- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Mengenal sedikit lebih jauh tentang Bayi Prematur


TS
ies.solution
Mengenal sedikit lebih jauh tentang Bayi Prematur
Dijamin no 
Kaskuser selalu meninggalkan jejak
yg gk ninggalin jejak ane doain pantatnya bisulan 7taon




"Sebagian besar bayi-bayi yang lahir sebelum kehamilan 37 minggu atau lahir dengan berat badan kurang dari 1 kilogram selamat dan bertahan hidup, justru orang tuanya tidak siap." Republika.co.id
Periode segera setelah lahir merupakan awal dari kehidupan yang tidak menyenangkan bagi bayi. Hal tersebut disebabkan oleh perbedaan antara lingkungan kehidupan sebelumnya dan sekarang. Bagi bayi prematur atau bayi yang lahir disertai penyulit atau komplikasi, tentunya proses adaptasi ini akan menjadi lebih sulit untuk dilaluinya. Bahkan, seringkali menjadi pemicu timbulnya komplikasi lain yang menyebabkan bayi tersebut tidak mampu melanjutkan kehidupan ke fase lanjut (meninggal).Bayi berat badan lahir rendah atau prematur mempunyai kemungkinan lebih besar untuk menderita sakit atau kematian daripada bayi lain. Oleh karenanya, diperlukan pengawasan ekstra yang dilakukan beberapa jam sampai beberapa hari setelah bayi itu dilahirkan.
Penilaian dan tindakan pada bayi berat badan lahir rendah sangatlah penting karena dapat mencegah terjadinya gangguan kesehatan pada bayi yang dapat menimbulkan cacat atau kematian.
Sumber berita Blog agan inidan koran ini
jika berkenan mohon bagi







Kaskuser selalu meninggalkan jejak





"Sebagian besar bayi-bayi yang lahir sebelum kehamilan 37 minggu atau lahir dengan berat badan kurang dari 1 kilogram selamat dan bertahan hidup, justru orang tuanya tidak siap." Republika.co.id
Spoiler for Pengertian Bayi Prematur:
Bayi prematur adalah Bayi baru lahir dengan umur kehamilan 37 minggu atau kurang dan memiliki berat badan dibawah 2500 gram
Spoiler for :

Periode segera setelah lahir merupakan awal dari kehidupan yang tidak menyenangkan bagi bayi. Hal tersebut disebabkan oleh perbedaan antara lingkungan kehidupan sebelumnya dan sekarang. Bagi bayi prematur atau bayi yang lahir disertai penyulit atau komplikasi, tentunya proses adaptasi ini akan menjadi lebih sulit untuk dilaluinya. Bahkan, seringkali menjadi pemicu timbulnya komplikasi lain yang menyebabkan bayi tersebut tidak mampu melanjutkan kehidupan ke fase lanjut (meninggal).Bayi berat badan lahir rendah atau prematur mempunyai kemungkinan lebih besar untuk menderita sakit atau kematian daripada bayi lain. Oleh karenanya, diperlukan pengawasan ekstra yang dilakukan beberapa jam sampai beberapa hari setelah bayi itu dilahirkan.
Penilaian dan tindakan pada bayi berat badan lahir rendah sangatlah penting karena dapat mencegah terjadinya gangguan kesehatan pada bayi yang dapat menimbulkan cacat atau kematian.
Spoiler for Prematur dikelompokan menjadi 2, yaitu ::
1.Bayi Prematur atau Bayi Pre-Term
Bayi yang berumur kehamilan 37 minggu tanpa memperhatikan berat badan. Sebagian besar bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram adalah bayi prematur.Menurut WHO, bayi prematur adalah bayi lahir hidup sebelum usia kehamilan minggu ke-37 (dihitung dari hari pertama haid terakhir). The American Academy Of Pediatric, mengambil batasan 38 minggu untuk menyebut prematur.
2. Bayi Dismatur
Bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari berat badan yang seharusnya untuk masa kehamilannya, yaitu berat badan dibawah persentil 0 pada kurva pertumbuhan intra uterin, bisa disebut dengan bayi kecil untuk masa kehamilan.
Bayi yang berumur kehamilan 37 minggu tanpa memperhatikan berat badan. Sebagian besar bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram adalah bayi prematur.Menurut WHO, bayi prematur adalah bayi lahir hidup sebelum usia kehamilan minggu ke-37 (dihitung dari hari pertama haid terakhir). The American Academy Of Pediatric, mengambil batasan 38 minggu untuk menyebut prematur.
2. Bayi Dismatur
Bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari berat badan yang seharusnya untuk masa kehamilannya, yaitu berat badan dibawah persentil 0 pada kurva pertumbuhan intra uterin, bisa disebut dengan bayi kecil untuk masa kehamilan.
Spoiler for Faktor penyebab bayi prematur:
1. Faktor ibu
a.Toksemia gravidarum, yaitu preeklampsi dan eklampsi
b.Kelainan bentuk uterus (misalnya uterus bikornis, inkompeten serviks)
c.Tumor (misalnya mioma utery, sistoma)
d. Ibu yang menderita penyakit antara lain :
1)Akut dengan gejala panas tinggi (misalnya tifus abdominalis, malaria)
2) Kronis (misalnya TBC, penyakit jantung, gromerulonefritis kronis)
e. Trauma pada masa kehamilan antara lain :
1) Fisik (misalnya jatuh)
2) Psikologis (misalnya stress)
f. Usia ibu pada waktu hamil kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun
2. Faktor janin
a. Kehamilan ganda
b. Hidramnion
c. Ketuban pecah dini
d. Cacat bawaan
e. Infeksi (misalnya rubeoll, sifilis, toksoplasmosis)
f. Insufisiensi plasenta
g. Inkomptibilitas darah ibu dan janin ( faktor Rhessus, golongan darah
A, B dan
3. Faktor plasenta
a. Plasenta previa
b. Solutio plasenta
C. Manifestasi Klinis
Tanda klinis atau penampilan yang tampak sangat bervariasi, bergantung pada usia kehamilan saat bayi dilahirkan. Makin prematur atau makin kecil umur kehamilan saat dilahirkan makin besar pula perbedaannya dengan bayi yang lahir cukup bulan. Adapun tanda dan gejala dari bayi prematur adalah :
1. Umur kehamilan sama dengan atau kurang dari 37 minggu
2. Berat badan sama dengan atau kurang dari 2500 gram
3. Panjang badan sama dengan atau kurang dari 46 cm
4. Kuku panjangnya belum melewati ujung jari
5. Batas dahi dan rambut kepala tidak jelas
6. Lingkar kepala sama dengan atau kurang dari 33 cm
7. Lingkar dada sama dengan atau kurang dari 30 cm
8. Rambut lnugo (bulu-bulu halus) masih banyak
9. Jaringan lemak subkutan tipis atau kurang
10.Tulang rawan daun telinga belum sempurna pertumbuhannya, sehingga
Seolah-olah tidak teraba tulang rawan daun telinga
11. Tumit mengkilap dan telapak kaki halus
12. Alat kelamin pada bayi laki-laki pigmentsi dan ruge pada skrotum kurang. Testis belum turun ke dalam skrotum. Untuk bayi perempuan klitoris menonjol, labia minor belum tertutup oleh labia mayor.
13. Tonus otot lemah, sehingga bayi kurang aktif dan pergerakannya lemah.
14. Fungsi saraf yang belum atau kurang matang, mengakibatkan refleks isap, menelan dan batuk masih lemah atau tidak efektif, dan tangisnya lemah.
15. Jaringan kelenjar mamae masih kurang akibat pertumbuhan otot dan jaringan lemak masih kurang.
16. Verniks kaseosa tidak ada atau sedikit.
a.Toksemia gravidarum, yaitu preeklampsi dan eklampsi
b.Kelainan bentuk uterus (misalnya uterus bikornis, inkompeten serviks)
c.Tumor (misalnya mioma utery, sistoma)
d. Ibu yang menderita penyakit antara lain :
1)Akut dengan gejala panas tinggi (misalnya tifus abdominalis, malaria)
2) Kronis (misalnya TBC, penyakit jantung, gromerulonefritis kronis)
e. Trauma pada masa kehamilan antara lain :
1) Fisik (misalnya jatuh)
2) Psikologis (misalnya stress)
f. Usia ibu pada waktu hamil kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun
2. Faktor janin
a. Kehamilan ganda
b. Hidramnion
c. Ketuban pecah dini
d. Cacat bawaan
e. Infeksi (misalnya rubeoll, sifilis, toksoplasmosis)
f. Insufisiensi plasenta
g. Inkomptibilitas darah ibu dan janin ( faktor Rhessus, golongan darah
A, B dan
3. Faktor plasenta
a. Plasenta previa
b. Solutio plasenta
C. Manifestasi Klinis
Tanda klinis atau penampilan yang tampak sangat bervariasi, bergantung pada usia kehamilan saat bayi dilahirkan. Makin prematur atau makin kecil umur kehamilan saat dilahirkan makin besar pula perbedaannya dengan bayi yang lahir cukup bulan. Adapun tanda dan gejala dari bayi prematur adalah :
1. Umur kehamilan sama dengan atau kurang dari 37 minggu
2. Berat badan sama dengan atau kurang dari 2500 gram
3. Panjang badan sama dengan atau kurang dari 46 cm
4. Kuku panjangnya belum melewati ujung jari
5. Batas dahi dan rambut kepala tidak jelas
6. Lingkar kepala sama dengan atau kurang dari 33 cm
7. Lingkar dada sama dengan atau kurang dari 30 cm
8. Rambut lnugo (bulu-bulu halus) masih banyak
9. Jaringan lemak subkutan tipis atau kurang
10.Tulang rawan daun telinga belum sempurna pertumbuhannya, sehingga
Seolah-olah tidak teraba tulang rawan daun telinga
11. Tumit mengkilap dan telapak kaki halus
12. Alat kelamin pada bayi laki-laki pigmentsi dan ruge pada skrotum kurang. Testis belum turun ke dalam skrotum. Untuk bayi perempuan klitoris menonjol, labia minor belum tertutup oleh labia mayor.
13. Tonus otot lemah, sehingga bayi kurang aktif dan pergerakannya lemah.
14. Fungsi saraf yang belum atau kurang matang, mengakibatkan refleks isap, menelan dan batuk masih lemah atau tidak efektif, dan tangisnya lemah.
15. Jaringan kelenjar mamae masih kurang akibat pertumbuhan otot dan jaringan lemak masih kurang.
16. Verniks kaseosa tidak ada atau sedikit.
Spoiler for Penatalaksanaan pada bayi prematur:
1.Perawatan bayi dalam inkubator
Inkubator adalah suatu alat untuk membantu terciptanya suatu lingkungan yang optimal, denfan demikian dapat terciptanya suatu suhu lingkungan yang normal. Suhu lingkungan yang netral adalah suatu keadaan dimana panas yang dihasilkan dapat mempertahankan suatu suhu tubuh yang tetap.
2.Perawatan post resusitasi
Dilakukan untuk mengatasi terjadinya asfiksia, yang dapat memperburuk keadaan bayi lahir prematur.
3.Perawatan bayi dengan terapi sinar
Dalam perawatan ini yang perlu diperhatikan tidak saja terapinya, tetapi juga perangkat yang digunakan. Lampu yang digunakan sebaiknya tidak dipergunakan lebih dari 500 jam, untuk menghindari turunnya energi yang dihasilkan oleh lampu yang dipergunakan.
4.Menyiapkan bayi untuk transfusi tukar
Yang dimaksud dengan transfusi tukar adalah mengeluarkan darah dari tubuh bayi untuk ditukar dengan darah yang tidak sesuai (patologis) untuk mencegah peningkatan kadar bilirubin dalam darah.
5.Menolong bayi dalam keadaan kejang
Dengan selalu bersikap teratur dalam sebisa mungkin menolong bayi dalam keadaan kejang
Inkubator adalah suatu alat untuk membantu terciptanya suatu lingkungan yang optimal, denfan demikian dapat terciptanya suatu suhu lingkungan yang normal. Suhu lingkungan yang netral adalah suatu keadaan dimana panas yang dihasilkan dapat mempertahankan suatu suhu tubuh yang tetap.
Spoiler for :

2.Perawatan post resusitasi
Dilakukan untuk mengatasi terjadinya asfiksia, yang dapat memperburuk keadaan bayi lahir prematur.
Spoiler for :

3.Perawatan bayi dengan terapi sinar
Dalam perawatan ini yang perlu diperhatikan tidak saja terapinya, tetapi juga perangkat yang digunakan. Lampu yang digunakan sebaiknya tidak dipergunakan lebih dari 500 jam, untuk menghindari turunnya energi yang dihasilkan oleh lampu yang dipergunakan.
Spoiler for :

4.Menyiapkan bayi untuk transfusi tukar
Yang dimaksud dengan transfusi tukar adalah mengeluarkan darah dari tubuh bayi untuk ditukar dengan darah yang tidak sesuai (patologis) untuk mencegah peningkatan kadar bilirubin dalam darah.
Spoiler for :

5.Menolong bayi dalam keadaan kejang
Dengan selalu bersikap teratur dalam sebisa mungkin menolong bayi dalam keadaan kejang
Spoiler for Asuhan keperawatan:
1. Pengkajian
a. Masalah yang berkaitan dengan ibu
Penyakit seperti hipertensi, toksemia, placenta previa, abrupsio placenta, incompeten servikal, kehamilan kembar, mal nutrisi dan diabetes mellitus. Status social ekonomi yang rendah dan tiadanya perawatan sebelum kelahiran. Riwayat kelahiran premature atau aborsi, penggunaan obat-obatan, seperti alcohol, rokok dan kafein. Riwayat ibu ; umur dibawah 16 tahun atau diatas 35 tahun dan latar belakang pendidikan rendah, jarak kehamilan yang berdekatan, ataupun penyakit hubungan seksual.
b. Bayi pada saat kelahiran
Umur kehamilan biasanya antara 24-37 minggu, rendahnya berat badan pada saat kelahiran, SGA, atau terlau besar di banding umur kehamilan ; berat biasanya kurang dari 2500 gr ; kurus, lapisan lemak subkutan sedikit atau tidak ada ; kepala relative lebih besar disbanding badan, 3 cm lebih besar dibanding lebar dada ; kelainan fisik yang mungkin terlihat ; nilai APGAR pada satu sampai lima menit, 0-3 menunjukkan kegawatan yang parah, 4-6 kegawatan sedang, dan 7-10 normal.
c. Kardiovaskular
Denyut jantung rata-rata 120-160/menit pada bagian apical dengan ritme yang teratur ; pada saat kelahiran, kebisingan jantung terdengar pada seperempat bagian intercostals, yang menunjukkan aliran darah dari kanan ke kiri karena hipertensi atau atelektasis paru.
d. Gastrointestinal
Penonjolan abdomen ; pengeluaran mekonium biasanya terjadi dalam waktu 12 jam; refleks menelan dan menghisap yang lemah ; ketidaknormalan konginetal lain.
e. Integumen
Kulit yang bewarna merah atau merah muda, kekuning-kuningan, sianosis atau campuran bermacam warna ; sedikit vernik kasiosa, dengan rambut lanugo di sekujur tubuh ; kurus, kulit tampak transparan, halus dan mengkilat ; edema yang menyeluruh atau dibagian tertentu yang terjadi pada saat kelahiran, kuku pendek belum melewati ujung jari, rambut jarang atau tidak ada sama sekali, ptekie atau ekimosis.
f. Muskuloskeletal
Tulang kapilago telinga belum tumbuh sempurna, lembut dan lunak ; tulang tengkorak dan tulang rusuk lunak ;gerakan lemah dan tidak aktif atau letargi.
g. Neurologis
Refleks dan gerakan pada tes neurologis tanpa tidak resisten, gerak refleks hanya berkembang sebagian ; menelan, mengisap, dan batuk sangat lemah atau tidak efektif ; tidak ada atau menurunnya tanda neurologis ; mata mungkin menutup atau mengatup apabila umur belum mencapai 25 sampai 26 ; suhu tubuh tidak stabil, biasanya hipotermia ; gemetar, kejang, mata berputar-putar, biasanya bersifat sementara, tetapi mungkin juga ini mengindikasikan adanya kelainan neurologis.
h. Paru
Jumlah pernapasan rata-rata antara 40 sampai 60 permenit diselingi dengan apnea ; pernapasan tidak teratur, dengan laring nasal (nasal melebar), dengkuran, retraksi (interkostal, suprasternal, substernal) ; terdengar gemerisik.
i. Ginjal
Berkemih terjadi setelah 8 jam kelahiran ; ketidak mamapuan untuk melarutkan ekskresi kedalam urin.
j. Reproduksi
Bayi perempuan; Clitoris yang menonjol dengan labia minora yg belum berkembang; bayi laki-laki: skrotum yg belum berkembang sempurna dengan ruga yang kecil. Testis tidak turun ke skrotum.
k. Sikap
Tangis yang lemah, tidak aktif dan tremor.
2. Diagnosa Keperawatan
a. Pola nafas tak efektif b/d ketidakmatangan paru karena kurangnya produksi surfaktan
b. Kerusakan pertukaran gas b/d ketidakadekuatan kadar surfaktan, imaturitas otot arteriol pulmonal, SSP dan sistem neuromuskular.
c.Resti hipotermia atau hipertermia b/d perubahan suhu lingkungan
d.Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b/d simpanan glikogen, zat besi dan kalsium tidak cukup, metabolisme yang tinggi, hilangnya kalori dan asupan kalori yang tidak adekuat.
e. Resti injuri b/d retardasi pertumbuhan intra uteri
3. Intervensi Keperawatan dan Rasional
A.Resti pola nafas tak efektif b/d ketidakmatangan paru karena kurangnya produksi surfaktan.
1) Tujuan : Menjaga dan memaksimalkan fungsi paru
2) Intervensi dan Rasional
Kaji pola pernafasan dan frekuensi pernafasan Membantu dalam membedakan periode perputaran pola pernafasan normal dari serangan apnea
Posisikan bayi pada abdomen atau posisi telentang dengan gulungan popok di bawah bahu untuk menghasilkan sedikit hiperekstensi Posisi ini dapat memudahkan pernafasan dan menurunkan periode apneik Pertahankan suhu tubuh optimal Peningkatan atau oenurunan suhu lingkungan dapat menimbulkan apnea Berikan rangsang taktil segera bila terjadi apnea
Merangsang SSP untuk meningkatkan gerakan tubuh dan kembalinya pernafasan spontanKerusakan pertukaran gas b/d ketidakadekuatan kadar surfaktan, imaturitas otot arteriol pulmonal, SSP dan sistem neuromuskular.
1) Tujuan : mempertahankan kadar PO2/PCO2 dalam batas normal
2) Intervensi dan Rasional
B.Kaji status pernafasan, perhatikan tanda-tanda distres pernafasan
Mengidentifikasi adanya gangguan pada pola ataupun frekuensi pernafasan,Pertahankan kenetralan suhu tubuh pada 36-37o C
Stres dingin meningkatkan konsumsi oksigen bayi, dapat meningkatkan asidosis dan selanjutnya kerusakan produksi surfaktan,Observasi terhadap tanda dan lokasi sianosis,Sianosis merupakan tanda lanjut dari penurunan PO2 dan tidak tampak sampai ada sedikit lebih dari 3 g/dl penurunan Hb,Berkolaborasi dalam pemberian oksigen,Hipoksemia dapat berlanjut menurunkan produksi surfaktan, meningkatkan tahanan vaskular pulmonal dan vasokontriksi.
c. Resti hipotermia atau hipertermia b/d perubahan suhu lingkungan
1) Tujuan : mempertahankan suhu kulit 36-37,3o C
bebas dari tanda-tanda stres dingin
2) Intervensi dan Rasional
- Kaji suhu dengan sering
Hipotermia membuat bayi cenderung pada stres dingin, penggunaan simpanan lemak coklat yang tidak dapat diperbaharui bila ada dan penurunan sensitivitas untuk meningkatkan kadar karbondioksida ataupun oksigen.
Gunakan lampu pemanas selama prosedur dan berikan selimut, Menurunkan kehilangan panas pada lingkungan yang lebih dingin dari ruangan
,Ganti pakaian atau linen tempat tidur bila basah. Pertahankan kepala bayi tetap tertutup,Menurunkan kehulangan melalui evaporasi,Berikan penghangatan bertahap untuk bayi dengan stres dingin Peningkatan suhu tubuh yang cepat dapat menyebabkan konsumsi oksigen berlebihan dan apnea.
D .Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b/d simpanan glikogen, zat besi dan kalsium tidak cukup, metabolisme yang tinggi, hilangnya kalori dan asupan kalori yang tidak adekuat.
1) Tujuan : mempertahankan pertumbuhan dan peningkatan BB dalam kurva normal, dengan peningkatan BB sedikitnya 20-30 gr/hari
2) Intervensi dan Rasional
Kaji maturitas refleks berkenaan dengan pemberian makan,Menentukan metode pemberian makan yang tepat untuk bayi, Mulai pemberian makan sementara atau dengan menggunakan selang sesuai indikasi
Pemberian makan per slang mungkin perlu untuk memberikan nutrisi yang
adekuat pada bayi, Masukkan asi/formula dengan perlahan selama 20 menit pada kecepatan 1 ml/mnt,Pemasukkan makana yang terlalu cepat ke dalam lambung dapat menyebabkan respon balik cepat dengan regurgitasi, peningkatan resiko aspirasi dan distensi abdomen
E .Resti kekurangan volume cairan b/d kehilangan cairan berlebihan, peningkatang suhu lingkungan, ginjal imatur
1) Tujuan : bebas dari tanda-tanda dehidrasi atau glikosuria dengan masukan cairan sama dengan haluaran
2) Intervensi dan Rasional
Dapatkan seri BB setiap hari dengan skala yang sama pada waktu yang sama
BB merupakan indikator paling sensitif dari keseimbangan cairan
Bandingkan masukan dan haluaran cairan setiap shift dalam periode 24 jam
Haluaran harus 1-3 ml/kg/jam, sementara kebutuhan terapi cairan ± 80-100 ml/kg/hari pada hari pertama kehidupan, meningkat sampai 120-140 ml/kg/hari pada hari ketiga pasca-kelahiran
Evaluasi turgor kulit, membran mukosa dan fontanel anterior
Kehilangan/perpindahan cairan yang minimal dapat dengan cepat menimbulkan dehidrasi, terlihat oleh turgor kulit yang buruk, membran mukosa kering dan fontanel cekung.Pantau pemeriksaan laboratorium Ht dehidrasi meningkatkan kadar Ht di atas nilai normal 45%-53%, Berikan cairan paenteral
Penggantian cairan menambah volume darah
F. Resti injuri b/d retardasi pertumbuhan intra uteri
1) Tujuan : bebas dari kejang dan tanda-tanda kerusakan SSP
2) Intervensi dan Rasional
kaji upaya pernafasan. perhatikan adanya pucat atau sianosis distres pernafasan dan hipoksia mempengaruhi fungsi serebral dan dapat merusak atau melemahkan dinding pembuluh darah serebral, meningkatkan resiko ruptur, ukur lingkar kepala, sesuai indikasi membantu mendeteksi kemungkinan peningkatan TIK atau hidrosefalus, yang mungkin merupakan akibat dari hemoragi subdural , berikan oksigen hipoksemia meningkatkan resiko kelemahan atau kerusakan SSP yang permanen
a. Masalah yang berkaitan dengan ibu
Penyakit seperti hipertensi, toksemia, placenta previa, abrupsio placenta, incompeten servikal, kehamilan kembar, mal nutrisi dan diabetes mellitus. Status social ekonomi yang rendah dan tiadanya perawatan sebelum kelahiran. Riwayat kelahiran premature atau aborsi, penggunaan obat-obatan, seperti alcohol, rokok dan kafein. Riwayat ibu ; umur dibawah 16 tahun atau diatas 35 tahun dan latar belakang pendidikan rendah, jarak kehamilan yang berdekatan, ataupun penyakit hubungan seksual.
b. Bayi pada saat kelahiran
Umur kehamilan biasanya antara 24-37 minggu, rendahnya berat badan pada saat kelahiran, SGA, atau terlau besar di banding umur kehamilan ; berat biasanya kurang dari 2500 gr ; kurus, lapisan lemak subkutan sedikit atau tidak ada ; kepala relative lebih besar disbanding badan, 3 cm lebih besar dibanding lebar dada ; kelainan fisik yang mungkin terlihat ; nilai APGAR pada satu sampai lima menit, 0-3 menunjukkan kegawatan yang parah, 4-6 kegawatan sedang, dan 7-10 normal.
c. Kardiovaskular
Denyut jantung rata-rata 120-160/menit pada bagian apical dengan ritme yang teratur ; pada saat kelahiran, kebisingan jantung terdengar pada seperempat bagian intercostals, yang menunjukkan aliran darah dari kanan ke kiri karena hipertensi atau atelektasis paru.
d. Gastrointestinal
Penonjolan abdomen ; pengeluaran mekonium biasanya terjadi dalam waktu 12 jam; refleks menelan dan menghisap yang lemah ; ketidaknormalan konginetal lain.
e. Integumen
Kulit yang bewarna merah atau merah muda, kekuning-kuningan, sianosis atau campuran bermacam warna ; sedikit vernik kasiosa, dengan rambut lanugo di sekujur tubuh ; kurus, kulit tampak transparan, halus dan mengkilat ; edema yang menyeluruh atau dibagian tertentu yang terjadi pada saat kelahiran, kuku pendek belum melewati ujung jari, rambut jarang atau tidak ada sama sekali, ptekie atau ekimosis.
f. Muskuloskeletal
Tulang kapilago telinga belum tumbuh sempurna, lembut dan lunak ; tulang tengkorak dan tulang rusuk lunak ;gerakan lemah dan tidak aktif atau letargi.
g. Neurologis
Refleks dan gerakan pada tes neurologis tanpa tidak resisten, gerak refleks hanya berkembang sebagian ; menelan, mengisap, dan batuk sangat lemah atau tidak efektif ; tidak ada atau menurunnya tanda neurologis ; mata mungkin menutup atau mengatup apabila umur belum mencapai 25 sampai 26 ; suhu tubuh tidak stabil, biasanya hipotermia ; gemetar, kejang, mata berputar-putar, biasanya bersifat sementara, tetapi mungkin juga ini mengindikasikan adanya kelainan neurologis.
h. Paru
Jumlah pernapasan rata-rata antara 40 sampai 60 permenit diselingi dengan apnea ; pernapasan tidak teratur, dengan laring nasal (nasal melebar), dengkuran, retraksi (interkostal, suprasternal, substernal) ; terdengar gemerisik.
i. Ginjal
Berkemih terjadi setelah 8 jam kelahiran ; ketidak mamapuan untuk melarutkan ekskresi kedalam urin.
j. Reproduksi
Bayi perempuan; Clitoris yang menonjol dengan labia minora yg belum berkembang; bayi laki-laki: skrotum yg belum berkembang sempurna dengan ruga yang kecil. Testis tidak turun ke skrotum.
k. Sikap
Tangis yang lemah, tidak aktif dan tremor.
2. Diagnosa Keperawatan
a. Pola nafas tak efektif b/d ketidakmatangan paru karena kurangnya produksi surfaktan
b. Kerusakan pertukaran gas b/d ketidakadekuatan kadar surfaktan, imaturitas otot arteriol pulmonal, SSP dan sistem neuromuskular.
c.Resti hipotermia atau hipertermia b/d perubahan suhu lingkungan
d.Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b/d simpanan glikogen, zat besi dan kalsium tidak cukup, metabolisme yang tinggi, hilangnya kalori dan asupan kalori yang tidak adekuat.
e. Resti injuri b/d retardasi pertumbuhan intra uteri
3. Intervensi Keperawatan dan Rasional
A.Resti pola nafas tak efektif b/d ketidakmatangan paru karena kurangnya produksi surfaktan.
1) Tujuan : Menjaga dan memaksimalkan fungsi paru
2) Intervensi dan Rasional
Kaji pola pernafasan dan frekuensi pernafasan Membantu dalam membedakan periode perputaran pola pernafasan normal dari serangan apnea
Posisikan bayi pada abdomen atau posisi telentang dengan gulungan popok di bawah bahu untuk menghasilkan sedikit hiperekstensi Posisi ini dapat memudahkan pernafasan dan menurunkan periode apneik Pertahankan suhu tubuh optimal Peningkatan atau oenurunan suhu lingkungan dapat menimbulkan apnea Berikan rangsang taktil segera bila terjadi apnea
Merangsang SSP untuk meningkatkan gerakan tubuh dan kembalinya pernafasan spontanKerusakan pertukaran gas b/d ketidakadekuatan kadar surfaktan, imaturitas otot arteriol pulmonal, SSP dan sistem neuromuskular.
1) Tujuan : mempertahankan kadar PO2/PCO2 dalam batas normal
2) Intervensi dan Rasional
B.Kaji status pernafasan, perhatikan tanda-tanda distres pernafasan
Mengidentifikasi adanya gangguan pada pola ataupun frekuensi pernafasan,Pertahankan kenetralan suhu tubuh pada 36-37o C
Stres dingin meningkatkan konsumsi oksigen bayi, dapat meningkatkan asidosis dan selanjutnya kerusakan produksi surfaktan,Observasi terhadap tanda dan lokasi sianosis,Sianosis merupakan tanda lanjut dari penurunan PO2 dan tidak tampak sampai ada sedikit lebih dari 3 g/dl penurunan Hb,Berkolaborasi dalam pemberian oksigen,Hipoksemia dapat berlanjut menurunkan produksi surfaktan, meningkatkan tahanan vaskular pulmonal dan vasokontriksi.
c. Resti hipotermia atau hipertermia b/d perubahan suhu lingkungan
1) Tujuan : mempertahankan suhu kulit 36-37,3o C
bebas dari tanda-tanda stres dingin
2) Intervensi dan Rasional
- Kaji suhu dengan sering
Hipotermia membuat bayi cenderung pada stres dingin, penggunaan simpanan lemak coklat yang tidak dapat diperbaharui bila ada dan penurunan sensitivitas untuk meningkatkan kadar karbondioksida ataupun oksigen.
Gunakan lampu pemanas selama prosedur dan berikan selimut, Menurunkan kehilangan panas pada lingkungan yang lebih dingin dari ruangan
,Ganti pakaian atau linen tempat tidur bila basah. Pertahankan kepala bayi tetap tertutup,Menurunkan kehulangan melalui evaporasi,Berikan penghangatan bertahap untuk bayi dengan stres dingin Peningkatan suhu tubuh yang cepat dapat menyebabkan konsumsi oksigen berlebihan dan apnea.
D .Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b/d simpanan glikogen, zat besi dan kalsium tidak cukup, metabolisme yang tinggi, hilangnya kalori dan asupan kalori yang tidak adekuat.
1) Tujuan : mempertahankan pertumbuhan dan peningkatan BB dalam kurva normal, dengan peningkatan BB sedikitnya 20-30 gr/hari
2) Intervensi dan Rasional
Kaji maturitas refleks berkenaan dengan pemberian makan,Menentukan metode pemberian makan yang tepat untuk bayi, Mulai pemberian makan sementara atau dengan menggunakan selang sesuai indikasi
Pemberian makan per slang mungkin perlu untuk memberikan nutrisi yang
adekuat pada bayi, Masukkan asi/formula dengan perlahan selama 20 menit pada kecepatan 1 ml/mnt,Pemasukkan makana yang terlalu cepat ke dalam lambung dapat menyebabkan respon balik cepat dengan regurgitasi, peningkatan resiko aspirasi dan distensi abdomen
E .Resti kekurangan volume cairan b/d kehilangan cairan berlebihan, peningkatang suhu lingkungan, ginjal imatur
1) Tujuan : bebas dari tanda-tanda dehidrasi atau glikosuria dengan masukan cairan sama dengan haluaran
2) Intervensi dan Rasional
Dapatkan seri BB setiap hari dengan skala yang sama pada waktu yang sama
BB merupakan indikator paling sensitif dari keseimbangan cairan
Bandingkan masukan dan haluaran cairan setiap shift dalam periode 24 jam
Haluaran harus 1-3 ml/kg/jam, sementara kebutuhan terapi cairan ± 80-100 ml/kg/hari pada hari pertama kehidupan, meningkat sampai 120-140 ml/kg/hari pada hari ketiga pasca-kelahiran
Evaluasi turgor kulit, membran mukosa dan fontanel anterior
Kehilangan/perpindahan cairan yang minimal dapat dengan cepat menimbulkan dehidrasi, terlihat oleh turgor kulit yang buruk, membran mukosa kering dan fontanel cekung.Pantau pemeriksaan laboratorium Ht dehidrasi meningkatkan kadar Ht di atas nilai normal 45%-53%, Berikan cairan paenteral
Penggantian cairan menambah volume darah
F. Resti injuri b/d retardasi pertumbuhan intra uteri
1) Tujuan : bebas dari kejang dan tanda-tanda kerusakan SSP
2) Intervensi dan Rasional
kaji upaya pernafasan. perhatikan adanya pucat atau sianosis distres pernafasan dan hipoksia mempengaruhi fungsi serebral dan dapat merusak atau melemahkan dinding pembuluh darah serebral, meningkatkan resiko ruptur, ukur lingkar kepala, sesuai indikasi membantu mendeteksi kemungkinan peningkatan TIK atau hidrosefalus, yang mungkin merupakan akibat dari hemoragi subdural , berikan oksigen hipoksemia meningkatkan resiko kelemahan atau kerusakan SSP yang permanen
Spoiler for Kesimpulan buat yang malas baca panjang:
Bayi berat badan lahir rendah ( BBLR ) dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu Bayi Prematur atau Bayi Pre-Term dan Bayi Dismatur. Bayi prematur adalah bayi yang berumur kehamilan 37 minggu tanpa memperhatikan berat badan. Sebagian besar bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram adalah bayi prematur. Sedangkan bayi dismatur adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari berat badan yang seharusnya untuk masa kehamilannya, yaitu berat badan dibawah persentil 0 pada kurva pertumbuhan intra uterin, bisa disebut dengan bayi kecil untuk masa kehamilan.
Ada tiga faktor yang menjadi penyebab kelahiran bayi BBLR, yakni faktor ibu yang meliputi toksemia gravidarum, yaitu preeklampsi dan eklampsi, kelainan bentuk uterus (misalnya uterus bikornis, inkompeten serviks), tumor (misalnya mioma utery, sistoma), ibu yang menderita penyakit seperti tifus abdominalis, malaria, TBC, penyakit jantung, serta gromerulonefritis kronis, juga adanya trauma pada masa kehamilan antara lain, baik fisik maupun psikologis. Faktor berikutnya adalah faktor janin yang meliputi kehamilan ganda, hidramnion, ketuban pecah dini, cacat bawaan, Infeksi (misalnya rubeoll, sifilis, toksoplasmosis), insufisiensi plasenta, Inkomptibilitas darah ibu dan janin ( faktor Rhessus, golongan darah A,B dan O). Faktor lainnya yaitu faktor plasenta, meliputi plasenta previa dan solutio plasenta.
Tanda klinis atau penampilan yang tampak sangat bervariasi, bergantung pada usia kehamilan saat bayi dilahirkan. Makin prematur atau makin kecil umur kehamilan saat dilahirkan makin besar pula perbedaannya dengan bayi yang lahir cukup bulan.
Ada tiga faktor yang menjadi penyebab kelahiran bayi BBLR, yakni faktor ibu yang meliputi toksemia gravidarum, yaitu preeklampsi dan eklampsi, kelainan bentuk uterus (misalnya uterus bikornis, inkompeten serviks), tumor (misalnya mioma utery, sistoma), ibu yang menderita penyakit seperti tifus abdominalis, malaria, TBC, penyakit jantung, serta gromerulonefritis kronis, juga adanya trauma pada masa kehamilan antara lain, baik fisik maupun psikologis. Faktor berikutnya adalah faktor janin yang meliputi kehamilan ganda, hidramnion, ketuban pecah dini, cacat bawaan, Infeksi (misalnya rubeoll, sifilis, toksoplasmosis), insufisiensi plasenta, Inkomptibilitas darah ibu dan janin ( faktor Rhessus, golongan darah A,B dan O). Faktor lainnya yaitu faktor plasenta, meliputi plasenta previa dan solutio plasenta.
Tanda klinis atau penampilan yang tampak sangat bervariasi, bergantung pada usia kehamilan saat bayi dilahirkan. Makin prematur atau makin kecil umur kehamilan saat dilahirkan makin besar pula perbedaannya dengan bayi yang lahir cukup bulan.
Spoiler for Pedoman menangani bayi prematur di NICU dan dirumah:
Menyusui sendiri, jika memungkinkan
Air susu ibu (ASI) memiliki kelebihan; mengandung antibodi yang akan melinduingi bayi dari infeksi-infeksi yang tidak bisa ditangkal oleh sistem kekebalan alami tubuhnya. Begitu bayi lahir, saat itu pula air susu sang ibu mengalir, ujar Toby Debra Yonowits, MD neotalogist di Magee-Womens Hospital, University of Pitsburgh Medical Center
Dekap erat bayi anda
Membangun kedekatan emosional dengan bayi prematur di NICU tidaklah mudah. Mereka umumnya dikelilingi selang infus untuk makanan, selang intravena, dan ventilator, atau mereka tidur dalam inkubator terisolasi. Dr Yanowits mengatakan. Begitu kondisi bayi stabil, kami menyarankan si ibu untuk melakukan 'kangoro care'
Bantu dia untuk tidur nyenyak
Kondisi sleep apnea (bayi berhenti bernapas selama 20 detik atau lebih) adalah kondisi yang umum dialami oleh bayi-bayi prematur. Kami memonitor hal ini di NICU, dan bayi tidak diizinkan untuk dibawa pulang hingga dinyatakan bebas apnea selama sepekan penuh.
Bawa Dia Pulang
Kebanyakan bayi prematur pulang ke rumah pada tanggal lahir yang seharusnya atau mendekati rata-rata 36-38 minggu, tergantung seberapa prematur si bayi dan umumnya bisa dibawa pulang tanpa perlu dibekali alat khusus. Namun bayi masih rentan terhadap infeksi, terutama RSV (respiratory syncytial virus)yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan dan bukan tidak mungkin dia harus kembali opname.
Air susu ibu (ASI) memiliki kelebihan; mengandung antibodi yang akan melinduingi bayi dari infeksi-infeksi yang tidak bisa ditangkal oleh sistem kekebalan alami tubuhnya. Begitu bayi lahir, saat itu pula air susu sang ibu mengalir, ujar Toby Debra Yonowits, MD neotalogist di Magee-Womens Hospital, University of Pitsburgh Medical Center
Spoiler for :

Dekap erat bayi anda
Membangun kedekatan emosional dengan bayi prematur di NICU tidaklah mudah. Mereka umumnya dikelilingi selang infus untuk makanan, selang intravena, dan ventilator, atau mereka tidur dalam inkubator terisolasi. Dr Yanowits mengatakan. Begitu kondisi bayi stabil, kami menyarankan si ibu untuk melakukan 'kangoro care'
Spoiler for :

Bantu dia untuk tidur nyenyak
Kondisi sleep apnea (bayi berhenti bernapas selama 20 detik atau lebih) adalah kondisi yang umum dialami oleh bayi-bayi prematur. Kami memonitor hal ini di NICU, dan bayi tidak diizinkan untuk dibawa pulang hingga dinyatakan bebas apnea selama sepekan penuh.
Spoiler for :

Bawa Dia Pulang
Kebanyakan bayi prematur pulang ke rumah pada tanggal lahir yang seharusnya atau mendekati rata-rata 36-38 minggu, tergantung seberapa prematur si bayi dan umumnya bisa dibawa pulang tanpa perlu dibekali alat khusus. Namun bayi masih rentan terhadap infeksi, terutama RSV (respiratory syncytial virus)yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan dan bukan tidak mungkin dia harus kembali opname.
Spoiler for :

Sumber berita Blog agan inidan koran ini
jika berkenan mohon bagi







Diubah oleh ies.solution 17-09-2013 08:45
0
2.9K
Kutip
8
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan