Kaskus

Entertainment

Pengaturan

Mode Malambeta
Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

nandaberlianAvatar border
TS
nandaberlian
Untuk istri tercinta
Untuk Istriku tercinta,

Tepat 2 tahun yang lalu, saat jumat syahdu mengeringkan embunnya, langit dan seisi bumi nampak cerah menghantar langkah kaki ini untuk berikrar pada Sang Pencipta, berikrar untuk menjaga seorang perempuan, melayani dan mengimami nya sepanjang sisa hidupku. Perempuan indah yang seperempat hidup menjadi bagian yang selalu ada dalam suka dan dukaku, perempuan yang rela menopang kegagalanku, rela memaklumi kebodohan-kebodohanku, dan rela menata segala serpihan-serpihan kekacauan hidupku.
Kamu tahu, betapa ketakutan dan khawatirku saat menatap satu-satu wajah keluargamu, yang seakan mempertanyakan kemampuanku untuk membahagiakanmu. Kamu tahu, betapa cemas menyelimuti hatiku saat melihat airmatamu jatuh berbutir-butir hingga banyak sekali, betapa cemasnya aku melihat kesedihanmu menjadi-jadi saat bersujud pada orangtuamu. Aku cemas dan takut jika airmata itu akan sering menghiasi perjalanan kita bersama, aku sangat cemas dan takut kesedihan itu yang akan selalu menjadi bagian hidup kita saat bersama. Tapi Tidak! Saat itu kuyakinkan hati, bahwa inilah Jalan Tuhan, yang terang benderang ditunjukkan pada kita, inilah Takdir Tuhan yang sudah dituliskan untuk kita. Dan jika Ia sudah menetapkan, Insya Allah akan ditunjukkan Jalan Indah yang telah ditetapkanNya untuk kita.
Istriku, kamu tahu aku selalu berpikir aku bukanlah orang terbaik untukmu, aku tak pernah sehebat harapan-harapanmu, aku tak romantis seperti laki-laki dalam komik-komik yang sering kau baca, apalagi aku tak setampan artis-artis hollywood yang kau idolakan, dan aku bukanlah siapa-siapa yang mampu merubah isi dunia ini. Dan akupun sungguh bingung, kenapa kau mau mengorbankan masa depanmu untuk menerima pinanganku saat itu? Karena kau layak dan mampu mendapatkan yang lebih dari aku. Tapi lagi-lagi, hanya Tuhan yang menguatkan aku atas takdirNya, hanya Dia yang meyakinkan aku bahwa ada jalan indah yang sudah Allah sediakan untuk dilalui bersamamu dan keturunan kita nanti. Dan jika Ia sudah menetapkan, Insya Allah akan ditunjukkan Jalan Indah yang telah ditetapkanNya untuk kita.
Saat ikrar itu terucap dengan lugas dari bibirku, seiring doa-doa indah yang dipanjatkan semua orang untuk kita saat itu, kamu tahu betapa seribu malaikat seakan menaburkan kebahagiaan tak terhingga dalam hatiku, dan aku harap kamu juga merasakan saat itu. Mereka sering menceritakan saat - saat itu adalah turunnya ribuan malaikat yang menyaksikan janjiku pada Tuhanku untuk mendampingimu, dan sekarang aku selalu melihat malaikat itu di manjamu yang memberi bahagia dan damai untuk jiwa dan ragaku, Insya Allah sepanjang nafasku selamanya.
Istriku tercinta, kamu tahu hidup memang tak selamanya indah, tak selamanya sesuai dengan harapan dan doa kita, dan tak selamanya kebaikan itu berbuah kebahagiaan. Dan kita hanyalah manusia yang terkadang lupa dan khilaf. Begitu juga aku dan kamu yang terkadang salah dalam menjawab dan menghadapi ujian dariNya. Tuhan telah memberikan sedikit ujian untuk kita agar kita kuat, agar kita lebih bijak dan lebih pandai dalam menjalani hidup ini, dan satu hal yang sangat aku syukuri kau dan aku masih mampu bertahan sejauh ini. Mungkin inilah sedikit jawaban dari keyakinanku dulu terhadap TakdirNya. Insya Allah.
Sayangku, Tepat 2 tahun saat aku berikrar untukmu, dan itu hanyalah waktu yang masih sangat-sangat singkat bagi kita berdua. Masih panjang jalan di depan kita yang harus dilalui, masih banyak kerikil-kerikil tajam yang harus kita singkirkan, masih banyak lagi ujian-ujian yang disediakan olehNya untuk kita hadapi. Aku harap kita selalu diberi kekuatan untuk itu semua.
Sejauh ini hanyalah maaf yang mampu kuutarakan untukmu, maafkan aku yang belum mampu menjadi imam yang baik untukmu, maafkan aku yang masih sering memberikan kesedihan untukmu, maafkan aku yang masih selalu menumpahkan air matamu. Namun percayalah, aku akan selalu berusaha untuk membahagiakanmu, untuk membuatmu bangga bahwa kau adalah milikku selamanya.
Sayangku, kamulah satu-satunya tujuan hidupku yang selalu jadi doa-doa indah bagiku, kamulah cahaya yang mampu sinari sisi gelap pandangan mata ini, dan hanya kamulah yang mampu menghadapi kebodohan dan keidiotanku yang terkadang kulakukan tanpa aku sadari. Kamu adalah hadiah terindah yang Tuhan berikan untukku, sayang.
Mungkin untaian kata ini tak pernah cukup untuk mengungkapkan rasa syukurku yang telah memilikimu, sikapku juga belum cukup pandai untuk mensyukuri bahwa kamu adalah malaikat terbaik dari yang terbaik yang Tuhan kirim untukku. Karena apapun aku, tanpa kamu disampingku itu adalah hal yang paling sia-sia di semesta ini.
Bunda, masih banyak mimpi dan keinginan yang belum kita capai. Saat ini hanyalah awal cerita yang harus kita rajut bersama dengan jangka waktu yang tak pernah kita tahu, dan aku percaya apapun hasilnya dan apapun keinginan kita, jika kita bersama semoga Tuhan memberikan yang terbaik untuk kita berdua hingga ajal menjemput nanti. Dan hingga akhir dari waktunya nanti aku dan kamu tetap berpikir sama bahwa aku adalah manusia yang paling beruntung karena telah memilikimu dalam seluruh sisa hidupku. Semoga Allah SWT memberikan rahmat, hidayah, ampunan dan petunjuk untuk keluarga kecil kita ini. Dan semoga tulisan kecil ini tersimpan rapi untukmu, untuk malaikat-malaikat kecil kita yang kelak akan menjadi saksi betapa ayahnya memiliki seorang pendamping hidup yang sangat HEBAT di dunia dan Insya Allah juga di Akhirat. Aamiin ya rabb..

Marunda, 16 September 2013..
Nanda Berlian.
0
2.3K
21
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan