Mabes Polri menanggapi serius tudingan korps bhayangkara sebagai lembaga terkorup di negeri ini. Menurut Polri, tuduhan tersebut bisa terima, namun perlu ada penegasan dari tujuan publisitas dari tudingan tesebut.

"Sebelumnya terimakasih kepada pihak-pihak yang berbaik hati sudah memberikan koreksi. Mohon agar penilaian ini (Polri disebut lembaga korup) bisa memuat tujuan yang positif," kata Kabag Penum Kombes Agus Rianto di kantornya Selasa (17/9).

Agus mengatakan, siapapun yang menyebut suatu lembaga dengan konotasi negatif, diminta agar dapat menjelaskan. Penjelasan ini, ujar Agus, penting agar diketahui dimana titik kesalahan sehingga penilaian negatif itu muncul.

Perwira menengah (pamen) ini berujar, bila penjelasan itu tak diberikan maka cap negatif yang disematkan hanya akan memberi efek buruk. "Mudah-mudahan bukan sekedar bentuk pemojokan, pengkerdilan, dan penyudutan Polri," ujar dia.

Agus menambahkan, Polri selalu siap membenahi diri agar dapat dipandang bersih oleh masyarakat. Maka dengan adanya tudingan ini, ia berujar, Polri amat berharap penuduh dapat memberikan keterangan yang mendalam atas tudingannya.

"Jadi kami minta agar ada data akurat, setelahnya kami siap berdiskusi bersama," kata pamen melati tiga ini
Sebelumnya, wakil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Adnan Pandu Praja mengatakan, bersama DPR Polri disebutknya lembaga paling korup di Indonesia. Adnan mengakui pernyataan yang ia lontarkan bersandar pada data penelitian yang dilakukan lembaga lain.

Data tersebut, didapat dari Transparency Internasional (TI) dalam survei yang bertajuk global Corruption Barometer 2013. Data ini diketahui merupakan data lama. Polri pun sudah pernah menanggapi sebelumnya.