Skalanews - Sekretaris Jenderal Partai Nasional Demokrat (NasDem) Patrice Rio Capella, menilai Partai Demokrat sangat panik merespon organisasi massa (ormas) Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) yang digagas Anas Urbaningrum.

Kepanikan partai berlambang bintang mercy itu terlihat dengan dicopotnya dua loyalis Anas dari posisi strategis di partai maupun fraksi di DPR.

"Tidak sepantasnya partai Demokrat yang ketua umumnya presiden sepanik itu, kalau mau copot Pasek, copot bulan depan, belum pulang, masih rapat, udah dicopot, jadi rakyat semakin bertanya, ada apa nih Demokrat," ujar Patrice usai menghadiri peringatan satu tahun gerakan buruh (Gemuruh) NasDem di DPP NasDem Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (19/9).

Menurut Patrice, hal tersebut sebenarnya tidak pantas dilakukan oleh partai besar yang notabene ketua umumnya adalah seorang presiden.

"Jadi saya pikir sebesar itu Demokrat hanya ngeri pada PPI, itu lucu. Itu sudah pasti ada persoalan, tapi kan, Anas itu siapa sih, Anas hanya kumpul kan beberapa orang tidak lebih dari tiga puluh orang, kemudian mampu menggegerkan Demokrat yang ketua umumnya presiden, yang berkuasa saat ini, pemenang pemilu," tambahnya.

Dikatakan Patrice, dengan sikap partai Demokrat saat ini, semakin menunjukan bahwa Demokrat masih mempunyai persoalan yang belum selesai dengan mantan ketua umumnya itu.

"Walapun Anas kita anggap, sudah tidak ada lagi di Demokrat, besar sekali pengaruh Anas di Demokrat. Harusnya Demokrat tidak seperti itu diamin saja. Berarti Anas itu jadi sesuatu, jadi sesuatu yang menakutkan, padahal Anas tidak melakukan apa-apa," sambungnya.

Sebelumnya, dua loyalis Anas di Demokrat dicopot dari posisi nya di DPR, I Gede Pasek dicopot dari ketua Komisi III DPR RI dan digantikan oleh loyalis SBY, Ruhut Sitompul.

Kemudian Saan Mustofa juga dicopot dari jabatannya. Beredar kabar bahwa pencopotan tersebut dilakukan karena keduanya ikut dan terlibat dalam organisasi pergerakan Indonesia Anas Urbaningrum. (Deddi Bayu/day)