Selamat pagi, siang, malam gan.

Pada akhirnya semua tulisan, hanya menginginkan pembaca.

Semoga berkenan.

Seharusnya, kita bisa membuang sampah tidak di sembarang tempat, sehausnya, kita bisa gosok gigi sebelum tidur, agar kita tak mengeluh dikemudian hari, entah itu banjir atau sakit gigi.

Salam damai handai taulan, mungkin inilah pertama kalinya kamu membaca tulisan saya, dengung apa yang kamu dengar. suaramu sendiri atau suara tokoh-tokoh lain yang ada dalam kepala ? cukup, tak usahlah dijawab.

AKU SAYANG IBUKU, SAYANG ADIK-ADIKU, AYAHKU SUDAH TIADA, AKU SI SULUNG, TAPI.. AKU TAK BERGUNA, TIDAK UNTUK IBUKU, ADIK-ADIKKU, ATAU AYAHKU SEKALIPUN.

Aku Si Sulung, tidak pandai mengaji, karena aku sering bolos waktu pelajaran mengaji.
Tuhan Maha penyayang, namun kurasa akulah Maha pembangkang. Maafkan aku Tuhan, ku ingat, aku berjalan kau datang dengan berlari.

"DIMANA PARA NABI, KETIKA MANUSIA MULAI HANDAL MENCIPTAKAN SETAN-SETAN DIDALAM TUBUHNYA SENDIRI?"

Kemarin, kucing berak dikarpet, aku bersihkan kotorannya, sampai sekarang baunya masih ada.

Aku mulai menyukai cendol berwadah bata, sudikah kau berbagi.

Tahayul apa yang kau percaya?
Napoleon selalu menang dalam perang, ketika ia mengenakan dasi berwarna hitam, ketika memakai putih ia kalah.

Kemarin, aku melihat piring terbang, aku lihat dengan nyata dan jelas, itu terjadi sore hari pukul 16.00, tepat ketika ibuku mulai marah-marah.

Ibu inilah anakmu yang sampai hari ini belum lebih sukses dari sekedar membangun tumpukan-tumpukan keangkuhan pikirannya.
Mungkin anakmu terlalu mendalam melukis fantasi surgawi-Nya, sehingga gagal memijakan kaki secara utuh diatas tanah kehidupan yang bersahaja.

Pandangan ibu tak menagih apapun, tapi saya akan mencicil bayaran demi bayaran, dalam perdagangan dengan Tuhan yang aneh.