Tidak dipungkiri, seorang ekonom tidak terlepas dari dunia politik.
alhasil kita harus 'melek' dan 'nyemplung' dalam pergolakan politik dan ekonomi 'Merah Putih'

walaupun untuk memperjuangkan posisi agar berada di dalam sang putih itu tidaklah mudah,
karena Kata seorang aktivis Indonesia dan mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Indonesia Jurusan Sejarah tahun 1962–1969 bernama Soe Hok Gie mengatakan bahwa ; "Bagiku sendiri politik adalah barang yang paling kotor. Lumpur-lumpur yang kotor. Tapi suatu saat dimana kita tidak dapat menghindari diri lagi, maka terjunlah"

Memaknai kata 'terjun' disini menurut saya adalah bukan berarti kita ikut terjun dan ikut tenggelam tetapi bagaimana kita terjun dan berusaha menolong mereka yang hampir tenggelam dan bersama-sama keluar dari lumpur tersebut dengan harapan dapat menguras lumpur tersebut dan menggantinya dengan air jernih.

bukan pula air tergenang yang akan keruh namun air yang terus mengalir hingga terjadi regenerasi yang semakin jernih.
Kita, Pemuda, yang sedini mungkin harus 'melek' dengan hukum dan ekonomi bangsa ini. Tanpa kita, mustahil terjadi regenerasi.

Tidak jarang kita melihat para pemuda yang sangat sedikit tingkat kepekaannya terhadap 'kesehatan' bangsa saat ini.
Lebih doyan ngurusin urusan percintaan dan kongkow-kongkow tidak jelas.
Bro, Sis, Jangan habisin umur ente di tongkrongan. apalagi habisin masa muda ente dengan cara baginian.
Tanggung jawab ente untuk ngobatin bangsa ini masih terlalu banyak.
Ayolah #MelekHukum dan mohon kepekaannya agar regenerasi bangsa kita semakin hari tidak semakin terpuruk seperti ini.

Selama ente ga nyemplung, masa tua ente nanti bakal terus-terusan diisi sama aktivitas ngeluh. Salah siapa? ya salah yang ga mau mencoba untuk #MelekHukum dan berani untuk nyemplung di dalamnya.

Ayolah..
Kalau bukan kita, siapa lagi?
Masa bocah belanda lagi yang bakal ngurusin negara kita nanti?
Ga rela kan?