Thread ane dah Jadi , tapi ada yg sirik , agan yang hatinya baik tolong
Jakarta - Pemerintah bakal menghapus sistem honor bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di seluruh kementerian dan lembaga (K/L). Pembayaran honorer bakal dialihkan ke tunjangan kinerja, mulai 1 Januari 2014.
"Dengan sistem baru ini, seluruh gaji PNS mulai golongan I sampai IV akan naik, gaji pejabat eselon I bisa mencapai Rp 70 juta per bulan. Sedangkan pejabat eselon II sekitar Rp 55-60 juta, eselon III Rp 45 juta," kata kata Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (WamenPAN-RB) Eko Prasojo seperti dikutip detikFinance dari situs resmi Sekretariat Kabinet RI, Rabu (11/9/2013).
Eko menegaskan, mulai 1 Januari 2014, seluruh Kementerian dan Lembaga dilarang memberlakukan honorarium. Ia mengaku kalau tahun 2011-2013 masih ada yang terima, tapi mulai tahun depan tidak boleh ada lagi.
Pemberlakuan sistem baru ini, lanjut Eko, sejalan dengan revisi PP tentang Sistem Penggajian, dan sesuai amanat PP 46 Tahun 2011, di mana disebutkan penghapusan honarium harus dilaksanakan per 1 Januari 2014.
"Tahun ini merupakan tahun transisi, namun per 1 Januari 2014 pembayaran honorarium atau pendapatan lain sudah dihapuskan. Ini juga sesuai permintaan Presiden SBY," kata Eko.
Eko menjelaskan lebih jauh, peningkatan pendapatan PNS tersebut akan menimbulkan pembengkakan anggaran. Itu sebabnya, pemerintah telah menetapkan aturan di mana sumber dana tunjangan kinerja berasal dari instansi itu sendiri.
"Sumber dananya itu dari hasil efisiensi anggaran dan optimalisasi. Dengan demikian besaran tunjangan kinerja yang akan diberikan kepada aparatur tergantung dari besar kecilnya dana efisiensi masing-masing instansi," terangnya.
Kemudian Eko juga menambahkan, setiap jabatan harus punya grading untuk menentukan besarnya kompensasi yang diterima. "Jadi intinya setiap instansi harus melakukan efisiensi untuk membayar tunjangan kinerja aparaturnya," pungkasnya.
Quote:
Real Story
Ada tetangga gw...
awalnya dia PNS golongan rendahan di "Departemen urusan sekolahan"....
istrinya Ibu rumah tangga,,sedangkan istri ane kerja..
hidupnya ngontrak bareng sama ane,,keselang dua rumah lah..
sama2 kerja pake motor,,,sama-sama gak punya bisnis sampingan dan dari kota asal yang sama dengan istri gw (jadi tau susahnya keluarga masing-masing dikampung)...
Eh tahun kemarin dia naik posisi dan katanya jabatannya basah (ane gak tau tepatnya posisinya apa)...
gak 6 bulan ambil innova second,,,lebaran kemarin nambah lagi yaris satu untuk istrinya..
Baru sebulan kemarin beliau pindah rumah (beli rumah)...
- Berfikir positif : Syukur alhamdulillah beliau sudah dimudahkan rejekinya,,disenangkan hidupnya..
- Berfikir negatif : Hmm....PNS tapi bisa sampe punya mobil 2 buah punya motor 2 buah,,,gak kebayang ngehidupin bensinnya,,pajaknya...
Boss ane yang manajer di kantor ane aja (bank swasta - Jl. Thamrin) sampe sekarang cicilan apansanya belum lunas...
Klo gak mateng-mateng menyikapinya,,,,bisa stress....
Quote:
Salah besar kalo PNS itu malas2an... PNS sekarang itu beda ama PNS yang kebanyakan orang pikirin, kebanyakan PNS sekarang merupakan anak-anak muda yang lulusan dari Universitas-universitas terbaik di Indonesia, seperti ITB, UI dan UGM. Mereka masuk PNS dengan persyaratan yang ketat dari segi IPK maupun TOEFL, mereka punya disiplin dan integritas yang tinggi (Terbukti bisa masuk PTN dan keluar dengan IPK yang tinggi) so PNS sekarang memang berkualitas, jadi wajar bila mereka di gaji tinggi, Buat di pageone gan
Quote:
pandangan Ane, dilihat dari keadaan ekonomi sekarang yang serba ga menentu, perusahan asing dan dalam negeri bakalan gulung tikar karena UU Tenaga Kerja RI yang tidak jelas (lihat aja Buruh Minta UMP 3,7 Jt, pemerintah ga punya putusan yg jelas) membuat iklim investasi Indonesia bakalan makin suram, PHK mengancam dimana2, PNS merupakan pekerjaan yang paling sipp!! bebas PHK, gaji naik terus (krisis ekonomi 98 gaji PNS malah naik) disiplin yang longgar, uang pensiun, jaminan kesehatan dan perumahan dll. Taro di pekiwan!!!
Quote:
jangan pada iri gan ..semuanya ada rezeki masing2 dan rezeki itu bisa kita raih kalau kita mau berusaha,, itu yang ente lihat gaji pejabat eselon 1 sampai 4 puluhan juta kan?
ente tau gk untuk mencapai eselon itu gk mudah? pertama harus merintis karir dari bawah dulu yaitu dari staf dan setelah kerja bertahun2 harus punya prestasi agar direkomendasikan, agan harus bersaing dengan teman2 agan yang lain karena dari ratusan atau mungkin ribuan staff hanya beberapa kursi jabatan aja biasanya yang ditawarkan dan itu persaingan bukan hanya prestasi tapi duit juga harus kenceng dan ada koneksi.. kalau duit aja ada tapi gak ada prestasi tentu akan kalah dengan orang yang ada prestasi dan ada duit, dan akan lebih kalah lagi kalau ada duit,ada prestasi dan ada koneksi ..
trus untuk eselon 3 keatas , minimal ente sudah s3.. ente gk untuk menempuh s3 itu harus meres otak dan keluar duit ratusan juta lagi
gak usah jauh2 mikir ke eselon, sekarang untuk jadi staff pns aja susahnya minta ampun, harus punya koneksi,duit ratusan juta , pendidikan s1 dengan nilai IPK tinggi
tapi kalau sudah jadi pns, asal mau rajin kerja insya Allah rezeki ada.. tapi kalau entenya males ya tetep aja rezeki segitu2 aja .. inget, ASAL RAJIN BEKERJA. karena pada dasarnya banyak orang indonesia yang males dan mentalnya pengen hidup enak, nah orang2 kayak gini bisa jadi pemasukan tambahan untuk PNS
contoh guru pns, pulang ngajar dia ngajar bimbel atau buka les privat tentu akan dapat penghasilan lebih drpd pulang ngajar trus istirahat. hitung2annya kalau bimbel 1 tahun dah diatas 3 juta/murid .. kalau ada 50 murid yang ikut, 1 tahun dah 150juta. diluar gaji. padahal kalau muridnya rajin,gk perlu ikut bimbel jg bisa dapat nilai bagus.. konsekuensinya? ya lebih capek, disaat guru2 yang males plg ngajar bisa tidur/istirahat atau bisa bersama keluarga tapi guru2 yang rajin ini mesti bekerja lagi
trus staff disnaker , contoh banyak orang yang males nunggu buat kartu kuning jadi pakai cara cepat yaitu nambah duit, ya staff-staff atau TKK yang sudah selesai kerjaannya itulah yang ketiban rezeki,masuk keruang kartu kuning trus ngetikin dilaptop atau di komputer. 1 Kartu Kuning bisa dapet 20.000 , 1 bulan bisa 3-4 juta tuh dari ngurusin Kartu Kuning aja . konsekuensinya, disaat staff atau TKK yang males dah bisa istirahat di jam istirahat, tapi TKK dan staff rajin ini mengorbankan jam istirahatnya untuk mengurus Kartu Kuning
trus tukang sapu di kantor , tugas dia cuma tukang sapu, tapi kalau dia rajin dia bisa sekalian jualan kopi,indomie dan teh trus bisa menawarkan diri untuk mencuci mobil staff dan pejabat yang bawa mobil.. ente bayangin aja 1 kantor kedinasan itu isinya bisa ratusan dan ribuan orang .. 1 kopi ambil untung 2000 aja , kalau yang buat 100 orang dah 200.000 perhari, 1 bulan dah 4,4 juta .. belum lagi kalau cuci mobil, permobil bisa 10-15 ribu. itu diluar gaji pokok dia. konsekuensinya, disaat tukang sapu yang males begitu selesai nyapu bisa istirahat tapi tukang sapu yang rajin mesti kerja ekstra buatin pesanan pelangganannya
trus dokter PNS, dia kerja di puskemas paling sampe jam 12, kalau dokternya males, begitu pulang ya istirahat , tapi kalau dokternya rajin ya dia praktek lagi di tempat lain..
banyak contoh2 lain kok ,, jadi jangan iri ya dan jangan bilang "gw tau kok dia gak ada kerja sampingan" lah itukan menurut sampeyan, mungkin iya di rumah dia gk ada kerja sampingan , tapi dikantornya??apa agan mengikuti dia sampai kantor??
Jadi PNS jg bisa kaya kok tanpa korupsi , ASAL RAJIN dan MAU BEKERJA EKSTRA dan gak mesti jadi pejabat dulu untuk menjadi kaya .. kalaupun ada yang mencari kekayaan dengan cara korupsi,diamkan saja..
percaya deh pasti gak akan berkah duitnya.. pasti ada aja sialnya dan itu sering terjadi, ada yang anaknya kena kasus narkoba,ada yang tertangkap KPK,ada yang susah punya anak , ada yang matinya dengan keadaan aibnya terbuka , ada yang anaknya sakit2an, wah banyak deh,, percaya saja Allah itu maha adil gan
semoga bisa membuka pemikiran agan2 agar tidak iri dan tidak dengki
*taro page one kalau berkenan gan
Quote:
Ini baru true story:
Bokap ane PNS sejak tahun 1974 dan 1 tahun lagi pensiun, gerilya dari Departemen PU, ke Departemen Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan (jaman suharto), sampe akhirnya nyangkut di Departemen Kelautan dan Perikanan. Dari dulu sampe sekarang, PNS itu masih lebih banyak busuknya daripada benernya. Kaga aneh kalo PNS baru mengabdi 10 tahun udah bisa beli motor dan mobil kalo maennya licin. Bokap ane aja yang maen jujur, tinggal masih numpang di rumah nyokap warisan bokapnya nyokap. Asli kalo ngarepin kemakmuran gak bakalan selamet duniawi/hartawi. Segelap-gelapnya dunia, masih lebih nista dunia ke-PNS-an gan.
Temen ane seangkatan dan sejurusan lulusan UI ada yang keterima jadi PNS, dan ane akui mereka orang jujur dan dedikasinya tinggi. Tapi mereka itu termasuk golongan extreme yang mencoba melawan mainstream kebobrokan PNS, yang entah gimana kedepannya nanti apakah mereka selamat ato nggak.
Ini true story juga:
Bokap ane udah 7 tahun lebih "diasingkan" ke wilayah Serang karena berusaha tetap jujur gan. Sialnya, disana malah ketemu juga atasan yang kaga bener, masukin orang 1 ponakannya jadi cpns dan 2 lagi jadi satpat dan supir. Yang bikin sial, itu ponakannya kerjanya boro" beres, wong disuruh ngapain aja kaga bisa (baca: lebih demen maen facebook/game online), yang ujungnya lebih banyak bokap gw yang take over (emang bedebah itu tuyul, bikin susah orang yang udah tua, padahal masuk atasannya dia juga). Udah dilaporin sih ke pihak yang berwenang dan sudah ditangani walaupun lamanya itu loh. Ibarat nasi bukan cuma udah jadi bubur lagi, tapi udah jadi tanah.
Ternyata dan ternyata, kaga cuma bokap aja yang merasa terintimidasi. beberapa rekan bokap pun punya perasaan yang sama, tapi sayangnya mereka gak punya courage yang cukup untuk mengutarakan kebobrokan tersebut. Sialnya lagi, berhubung bokap ane yang paling tua dan senior di sana, akhirnya bokap ane yang jadi ember buat nampung keluhan, yang ujungnya makin bikin stress. Gara" hal tsb, udha bbrp kali bokap ane punya masalah jantung yang sumbernya stress kalo kata dokternya.
Bayangin gan betapa masih biadabnya PNS sampe jaman sekarang. Yang menikmati hasil duit haramnya siapa, yang stress siapa, beda orang. Bokap ane aja kalo kaga ane komporin dan temenin untuk ngelapor juga bakalan stress sampe sekarang sangking gilanya iklim di dunia PNS.
Ane lebih seneng kalo seluruh pelayanan masyarakat diserahkan ke swasta dan pengawasan langsung dari masyarakat yang menggunakan. Tinggal dibuat payung hukum kalo pengelola pelayanan terbukti tidak baik bisa digugat dan di tenderkan lagi. Masalahnya kalo masih di kelola sama PNS-PNS bapuk, udah duit disetor ke negara sedikit, kaga bisa ngasih makan orang banyak pula, duitnya dimana sendiri ama PNS-PNS busuk. OB di kantor gw aja yang gajinya gak sampe 1,5jt kerjaannya masih lebih banyak daripada PNS golongan III. Go to hell lah PNS.
Padahal Ane dulu pengen ngikutin jejak bokap jadi PNS, tapi seiring waktu, melihat kondisi PNS yang makin MENJIJIKKAN dan TIDAK BERKODRAT, ane lebih milih kerja TERHORMAT sebagai karyawan swasta daripada makan harta rakyat. Alhamdulillah ane kerja di perusahaan IT walopun jurusan 180 derajat bertolak belakang, dan ane juga sempet kaget ketika coba tanya ke boss kenapa gak ambil proyek dari pemerintah. Kata boss ane gak aman. Dari pengalaman banyak kasus korupsi yang ujungnya memanfaatkan perusahaan baik-baik, baik oleh oknum (yang tentu saja memang banyak) maupun oleh perusahaan hitam/gelap/gak jelas/fiktif.
Jadi PNS gak akan lepas dari yang namanya harta haram, apalagi tender"an. Ane sih bercita-cita jadi pengusaha dan bisa buka lapangan kerja, lebih membanggakan daripada jadi PNS.
Pesan ane: Kalo emang mau selamat dunia akhirat, mending bikin usaha sendiri/kerja di perusahaan swasta. PNS is rotten always man! Tapi pilihan tetap di tangan agan. Kalo emang niatnya pure bahagia duniawi dengan segala macam cara, silahkan pilih PNS