- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Survei 11 nama peserta capres konvensi.


TS
EconomicHitman
Survei 11 nama peserta capres konvensi.
JAKARTA, KOMPAS.com — Survei Soegeng Sarjadi School of Government (SSSG) menempatkan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan sebagai calon yang paling layak memenangkan Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat. Peneliti SSSG Ilman Nafian merujuk pada survei yang dilakukan baru-baru ini untuk mengukur popularitas peserta Konvensi Partai Demokrat.
Hasilnya, ungkap Ilman, popularitas Dahlan Iskan berada di posisi paling atas dengan 15,1 persen, diikuti Marzuki Alie 12,5 persen, Anies Baswedan 9,2 persen, dan Pramono Edhie Wibowo dengan popularitas sebesar 8,8 persen.
Peserta konvensi lainnya, Dino Patti Djalal, meraih 7,0 persen, Ali Masykur Musa 5,3 persen, Endriartono Sutarto 4,9 persen, Gita Wirjawan 4,3 persen, Hayono Isman 3,4 persen, Irman Gusman 1,6 persen, dan Sinyo Harry Sarundajang 0,6 persen.
Selain menyurvei popularitas peserta konvensi, SSSG juga melakukan survei mengenai peserta yang paling layak memenangkan kompetisi konvensi atau peserta yang paling layak menjadi calon presiden Partai Demokrat. Ilman mengatakan, hasilnya tak jauh berbeda.
Nama Dahlan Iskan tetap berada di posisi teratas (31,8 persen), diikuti oleh Anies Baswedan (5,6 persen), Pramono Edhie Wibowo (2,6 persen), dan Marzuki Alie (2,1 persen). Sementara presentase peserta lainnya tak lebih dari satu persen.
"Survei ini kami lakukan waktu Mahfud MD dan Jusuf Kalla dikatakan ikut konvensi, tapi ternyata mereka menolak. Sebanyak 19,3 persen responden memilih Jusuf Kalla, dan 10,7 persen memilih Mahfud," kata Ilman.
Survei dilakukan pada 25 Agustus sampai 9 September 2013 dengan melibatkan 1.250 responden yang tersebar di 10 kota besar. Sepuluh kota tersebut adalah DKI Jakarta, Surabaya, Bandung, Semarang, Medan, Makassar, Yogyakarta, Palembang, Denpasar, dan Balikpapan.
Metode pengumpulan data dengan wawancara telepon. Tingkat keyakinan hasil survei ini 95 persen dan sampling of error lebih kurang 2,77 persen. Kriteria responden di 10 kota besar ialah yang memiliki telepon rumah dan telah memiliki hak pilih pada Pemilu 2014. Sampel atau responden diambil secara acak dari nomor telepon yang terdapat di buku daftar pelanggan Telkom.
Mengenai sumber dana untuk melakukan survei ini, SSSG mengaku independen dengan menghabiskan biaya sekitar Rp 60 juta.
sumber
Anies Baswedan, Gita Wirjawan
Dahlan Iskan, Pramono Edhie, Marzuki Ali
Penduduk Indonesia 50% diantaranya adalah yang berada pada usia produktif, jadi pemimpin Indonesia kedepan juga harus mewakili generasi tersebut.
Jangan pilih yg udah kepala 6, kalau yg muda-muda biasanya punya ide dan gagasan yg fresh. lagian juga angka AHH di Indonesia sekitar 68 tahun, ya buat jaga-jaga aja meskipun umur gak ada yg tau.
Untuk mendorong perbaikan mutu SDM yg lebih baik juga harus ada role model pemimpin yg punya intelektualitas memadai, jadi pemimpin Indonesia minimal S1 lah.
Hasilnya, ungkap Ilman, popularitas Dahlan Iskan berada di posisi paling atas dengan 15,1 persen, diikuti Marzuki Alie 12,5 persen, Anies Baswedan 9,2 persen, dan Pramono Edhie Wibowo dengan popularitas sebesar 8,8 persen.
Peserta konvensi lainnya, Dino Patti Djalal, meraih 7,0 persen, Ali Masykur Musa 5,3 persen, Endriartono Sutarto 4,9 persen, Gita Wirjawan 4,3 persen, Hayono Isman 3,4 persen, Irman Gusman 1,6 persen, dan Sinyo Harry Sarundajang 0,6 persen.
Selain menyurvei popularitas peserta konvensi, SSSG juga melakukan survei mengenai peserta yang paling layak memenangkan kompetisi konvensi atau peserta yang paling layak menjadi calon presiden Partai Demokrat. Ilman mengatakan, hasilnya tak jauh berbeda.
Nama Dahlan Iskan tetap berada di posisi teratas (31,8 persen), diikuti oleh Anies Baswedan (5,6 persen), Pramono Edhie Wibowo (2,6 persen), dan Marzuki Alie (2,1 persen). Sementara presentase peserta lainnya tak lebih dari satu persen.
"Survei ini kami lakukan waktu Mahfud MD dan Jusuf Kalla dikatakan ikut konvensi, tapi ternyata mereka menolak. Sebanyak 19,3 persen responden memilih Jusuf Kalla, dan 10,7 persen memilih Mahfud," kata Ilman.
Survei dilakukan pada 25 Agustus sampai 9 September 2013 dengan melibatkan 1.250 responden yang tersebar di 10 kota besar. Sepuluh kota tersebut adalah DKI Jakarta, Surabaya, Bandung, Semarang, Medan, Makassar, Yogyakarta, Palembang, Denpasar, dan Balikpapan.
Metode pengumpulan data dengan wawancara telepon. Tingkat keyakinan hasil survei ini 95 persen dan sampling of error lebih kurang 2,77 persen. Kriteria responden di 10 kota besar ialah yang memiliki telepon rumah dan telah memiliki hak pilih pada Pemilu 2014. Sampel atau responden diambil secara acak dari nomor telepon yang terdapat di buku daftar pelanggan Telkom.
Mengenai sumber dana untuk melakukan survei ini, SSSG mengaku independen dengan menghabiskan biaya sekitar Rp 60 juta.
sumber
Anies Baswedan, Gita Wirjawan

Dahlan Iskan, Pramono Edhie, Marzuki Ali

Penduduk Indonesia 50% diantaranya adalah yang berada pada usia produktif, jadi pemimpin Indonesia kedepan juga harus mewakili generasi tersebut.
Jangan pilih yg udah kepala 6, kalau yg muda-muda biasanya punya ide dan gagasan yg fresh. lagian juga angka AHH di Indonesia sekitar 68 tahun, ya buat jaga-jaga aja meskipun umur gak ada yg tau.

Untuk mendorong perbaikan mutu SDM yg lebih baik juga harus ada role model pemimpin yg punya intelektualitas memadai, jadi pemimpin Indonesia minimal S1 lah.

Diubah oleh EconomicHitman 12-09-2013 17:03
0
1.4K
14


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan