Pada hari minggu 15 sept saya bersama ayah dan ibu saya pergi ke Lotte Shopping Avenue. Sesampainya kami makan lalu sekitar jam 15.45 kami pergi ke Uniqlo, toko fashion asal negeri sakura yg sangat terkenal dan menjadi daya tarik utama Lotte Shopping Avenue. Kami pun berpisah di dalam untuk mencari barang yg ingin dibeli.

Sekitar jam 16.20 saya bertemu kembali dengan ibu saya untuk me-recap apa saja yg kami temukan, apa yg ingin dibeli dan apa yg tidak, harganya, dll. Saat itu saya menyadari bahwa tas ibu saya tidak digantungkan di pundaknya namun ditaruh di keranjang belanja Uniqlo, dengan tumpukan berbagai barang belanjaan. Tas tersebut nyaris tak bisa dilihat sehingga saya pun tenang2 saja.

Setelah mengecek barang yg saya ambil, ternyata ada satu celana yg ukurannya kebesaran. Saya pun minta ijin ke ibu saya untuk mengambil yg baru, lalu saya pergi meninggalkannya. Tak sampai 1 menit kemudian saya kembali menemuinya, dan ternyata tas tersebut sudah raib. Saat itu sekitar pukul 16.30

Ibu saya orang yg teliti sekali dan waspada. Rasanya tidak mungkin ia meninggalkan tas tersebut yg di dalam keranjang tanpa penjagaan. Apalagi tas tersebut harga belinya cukup mahal, dan isi2nya (berupa uang dan surat2 berharga) yg tidak sedikit. Menurut ibu saya, ia menaruh keranjang tersebut di lantai persis di sebelah kakinya karena berat dan ia ingin melihat2 t-shirt. Setelah saya tinggal, ia masih mencari ukuran yg pas. Setelah ketemu dan ia ingin menaruh t-shirt tersebut, dor, tas itu sudah lenyap. Namun keranjang belanja dan barang2 yg digunakan untuk menumpuk tas tersebut masih ada. Jadi pelaku memang murni hanya ingin mengambil tas ibu saya saja.

Informasi tambahan saja, deskripsi tas tersebut:
-tas merek Louis Vuitton (LV) warna cokelat tua, tali cokelat muda, motif logo LV, bahan kulit, tanpa resleting, model neverfull kecil
-tas kecil di dalamnya, merek LV juga, cokelat tua, resleting, berisi uang tunai, kartu kredit, KTP, SIM, dan kunci mobil kijang innova beserta STNK nya
-tas kecil isi alat make up warna oranye
-dompet koin
-hp nokia

Saya pun langsung pergi ke security mall Lotte Shopping Avenue sementara ibu saya melapor ke pihak Uniqlo. Setelah membuat laporan kehilangan dan melapor ke pihak security, saya langsung pergi ke mobil saya untuk memastikan keberadaannya. Syukurlah masih ada. Langsung saya suruh pihak secure parking untuk me-lock velg mobil itu.

Masuk ke bagian yg paling penting, setelah saya kembali ke Uniqlo, ibu saya telah melapor dan meminta ijin agar ia dapat melihat rekaman CCTV untuk melihat kejadian beserta pelakunya. Namun ia tidak diijinkan dengan alasan tidak boleh ada customer yg masuk. Ia menurut dan menyerahkan pengawasan ke pihak Uniqlo.

Setelah menunggu cukup lama, pukul 17.00 orang yg ibu saya mintai tolong tak kembali juga. Saya pun turun tangan dan menanyai orang lain agar saya diijinkan melihat CCTV. Karyawan yg saya lapori itu menyuruh saya menunggu sementara ia bicara dengan assistant managernya. Lalu ia kembali ke saya dan bilang klo saya tidak diijinkan. Setelah itu saya mohon agar saya diijinkan bicara dengan asisten manager itu hingga akhirnya saya dibawa ke staff room, saat itu pukul 17.15.

Di staff room saya bertemu dengan karyawan lainnya (cewe yg cukup cakep) lagi, tak tahu pangkatnya apa. Karyawan yg bersama saya sejak tadi bicara dengannya, lalu cewe tersebut bicara dengan saya bahwa ia ingin tahu apa yg terjadi. Lah, tadi ibu saya sudah laporan dengan karyawan. Saya sudah laporan dengan karyawan lain. Semua karyawan Uniqlo pegang walkie talkie. Masa masih ada yg gatau ada kejadian kecurian tas?! Lalu ia kembali menegaskan bahwa ruangan CCTV off limit untuk customer. Saya kesal dan membalas dengan suara keras, biar saya bicara dengan orang yg wewenangnya paling tinggi di situ.

Saya pun disuruh keluar staff room sembari mereka membicarakannya. Saat itu pukul 17.30. Sekitar 5-10 menit kemudian keluarlah cewe tadi beserta dua orang jepang yg memakai tag store manager. Dengan bhs inggris ia bertanya ke cewe itu tkpnya. Lalu saya giring mereka ke tkp, menjelaskan apa yg terjadi, deskripsi tas, dll. Namun inti dari percakapan saya adalah saya ingin melihat sendiri rekaman CCTVnya. Orang jepang itu hanya bisa meminta maaf namun policy dan regulasi mereka seperti itu, customer off limit. Mereka menawarkan untuk mengecek CCTV dengan deskripsi yg saya berikan. Saya iyakan saja daripada tak ada progress.

Saya menunggu hingga jam 18.30 sampai akhirnya mereka keluar dan mengatakan mereka tidak berhasil menemukan pelaku dan tas yg dimaksud. Saya naik darah dan mengomel ke orang jepang itu dengan bahasa inggris bahwa klo saya diijinkan masuk dari awal pasti kemungkinan ditemukan lebih besar. Mereka membalasnya bahwa dengan keterangan dari polisi, baru customer boleh masuk. Saya pun langsung bertemu ayah dan ibu saya yg mengurusi pihak security mall, bank, dll. Saat itu saya mendapat kabar bahwa telah terjadi pencurian dompet oleh 2 customer lain, dan atm dan kartu kredit ibu saya yg sudah diblokir, namun sempat kecolongan 9.6jt rupiah sekitar 5 menit sebelum diblokir.

Kami naik taksi ke polsek setiabudi, melapor dan membuat surat2 laporan kehilangan, dan mereka setuju pergi ke Uniqlo untuk melihat tkp dan CCTV tentunya. Saat itu pukul 19.20. Lalu kami kembali ke sana untuk mendapatkan fakta bahwa kami para customer masih tidak diijinkan masuk ke ruang CCTV, hanya polisi saja yg boleh. Saya kembali naik darah dan menagih janji store manager orang jepang tadi. Karyawan yg jadi lawan bicara saya ini bilang bahwa mereka baru saja pulang. Saya menyuruh dia untuk menelepon manager dan minta konfirmasinya, dan menyuruh polisi untuk menyelidiki rekaman CCTV dulu sembari menunggu konfirmasi dari manager.

Sampai jam 20.00 kami tunggu, begitu mereka keluar, CCTV tidak berhasil merekam pelakunya dan tasnya. Bahkan mereka mengaku bahwa mereka kehilangan ibu saya di footage pukul 16.20. Saya tagih konfirmasi manager, ternyata gak ditelepon bung. Saat itu saya sudah marah saking naik darah merahnya saya sudah malas berkata2 lagi. Akhirnya saya, ibu, dan ayah pulang setelah memberi data ke Uniqlo, ke polisi, dan ke security mall agar bila terjadi kejadian seperti ini lagi, dan pelakunya tertangkap, mungkin bisa diinterogasi dan sebagainya untuk menyelamatkan harta benda kami, meskipun dalam hati kami tahu itu sulit.

UPDATE
Menurut relasi saya yg kerja retail di toko2 mall, biaya pasang cctv ga mahal, tapi biaya ijin dan aktivasi selama sehari aja itu mahal banget, bisa sekian juta
Jadinya kadang manajer toko gamau nyalain cctvnya untuk neken ongkos

Saya gatau pasti, tapi mungkin aja uniqlo lagi ga nyalain cctvnya waktu itu dan mereka sekongkolan sama polisi yg dateng bareng ane n keluarga untuk pura2 ga liat ato gimana
Karena mencurigakan sekali klo saya ga dikasih masuk ke sana padahal uda ada perwakilan dari polisi dll
Di alfamart ato indomaret aja footage kamera cctv ditaro di layar di deket kasir dan smua orang bisa liat
Di ibox juga ada footage kamera cctv dikasih liat di layar di counter kasir