- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Hati Boleh Panas, Tapi Kepala Harus Tetap Dingin.


TS
anaktjumi
Hati Boleh Panas, Tapi Kepala Harus Tetap Dingin.

Quote:

Hati boleh panas, tapi kepala harus tetap dingin.

Dalam dakwah, acapkali kita harus berdiskusi atau berdebat dalam membahas suatu masalah. Memang betul, debat (jidal) adalah suatu cara untuk berdakwah dan itu diperbolehkan. Tetapi dalam debat tentu memerlukan kedewasaan jiwa dengan niat ikhlas karena Allah SWT dan ada etika-etika yang harus dijaga.
Ketika debat, kita harus mendengarkan orang lain yang sedang berbicara, dan berbicara saat mendapat giliran. Tidak boleh memotong pembicaraan orang lain, tetapi menunggu sampai yang bersangkutan selesai bicara. Jika dalam debat ada kesalahan, kita harus bersedia memaafkan dan meminta maaf kepada orang lain. Setiap kritikan yang dilancarkan lawan bicara, harus kita tanggapi dengan jiwa lemah lembut, ramah, sopan, dan dengan penuh kasih sayang.
Apalagi kita sebagai seorang muslim, yang menyandang simbol-simbol muslim, tentu saja harus lebih memperhatikan etika seorang muslim dalam berdebat. Ketika kita menyandang symbol-simbol Islam, apapun yang kita lakukan akan dipersepsikan orang lain sebagai akhlak Islam.
Jika kita bersikap kasar, maka orang-orang yang tidak tahu tentang Islam akan memandang bahwa Islam itu kasar, sehingga jangankan untuk berdakwah dengan mereka, mendekat saja pun mereka tidak akan berani dengan kita. Di sisi lain orang-orang munafik dan liberal akan mendapatkan amunisi untuk menyebarkan pada orang lain bahwa Islam itu kasar.
“Maka disebabkan rahmat Allahlah, engkau bersikap lemah lembut terhadap mereka. Seandainya engkau bersikap kasar dan berhati keras. Niscaya mereka akan menjauhkan diri dari sekelilingmu. ….” (QS. Ali ‘Imran: 159)
Tetapi sekalipun mungkin emosi kita sudah sampai ke ubun-ubun, berdebat dengan orang-orang kafir ataupun JIL harus lebih banyak bersabar, karena yang harus kita robohkan adalah pemikiran (keyakinan) mereka yang salah dan membangun pemikiran (keyakinan) baru yaitu keyakinan yang berlandaskan Al-Qur’an dan Hadits. Debat tidak boleh emosional, tidak boleh menjelekkan orangnya, menghinanya, apalagi misalnya sampai merontokkan orangnya, sebab yang perlu kita rontokkan adalah ide, pemikiran dan keyakinannya yang salah.

Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik (QS. an-Nahl : 125)
Quote:
Tambahan
Semoga Thread ini dapat menambah wawasan yang berguna bagi kita semua 
Budayakan comment dan tinggalkan budaya Silent Reader




Quote:


Terima Kasih telah berkunjung
Semoga Bermanfaat
Quote:
klo berkenan boleh lempar 

0
4.7K
Kutip
23
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan