Bojonegoro (beritajatim.com) - Mahkota Bunga (14), bukan nama sebenarnya, yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) kelas IX di Kabupaten Bojonegoro direnggut oleh tiga temannya sendiri, sebut saja Kumbang.

Tiga kumbang itu, merebut keperawanan bunga dengan digilir secara bergantian di rumah dinas kosong dibelakang Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Bojonegoro pada Agustus 2013 lalu. Kejadian itu pertama diketahui oleh orang tua bunga yang curiga dengan gelegat anaknya.

Sesuai laporan di Mapolres Bojonegoro, aksi bejat itu dilakukan dua kali di tempat berbeda. Pertama, pada 1 Agustus 2013 di dalam rumah Dinas kosong di Jalan Diponegoro Kelurahan Kepatihan Bojonegoro. Selanjutnya aksi kedua dilakukan di rumah salah satu pelaku pada 29 Agustus 2013.

Di tempat pertama, Bunga mengaku dipaksa melayani nafsu bejat Kumbang yang juga merupakan temannya sendiri. Sebut saja kumbang itu berinisial F (15) pelajar asal Trucuk, dan D (14) pelajar Jalan Basuki Rahmad Gang Aspol, serta C (14) pelajar asal Jalan Kolonel Sugiono.

Modus kumbang sebelum melakukan hubungan layaknya suami istri yakni dengan menjemput Bunga di depan gang rumahnya. Saksi Angga (15) dan Igun (15), teman korban asal warga Perumda pernah melihat para pemuda itu mendekati korban. Korban dijemput pelaku F di depan Gang Lawak, lalu mereka pergi naik motor ke sebuah rumah dinas di belakang LP.

Tak puas sekali berbuat, selanjutnya korban dipaksa berhubungan intim sekali lagi. Kali ini, persetubuhan terjadi di rumah kumbang berinisial C di kawasan Kolonel Sugiono. "Korban diajak ke rumah terlapor saudara C, dan sesampai di TKP mereka naik ke lantai dua dan dipaksa berhubungan intim," sambungnya.

Korban tidak menyangka kalau akan kembali diajak mesum. Beberapa hari kemudian, gelagat Bunga pun berubah hingga akhirnya kecurigaan muncul. Setelah kasus ini terbongkar, keluarga melapor ke pihak berwajib. Kasus itu dilaporkan oleh orang tua Bunga, Gatot (38) saat melihat ada perubahan pada perilaku putrinya.

Biasanya, anaknya itu kerap keluar malam bersama teman-temannya. Namun beberapa hari terakhir anaknya jadi jarang bergaul dan lebih sering murung di dalam kamar. Setelah mendapat pengakuan dari bunga akhirnya orang tua korban melaporkan peristiwa yang dialami oleh anaknya itu ke Mapolres Bojonegoro.

"Setelah ada laporan, tim penyidik langsung terjun mendalami kasus ini,"tegas Kasubag Humas Polres Bojonegoro, AKP Subarata.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Bojonegoro, AKP Joes Indra Lana Wira menjelaskan, saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan atas kasus ini. Tak hanya itu, pihaknya juga masih mengumpulkan keterangan dari para saksi terkait kejadian tersebut. "Masih kita dalami dan mengumpulkan data-data," tegasnya. [uuk/but]

sembur

Pelakunya F, D sama C (Fongasi Dongasi sama Congasi)