Hai Kaskuser! Pada saat ini, email bukanlah sesuatu yang aneh apabila dimiliki oleh semua orang. Justru kita akan dianggap aneh kalau kita tidak mempunyai email. Email sendiri telah menjadi salah satu identitas penting selain nama dan lain-lain. Kita bisa menggunakan email untuk masuk ke berbagai akun social media. Selain itu, email sekarang selalu dipakai pada saat kita mendaftar menjadi sebuah anggota atau member group di internet. Email juga mempermudah kehidupan kita dengan mampu mengirimkan file melalui internet sehingga kita tidak perlu harus bertemu muka untuk mengambil file tersebut.


Sudah banyak perusahaan yang menyediakan layanan email di dunia. Beberapa yang terkenal adalah Gmail dari Google dan Yahoo Mail dari Yahoo. Kedua layanan email tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Tapi yang akan kita bahas saat ini bukanlah kelebihan dari sebuah penyedia layanan email, melainkan kegunaan email di mata sebuah pemerintahan.

Bagi suatu negara, email menjadi sebuah sumber informasi pemiliknya. Email dapat menunjukkan aktivitas pemilik di internet, bisa juga sebagai sumber informasi tentang pemiliknya sendiri. Selain itu bila mempunyai aksesnya, pemerintah bisa melihat percakapan kita melalui email dan berbagai macam hal lain yang pasti melanggar privasi kita sebagai pengguna internet.

Namun untuk mampu melakukan hal-hal diatas, suatu negara harus meminta ijin dengan perusahaan penyedia layanan email tersebut. Pertanyaannya adalah, negara apa yang paling sering meminta ijin untuk meminta data penggunanya? Menurut data dari Yahoo, Amerika-lah yang paling banyak meminta data pengguna email Yahoo. Tercatat 12.444 kali Amerika mengirimkan permintaan untuk melihat data pengguna email Yahoo.

Berita selengkapnya kunjungi AS ingin mengintip data pengguna Yahoo?