Cafe yang tidak hanya hadir serta menyajikan makanan maupun minuman. Melainkan pula ia hadir paling unik, lantaran gayanya yang berikut juga akan menghadirkan pertujukan fashion show oleh para model. Para model akan berlenggak lenggok di atas catwalk secara gratis dengan jadwal yang terencana dan bisa dinikmati oleh semua pengunjung cafe setiap hari.
Setiap harinya cafe ini mempunyai 5 segmen, masing-masing 2 kali pertunjukan pada siang hari yang dimulai pukul 12.00 siang, sekmen berdurasi 45 menit. Kemudian dilanjutkan dengen sekmen kedua pada jam 1 siang. Sedangkan pada malam harinya, show pertama pukul 19.00, kedua pukul 20.00 dan show sekmen terakhir pukul 21.00.

Dream Cars sebenarnya merupakan hasil modifikasi sebuah bengkel yang kemudian ditata sedemikian rupa dengan desain eksterior dan interiornya yang memang khusus untuk pecinta mobil klasik. Beberapa mobil antik seperti, Mercedes Limuosine tahun 1949, Morris tahun 1951 bisa Anda jumpai di sini. Untuk mobil Stude Baker tahun 1949 di gunakan tempat kasir. Tak heran jika tempat kuliner yang unik ini juga sudah masuk MURI sebagai cafe unik bernuansakan mobil-mobil unik.
Untuk sekedar info, pengunjung tidak diperbolehkan mengambil foto saat berada di dalam cafe, tapi jangan khawatir, pihak cafe sudah menyediakan jasa pemotretan dengan tarif Rp. 30.000 untuk tiap lembarnya berukuran 5R.

Suasana stasiun kereta memang terasa kental di kafe ini. Hal itu antara lain tercermin dari suara mesin kereta api yang berasal dari model kereta yang digerakkan oleh listrik di arena diorama selebar 2,75 meter dan panjang sekitar 17 meter. Belum lagi model-model kereta yang ikut terpajang di areal kafe, seperti model kereta penumpang dan kereta pengangkut bahan bakar, lengkap dengan miniatur rel, jembatan penyeberangan, dan pepohonannya. Hampir semua model kereta yang dipajang itu didatangkan dari beberapa negara di Eropa.Melihat konsep interior yang seperti ini, tergambar bahwa Trainz Café membidik pangsa pasar keluarga. Dengan segala fasilitas tersebut, tak berlebihan bila kafe ini dianggap sebagai arena rekreasi mini untuk keluarga. Anak-anak yang datang ke Trainz bersama keluarga paling senang menyambangi diorama kereta api. Begitu masuk ke dalam kafe, yang dihampiri biasanya area diorama tersebut.

Magnum Cafe menghadirkan cara baru dalam menikamti es krim, namun tidak hanya es krim. disini juga bisa dnikmati menu-menu main course atau sekedar cemilan pendamping es krim. Cukup populer karena isu tentang es krim yang langka. Disini pengunjung pun dapat mengkreasikan sendiri dessert-dessert yang diinginkan dengan mengusung jargon "pleasure seeker"

Memproklamirkan diri sebagai 'the first comedy cafe in Indonesia', Canda Comedy Cafe Indonesia memang menjadi pelopor kafe yang menampilkan unsur komedi di dalamnya. Tidak heran jika nama kafe ini mencantumkan komedi di dalamnya.Kafe yang menghadirkan konsep suasana rumah ini terasa nyaman saat memasukinya. Sapaan hangat dan ramah dari para karyawan kafe menjadikan Anda seperti memasuki rumah sahabat atau pun teman Anda.

Koeko Koeni menjanjikan suasana heritage karena di bangun pada area candi, Jalan Tabanan No 4 Semarang. Desain bangunan dengan adat Jawa, dilengkapi dengan furniture-furniture berkesan jadul seperti sepeda ontel.
Resto ini juga memiliki dua menu, Western dan Jawa. Spesial menu yang patut dicoba adalah ‘Nasi Campur Koenokoeni’, nasi putih dengan lauk empal sapi gepuk yang dipadu dengan pepes daun singkong, udang goreng, sambal bawang, kerupuk udang, dan sambal lombok.

cafe ini terbilang cukup unik dari segi interior. Susunan kayu-kayu Gelam sedemikian rupa pada fasad depan dan diulang lagi pada interiornya. Kayu Gelam berasal dari Kalimantan. Dengan konsep Maroko, Timur Tengah, Berbagai elemen furniture dan aksesoris menunjukkan ciri khas dari Timur Tengah. Terlihat pada plafon dan sebagian partisi yang beraksen ukiran yang semakin mempertegas kesan Maroko.
Khaima terbagi menjadi tiga area. Area pertama. Cukup unik. Bar stool terdapat di sepanjang area ini. Pada area bar pun sangat menarik perhatian mata. Aksen ukiran di letakkan di sepanjang sisi meja bar dengan lighting yang disembunyikan di belakang ukiran tersebut. Sehingga setiap lekuk ukiran terlihat dengan jelas dan terang. Cantik sekali.
Masuk ke area selanjutnya adalah area duduk dengan kursi standar 4 sheet dan sheet 2, di salah satu sisi terdapat rak buku besar dan tinggi yang isinya bermacam-macam. Mulai dari buku-buku tua, kamera tua, radio jadul sampai kipas angin jaman dulu. Area ini juga langsung bersebelahan dengan kitchen. Kitchen ini sengaja diekspos agar para pengunjung dapat langsung melihat dan membaui. Hehehe. Yap! memasak apapun pasti baunya tercium sampai keluar. Interiornya pun didesain sedemikan rupa. Agar tampilannya menarik dan satu kesatuan dengan cafe. Setiap botol-botol bumbu diatur, kaleng-kaleng, dan alat dapur lainnya pun tak ketinggalan di tata.
Pada area yang terakhir, berupa area lesehan. Dengan bantal-bantal yang sangat cozy. Material kayu sangat menonjol di sini. Kayu Gelam pun diulang lagi pada area ini. Semua furniture pada cafe ini menggunakan material kayu yang masih tampak serat-seratnya.

Untuk menuju ke sini, memang butuh sedikit perjuangan. Selain lalu lintas yang 'ekstra' macet, juga perlu mengantre sebentar untuk menaiki lift menuju Skye, belum lagi jika Anda tidak memesan tempat sehari atau dua hari sebelumnya, siap-siap untuk berada di daftar tunggu yang cukup panjang.
Namun terbayarkan ketika sampai di Skye yang menawarkan pemandangan langit Kota Jakarta yang 'dihiasi' gedung-gedung menjulang tinggi serta billboard berukuran besar. Sore hari menjelang malam merupakan waktu yang paling tepat untuk bisa menikmati city view terbaik; yaitu ketika langit berwarna kemerahan dan lampu-lampu gedung serta jalan mulai dinyalakan