-tengah puluhan penonton. Jika biasanya penonton minta foto bareng, pada saat itu justru Vanny minta difoto bareng dengan para penonton dengan menggunakan blackberry. Awalnya, baik Produser maupun Talent tidak tahu, niat model majalah dewasa pria ini berfoto-foto dengan para penonton.

Ternyata, apa yang dilakukan Vanny adalah sebuah modus. Caranya, agar ia mendapatkan uang di luar honor shooting. Setidaknya ini terungkap, setelah security dan polisi melakukan penyelidikan atas laporan kehilangan gadget milik Vanny. Jadi, setelah berfoto-foto, Vanny langsung naik taksi untuk pulang. Namun, tak berapa lama, ia menghubungi Talent dan mengatakan, bahwa Samsung Galaxy S4 warna pink hilang saat berfoto-foto.

“Dia bilang ke saya, ‘Elo harus ganti rugi dong, kan ilangnya di tempat elo?’” kata Produser satu lagi, sebut saja HH.

Sebagai Produser yang mengundang Vanny, HH kemudian turun dan menjumpai Vanny di dalam taksi. HH sempat bercakap-cakap dengan perempuan itu, dari mulai sabar, setengah sabar, sampai agak emosi. Percakapan tak menemukan titik temu. HH keluar taksi, giliran Produser KK mencoba melobi Vanny. Meski sudah berusaha keras, KK pun tak berhasil membuat Vanny meninggalkan studio dengan taksinya.

“Ia tetap minta ganti rugi senilai gadgetnya yang hilang. Ya sekitar 7 jutaan,” jelas Produser KK.

Ketika dua Produser melobi Vanny, saya kebetulan tak ada di lokasi. Namun Produser HH akhirnya menghibungi saya untuk minta solusi. Terus terang awalnya saya tak tahu menghadapi orang yang sedang nge-fly seperti yang dialami Vanny. Makanya saya sempat minta ‘petunjuk’ dari Produser KK yang kelihatannya punya pengalaman bergaul (maaf) dengan para pemakai. Oleh karena KK tak berhasil melobi Vanny, saya memutuskan untuk memanggil Chief Security.

“Pak, minta tolong, kalo memang tak mau meninggalkan studio, kita panggil polisi untuk bikin berita acara,” ujar saya malam itu.

Sebelum memanggil Chief Security, sebetulnya dua security di lobi studui sudah menggeledah seluruh tas para penonton. Termasuk menggeledah baju dan celana mereka. Namun, hasilnya nihil. Tak ada seorang penonton pun mencuri Samsung Galaxy s4 warna pink yang dikatakan Vanny hilang. Talent pun tahu, sejak awal Vanny tidak pernah memegang gadget seharga 7 juta perak itu. Jelas, ini modus.

Chief Security pun tak mampu mengusir Vanny. Ia tetap keukeh berada di dalam taksi. Sementara, supir taksi nampak resah dan gelisah. Beberapa kali ia menyalahkan dan mematikan rokok. Keluar dan masuk ke dalam taksi. Saya sangat mengerti, supir taksi itu pasti stres berat. Ia memikirkan nasib, apakah Vanny akan membayar taksinya, secara selama proses lobi argo dan mesin taksi dengan penyejuk udara tetap dibiarkan hidup.

Sekitar dua jam kemudian, polisi dari Polsek setempat pun datang. Lagi-lagi, awalnya lobi alot. Polisi sudah mengajak Vanny untuk ke kantor polisi atau menyelesaikan berita acara di studio. Tapi Vanny tetap tak beranjak dari bangku taksi. Shooting masih terus berlangsung. Produser HH masih mengawal acara shooting. Saya yakin, Produser HH tak konsen dengan kejadian yang masih berlangsung di lobi studio. Saya turun-naik dari studio ke lobi untuk memastikan shooting lancar dan Vanny bisa diusir.

“Udah beres mas,” ujar Produser KK, yang nampak duduk di pinggir pintu lobil studio.

Sayang, saya tak sempat melihat akhir dari lobi pada Vanny. Saya pun menyesal tidak sempat bertanya-tanya pada pak polisi, apa kata-kata terakhir sampai akhirnya Vanny mau meninggalkan lobi studio dengan taksi yang ditumpanginya. Saya celingak-celinguk, polisi sudah tak ada di sekitar studio, termasuk di pos security.

Saya juga tak sempat bertukar no telepon dengan supir taksi. Kasihan juga jika supir taksi yang menjadi pelampiasan kekecewaan Vanny, karena tak mendapatkan apa yang ia inginkan. Namun, setelah peristiwa ini terjadi, tak ada kabar lagi dari supir taksi maupun Vanny. Sampai akhirnya datang kabar, Vanny Rosyane ditangkap oleh tim Direktorat IV Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, saat mengkonsumsi sabu di Hotel Mercure, Jakarta Utara, pada Senin(16/9/2013) malam. Oalah! Jangan-jangan modus Vanny minta uang 7 jutaan ke Produser buat beli sabu. Atau buat beli pil H-5 alias Happy Five alias Halimah?

sumber
0
3.4K
9
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan