Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

EnalPieroAvatar border
TS
EnalPiero
Mahalnya Manjakan Pemirsa Olahraga
Ibarat bursa transfer pemain sepakbola, ternyata juga diikuti perpindahan hak siar olahraga dari stasiun televisi satu ke stasiun televisi lainnya. Dan tentu saja diikuti dengan lonjakan harga hak siar itu sendiri, yang semuanya dalam hitungan Dolar Amerika.

Liga Inggris, yang merupakan kasta terpenting dalam kompetisi sepakbola dunia, tahun lalu masih menghias layar MNC TV dan Global, maka sejak tahun ini diboyong oleh Emtek Group induk perusahaan dari SCTV, Indosiar dan tv berbayar Nextmedia. Untuk memindahkan Robin Van Persie, Mesut Ozil, Theo Walcot, atau Luis Suarez berlari-lari dan mencetak gol di layar SCTV dan IVM, Emtek rela mengeluarkan biaya antara US$ 25 juta 35 juta atau setara Rp. 275 miliar Rp. 385 miliar untuk 3 season. Harus bilang wow gak ?? Namun nilai yang digelontorkan Emtek tersebut ke MP & Silva Group, selaku pemenang tender EPL termasuk hak siar untuk Free To Air senilai US$ 5 juta atau Rp. 55 miliar untuk masing-masing 1 pertandingan per pekan di SCTV dan IVM dan sisanya untuk Pay TV. Angka demi sekitar 300-an tayangan pertandingan EPL yang dibayarkan Emtek itu, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan hak siar EPL untuk 3 musim sebelumnya. Konon, untuk musim kompetisi 2010 2013, MNC Group cuma bayar Rp. 140 miliar untuk hak siar Free To Air.

Berbeda dengan tender sebelumnya, kompetisi EPL mulai musim ini langsung dipegang oleh EPL sendiri. MP Silva, sebuah perusahaan distributor program olahraga raksasa yang bermarkas di London, berhasil menyalip dengan nilai US$ 100 juta, mengalahkan ESPN yang mengajukan angka US$ 80 juta. Dan dengan strategi dagang yang lihai, MP & Silva menjual hak siar EPL dengan 2 kategori : Free To Air dan Pay TV. Sehingga perusahaan yang dimiliki Riccardo Silva ini memecah beberapa kategori penjualan : platinum, gold dan bronze ke beberapa perusahaan tv berbayar di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Jadi jangan heran jika bukan hanya Nextmedia saja yang bisa menayangkan EPL, tapi juga Orange TV. Pengkategorian tersebut berdasarkan : jumlah pertandingan dan klub yang bermain.

Berebut Piala Dunia
Perebutan hak siar tayangan olahraga di Indonesia, sejatinya penuh dengan jor-joran dolar. Demi mendapatkan tayangan event olahraga Akbar seperti Liga Champions, Liga Eropa (EPL khususnya), World Cup, atau Olimpiade membuat harga-harga event tersebut meroket tiap season. Hak siar Piala Dunia misalnya. Pada tahun 1998 dibeli RCTI sekitar US$ 2,1 juta (kurs dolar di kisaran Rp. 10.000) dan terus naik jadi US$ 5 juta pada Piala Dunia 2002. Kemudian dengan strategi yang lihai, SCTV memboyong Piala Dunia 2006 plus bayaran US$ 11 juta. Dan SCTV pun berpesta rating selama tayangan Piala Dunia 2006 meski konon dari sisi iklan cuma untung tipis, jika tidak bisa dibilang balik modal saja.

Merasa dipecundangi, RCTI menempel ketat Grup Electronic City yang berhasil mendapatkan hak siar Piala 2010. Untuk bisa menayangkan 52 pertandingan Piala Dunia 2010, RCTI menggandeng Gudang Garam sekaligus eksklusif sponsor dengan berpatungan masing-masing US$ 25 juta. Dan giliran RCTI yang memanen rating pemirsa tv selama sebulan event Piala Dunia 2010. Dan karena rating pemirsa, serta unsur politis Pemilihan Presiden 2014, giliran Grup Bakrie yang memburu hak siar Piala Dunia 2014. Uang sebesar US$ 60 juta pun berpindah tangan dan ANTV TV ONE pun siap-siap untuk menyajikan pesta sepakbola 4 tahunan itu dari Brazil. Dan seperti SCTV dan RCTI, sepertinya ANTV TV ONE harus bekerja keras untuk bisa meraih untung dari sponsor Piala Dunia 2014. Apalagi, bisik-bisik yang terdengar, Grup Bakrie mematok target sales US$ 80 juta. Sebuah target yang bisa bikin sakit perut orang-orang sales. Bisa bayangkan lonjakan hak siar Piala Dunia 1998 yang US$ 2,1 juta menjadi US$ 60 juta untuk tahun 2014. Hanya dalam kurun waktu 16 tahun mengalami lonjakan 3000%. Wow banget !

Harga Timnas
Sebagai Negara dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia dan pertumbuhan ekonomi yang bagus sebelum tahun 2013 ini , Indonesia adalah pasar empuk bagi rights holder event olahraga dunia. Bahkan pasar Indonesia adalah terbesar kedua setelah China bagi kalangan perusahaan olahraga di kawasan Asia. Sehingga tidak heran AFC sangat mem-protect PSSI dari sanksi FIFA. Bisa dibayangkan berapa kerugian ekonomis bagi AFC bila FIFA melakukan banned dan kesebelasan/klub sepakbola Indonesia tidak bisa tampil.

Jadi jangan heran, tim nasional Indonesia juga memiliki harga tinggi. Untuk mendapatkan hak eksklusif pertandingan timnas Indonesia, RCTI menyetor Rp. 61 miliar ke PSSI untuk 16 pertandingan saja. Biaya itu tentu diluar biaya produksi dan staging cost. Sementara Kompetisi Indonesia Super League yang dipegang ANTV bernilai Rp. 100 miliar untuk 10 tahun musim kompetisi.

Persaingan RCTI dan SCTV untuk mendapatkan hak siar kompetisi sepakbola tak ubahnya adu balap MotoGP. Saling salip. Satu lagi contohnya adalah perebutan Chmapions League atau Liga Champions. Setelah belasan tahun RCTI selalu menayangkan Liga Champion, mulai dari harga hak siar US$ 300 ribu dan terakhir tahun lalu dengan harga hak siar US$ 3 juta, maka mulai tahun 2013 hingga 2 tahun ke depan, Liga Champions berpindah tayang dari kawasan Kebon Jeruk ke ruang siar SCTV di kawasan Sency. Dan kabarnya SCTV berani membayar US$ 15 juta naik 5 kali lipat untuk 3 musim.

Dulu, rights sepakbola ketika kurs dolar diantara Rp. 2300 4600 (tahun 1995 1997), harga Liga Inggris dan Serie A Italia masih di kisaran US$ 300 ribu per musim. Namun, memang, bahwa harga hak siar event sepakbola lebih mahal dari cabang olahraga lainnya, betul. Ketika Julio Cesar Chaves tengah jaya-jayanya, saya menawar hak siar pertandingan tinju Chaves di US$ 12 ribu. Kalau pertandingan Mike Tyson, yang beberapa tahun jadi rebutan, harga hak siar di kisaran US$ 35 ribu 50 ribu. Sementara hak siar event bulutangkis paling bergengsi hanya US$ 8000 dan harga hak siar tenis Grand Slam Cuma di kisaran US$ 10 ribu 25 ribu.

Lantas, berapa harga hak siar lomba balap MotoGP ? Aaah itu rahasia dapur, karena seri balap MotoGP merupakan salah satu tayangan yang berkelas Premium. Artinya menjadi incaran banyak televisi. Yang penting, mari kita syukuri dan nikmati hadirnya tayangan olahraga dunia di layar kaca tivi Indonesia.


[URL="http://andichairil.blogdetik..com/mahalnya-manjakan-pemirsa-olahraga/"]source[/URL]

Pantesan aja SCTV nayanginnya 1 pertandingan aja per pekan itupun tim medioker..yg bigmatch d'TV berbayar...emoticon-Cape d... (S)
sayangnya EPL sekarang kualitas pengambilan gambarnya kurang enak diliat gak sebanding dgn harganya..
kualitas pengambilan gambarnya sekarang
0
2.3K
9
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan