Jakarta- Penolakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menyediakan suatu ruangan khusus bagi tahanan untuk menyalurkan hasrat biologis tak membuat Sefti Sanustika patah arang. Istri terdakwa kasus dugaan suap kuota impor daging sapi, Ahmad Fathanah, itu hingga kini masih tetap berupaya agar permohonan penyediaan bilik asmara dikabulkan KPK.

Permintaan penyanyi dangdut yang tinggal di kawasan Depok, Jawa Barat, ini diungkapkannya sejak Juli dan masa puasa lalu. Dengan ditolaknya permintaan yang disampaikan secara lisan itu, Sefti kini menyiapkan permohonan resmi melalui surat. Namun, surat permohonan tersebut belum disampaikan. “Soalnya ada perubahan dari lawyer saya,” kata dia kepada detikcom, kemarin.

Bagi Sefti, penyediaan bilik asmara terbilang penting. Karena itu ia sangat mengharapkan aparat penegak hukum bisa menyediakannya. “Buat menyalurkan kebutuhan biologis,” ujar Sefti. "Kebutuhan yang satu itu kan sama halnya dengan kebutuhan makan, minum, dan bernafas,” lanjut dia.

Sejak Fathanah ditahan otomatis Sefti pun tak lagi bisa berkumpul dengan suaminya. “Saya di sini bicara bukan sebagai tersangka, mereka kan hak asasinya dicabut. Tapi tersangka-tersangka yang pria itu kan rata-rata sudah punya istri," kata Sefti.

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, tutur Sefti, tidak ada salahnya pemerintah menyediakan bilik asmara. Sefti berargumen hasrat biologis yang tak tersalurkan kerap berujung pada kerusakan rumah tangga. “Banyak narapidana yang setelah jalani hukuman itu, rumah tangganya entah itu berpisah atau kimpoi lagi,” kata dia.

Selain itu, menurut perempuan berhijab ini, penyediaan ruangan khusus tersebut juga dapat mengurangi potensi perilaku menyimpang dalam penjara. “Saya dengar-dengar ada juga seperti itu (pelecehan seksual) dan penyimpangan seperti homoseks. Daripada nantinya kasus-kasus seperti itu, pemerintah melegalkan saja tempat khusus suami istri,” kata dia lagi.

Pelantun lagu Papa Kini Sendiri (PKS) itu menambahkan, posisi Fathanah yang masih menjalani masa persidangan membuat penahanannya hanya bersifat sementara di KPK. Setelah hakim ketuk palu, sebagaimana terdakwa lainnya, suaminya akan diungsikan ke dalam Lembaga Pemasyarakatan.

“Di KPK hanya tahanan sementara untuk nunggu keputusan dari pengadilan, jadi mungkin KPK memang gak menyiapkan,” ujarnya. Tapi, bukan berarti Sefti akan mundur meminta bilik asmara. “Nanti tetap akan dibicarakan kembali,” kata dia seraya berujar hingga kini masih rutin mengunjungi Fathanah.

Manajer Sefti, Maila Madiana mengatakan memang ada niat Sefti setelah Lebaran ingin mengajukan surat permohonan bilik asmara. Namun, keinginan itu saat ini mulai kendur. "Sekarang bapak (Fathanah) juga fokus di persidangan. Bingung juga, tapi masih tetap pengen," ujar Maila kepada detikcom, kemarin.

"Lihat KPK yang nolak, ya kita cooling down, lihat sikon dulu. Kemarin juga udah direvisi sama pengacara karena mbak Sefti kan gak ngerti hukum," kata Maila melanjutkan.

Adapun Juru bicara KPK Johan Budi mengatakan KPK tidak memiliki sarana untuk menyediakan ruang bilik asmara. KPK hanya menyediakan ruang tatap muka bagi keluarga yang ingin membesuk tahanan. Menurutnya, setiap tahanan punya batasan dalam hak-haknya. "Itu ada batasan dan harus dilihat," kata Johan kepada detikcom, Selasa (10/09/2013).
Pihak kepolisian memastikan Tersangka Dul putra ahmad dani bisa dipidanakan terkait kecelakaan maut yang menewaskan 6 korban jiwa. Saksikan Tayangan selengkapnya hanya di "Reportase Malam" pukul 00.24 WIB Hanya di Trans TV