Bermula dari halaman fb beberapa hr yg lalu, ane melihat teman ane ini dikabarkan meninggal dunia gan, setelah ane lihat wall fb nya, ane kaget melihat banyak ucapan bela sungkawa. tp di wall itu juga simpang siur ada juga teman ane yg bilang dia tidak meninggal. akhirnya td pg dia update status, mengatakan bahwa dia ternyata masih hidup, dan dia bercerita tentang perjalanan mati suri yg di alaminya. ini gan ceritanya :
Quote:
Life is short, Pray hard! ---- sharing Perjalanan spiritual berdasar pengalaman nyata.
11 September 2013 pukul 7:17
Jika ditanya bagaimana rasanya dijemput kematian, saya mungkin bisa sedikit berbagi. Tapi saya yakin, merasakan sendiri sensasinya akan jauh berasa. Jadi mungkin anda perlu mencobanya sesekali..
Kematian adalah hak paten setiap makhluk hidup. Anda tak bisa menyangkalnya, suatu saat pasti kebagian.. Namun kapan, dimana-kapan-dan-bagaimana, itu rahasia Tuhan. Bersyukur bila anda memiliki penyakit kronis seperti saya. Jika anda bertanya kenapa sakit kok bersyukur? Saya dengan yakin akan menjawab "harus". Sebab dengan sakit dalam waktu yg lama kita bisa menghargai sehat dan juga menyiapkan bekal kita. Untuk mati.. *sigh*
Saya yg dulu bukan orang yang bersyukur, sadar punya penyakit kaum elit yaitu TBC kronis tak membuat saya dekat dengan Tuhan. Saya malah lebih percaya kekuatan obat dan dokter adalah dewa penolong saya. Tapi, berkat klinik tong fang saya sembuh... Bohong!!!
Tuhan maha bisa membalikkan segala sesuatu, yang tak percaya agama seperti saya sekalipun bisa dibuat jadi percaya sepenuhnya. Bahwa "Obat dan dokter tidak bisa menyembuhkan, TANPA kehendak Tuhan. Itu saja..
Cara Tuhan untuk menyadarkan saya cukup ekstrim. Saya diambil untuk dikembalikan lagi, diambil lagi lalu dikembalikan lagi.. Tuhan sepertinya punya mainan baru yaitu saya saat itu. *kalem*
Prosesnya sungguh tidak singkat. Mulai jam 00.20 sampe adzan subuh berkumandang. Kalo ditanya rasanya bagaimana? Luar biasa! Ketika kamu diliputi rasa hangat seluruh tubuh, lalu sesuatu bertanya padamu "Siapa Tuhanmu? Siapa Nabimu? Apa agamamu?" dan kamu tidak bisa bicara apa2 hingga orang ortu yg kebetulan disampingku membisikkan "Lailaa haillallah Muhammad darrasulullah" baru kamu bisa menjawab. Gak tau muka kita ditaruh mana dihadapan Tuhan.. duh! Itu saya..
Setelah sesi interview singkat tersebut, kamu akan dibawa je proses pamitan sama ortu. Ajaib, seperti ada yang menggerakkan untuk bilang. "Aku pergi dulu" dengan mencium tangan keduanya. Kamu akan mulai ditarik.. Mulut dikunci yang belakangan aku dikasih tau kalo saat itu aku tersenyum. Leher ditekuk kebawah lalu ditolehkan ke kanan, dan dari ubun2 kepala sebelah kiri nyawamu mulai ditarik perlahan. Sampai lepas.. dan saya mengumumkan sendiri berita kematian saya, pake mulut? Iya, bukannya sandi morse! "Innalillahi wainna ilaihi rajiuun, telah meninggal dunia putra kami yg telah bernama Alit Bahtiar dalam keadaan iman dan islam" sampe sekarang pun saya merinding dibuatnya..
Lalu setelah beberapa saat saya berada dalam ruang penuh cahaya silau, seseorang bertanya. Apakah kamu ikhlas? Saya tidak menjawab, tapi hati ini berat rasanya. Hingga suara itu berkata "Akan aku berikan kesempatan padamu, perbaiki ibadahmu bertobatlah" maka saya dikembalikan melalui proses dengan urutan yg berkebalikan dengan waktu saya diambil. Subhanallah..
Seketika saya buka mata dan berteriak, "alhamdulillah" di nada dasar do pake oktaf ke 5. Dan langsung sujud syukur. Dari yg awalnya gak lumpuh gak bisa gerak kayak kepompong daun pisang, saya minta mandi besar dan sholat di masjid dekat rumah. Jalan pake kaki sendiri, dan kuat sholat posisi berdiri sebanyak 8 rakaat. Yang saya ingat saat itu saya diarak ke masjid kayak mau temu manten. Errr...
Tuhan maha baik, itu saja. Saat ini saya sedang berusaha keras menjadi pribadi seperti yang Tuhan mau. Masalah penyakit saya, saya yakin Tuhan akan sembuhkan. Karna saya juga yakin, Tuhan bisa menyembuhkan bila saya meminta dengan tulus. Tentunya saya harus berusaha pula..
Subhanallah.. ini hanya sekedar sharing pengalaman. Jangan dijadikan pegangan hidup, karena saya yakin tidak semua akan mengalami proses yg sama. Kalo ada waktu tobat sekarang, kenapa nunggu nanti? Sholatnya itu yg penting buat yg muslim, begitu adzan, segerakanlah! Ini juga bukan saduran sinetron religi.. bahkan sampai saat ini saya pun belum bisa percaya ini terjadi pada saya.
Sekian saja. Pasti capek baca kisahnya.. semoga jadi berkat buat semua. Amiin.