malaikatmachoAvatar border
TS
malaikatmacho
Kisah Mongol Stand Up Comedy sebelum terkenal


Mongol Pernah Tidur di Pinggir Jalan Sarinah

Sekitar 27 November 1999 dari Manado aku berangkat ke Jakarta, sampi di Jakarta tanggal 7 Desember 1999, karena naik kapal laut. Gak ada duit di dompet, tujuannya mau sekolah pendeta. Yang ngajakin anak pembesar di Manado. Karena aku tau mereka berkecukupan, tanah berhektar-hektar, uang banyak, aku gak ada keraguan untuk dibohongin, yang ngajak juga seorang pembesar. Berangkat naik kapal Lambelu Ekonomi, mereka naik pesawat. Aku gak protes, ya aku jalanin. Sampai Jakarta di jemput dan tinggal di Tanjung Priuk. Kasarnya jadi pembantu, karena aku numpang di rumah itu, sekitar 9 bln aku di sana. Akhirnya yang punya rumah ngomong, “bagaimana kalau Mongol ngekost karena hidup ini berat” (dengan menggunakan bahasa Manado). Dikasihlah aku uang 100 ribu, naik bus 125 jurusan Tj. Priuk – Blok M. Tidur dipinggiran Sarinah, kalau sekarang ada Indosat itu sebelahnya ATM, nah aku tidur disitu. Mereka sudah pensiun, ada tambahan Mongol, otomatis berat. Selama 6 hari gak makan, cuma minta minum. Di Jl. Sunda aku bantu-bantu di warung pecel lele, cuci piring, cuma untuk dapet minum. Itulah kalo diliat di Youtube kenapa aku kurus.

Mendadak ada gereja yang tahu kalau dulu aku mantan leadership sebuah komite di Manado. Terus diajak kesaksian di gereja dia. Ibarat kotbah, aku diamplopin. Dari situ aku mulai kumpulin duit, cari kerja dimana-mana, masih pakai celana hitam kemeja putih. Dulu di warung pecel lele dan rumah makan padang gak aku anggap pekerjaan, tapi aku anggap untuk bertahan hidup. Di rumah makan padang gajiku cuma 400 ribu. Terus disela-sela aku bantu-bantu di warung makan, aku jualan koran di sekitar Tugu Tani, Senen, Jakarta. Tetap berusaha, karena kalau pulang malu. Di Manado juga sudah gak dianggap kalau aku itu ada, kalau mereka anggap aku ada, kenapa gak disuruh pulang. Atau mungkin gak ada alat komunikasi, tapi kan mereka tahu siapa yang ajak aku dari Manado. Itulah hidup, jalan hidup kita gak ada yang tau.

Pertama kerja di Percetakan, pertama kali kerja mapan, aku jadi marketing. Nawarin orang bikin brosur, buku, dan sebagainya. Punya duit bikin manajemen artis sama Rudy Buyung dan Alfons Mohede, namanya creative management. Waktu itu baru nemu Glenn Alinskie dan Aldi Fairus, keman-mana cari orang buat casting. Makin ke atas jadi PA (personal assistant) Dirly Idol. Sampai aku yang masuk penjara atas kesalahan orang lain. Saat itu Kelas 1 Cipinang baru diresmikan sebagai penjara. Setelah aku bebas, aku masih ngurusin kerohanian di dalam penjara.

Jalannya ke stand up comedy sebenernya gak bisa dipakein otak, aku juga bingung. Dulu aku ada grup di Blackberry, kenal temen banyak, lumayan berpangkat di kantornya. menemani seorang teman ke ulang tahun temannya di Comedy Café. Ternyata di sana kebetulan ada komunitas stand-up comedy sedang open mic. Terus teman aku ngerjain aku. Dia tulis nama aku di secarik kertas kecil dan dikasih ke MC. Ya sudah, aku disuruh ngomong sesuatu, ngomong yang lucu-lucu. Sampai akhirnya Metro TV mau buat program Stand Up Comedy perdana. Ada yang hubungin aku dari pihak Metro TV. Dari situlah Mongol mulai taping perdana stand up comedy bersama Iwel Wel, Steny Agustaf, Soleh Solihun, ernest Prakasa dan Miund. Lalu aku suka diundang untuk mengisi acara off air, diundang sana sini, diinterview oleh beberapa media dan akhirnya main film. Sebenarnya film pertama aku Nenek Gayung, tapi karena bentrok dengan film Mursala yang syutingnya di Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, akhirnya aku pilih film Mursala. Aku menjadi salah satu pemeran utama di film itu. Terus main juga di film Finding Srimulat dan ke depannya akan melakukan syuting lagi untuk film baru.



http://suc.metrotvnews.com/article/profile/50/
0
5.8K
34
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan