- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
FUNGSI AIRBAG MOBIL


TS
ujang.eri
FUNGSI AIRBAG MOBIL
Quote:
NO REPOST 

Spoiler for airbag:

Quote:
Airbag adalah perangkat keamanan kendaraan. Fungsinya adalah untuk menahan diri pengendara bila terjadi kecelakaan agar tidak terbentur kaca atau steer mobil.
terdiri dari amplop fleksibel yang dirancang untuk mengembang cepat saat mobil mengalami tabrakan , untuk mencegah penghuni dari benda-benda interior mencolok seperti roda kemudi atau jendela. Kendaraan Modern dapat berisi beberapa airbag di berbagai pihak dan lokasi frontal posisi penumpang duduk, dan sensor dapat menyebarkan satu atau lebih airbag dalam zona dampak pada tingkat variabel berdasarkan jenis dan tingkat keparahan dampak.
airbag dirancang untuk mengembang bila mobil terkena benturan. Kebanyakan desain digelembungkan melalui piroteknik berarti dan hanya dapat dioperasikan sekali.
Desain komersial pertama diperkenalkan pada mobil penumpang selama tahun 1970 dengan keberhasilan yang terbatas. di Adopsi banyak pihak sehingga airbag ada banyak di banyak pasar selama tahun 1980-an dan awal 1990-an dengan sopir airbag, dan seorang penumpang airbag depan serta pada beberapa mobil, dan kendaraan modern sekarang termasuk empat atau lebih unit.
terdiri dari amplop fleksibel yang dirancang untuk mengembang cepat saat mobil mengalami tabrakan , untuk mencegah penghuni dari benda-benda interior mencolok seperti roda kemudi atau jendela. Kendaraan Modern dapat berisi beberapa airbag di berbagai pihak dan lokasi frontal posisi penumpang duduk, dan sensor dapat menyebarkan satu atau lebih airbag dalam zona dampak pada tingkat variabel berdasarkan jenis dan tingkat keparahan dampak.
airbag dirancang untuk mengembang bila mobil terkena benturan. Kebanyakan desain digelembungkan melalui piroteknik berarti dan hanya dapat dioperasikan sekali.
Desain komersial pertama diperkenalkan pada mobil penumpang selama tahun 1970 dengan keberhasilan yang terbatas. di Adopsi banyak pihak sehingga airbag ada banyak di banyak pasar selama tahun 1980-an dan awal 1990-an dengan sopir airbag, dan seorang penumpang airbag depan serta pada beberapa mobil, dan kendaraan modern sekarang termasuk empat atau lebih unit.
Spoiler for SUMBER:
http://worldracing23.blogspot.com/2011/12/fungsi-airbag.html
Dul Diselamatkan "Airbag"
Spoiler for beritanya:
JAKARTA, KOMPAS.com — Putra bungsu musisi Ahmad Dhani, AQJ alias Dul (13), dinilai lolos dari maut dalam kecelakaan beruntun di Km 8,2 Tol Jagorawi pada Minggu (8/9/2013) pukul 00.45 WIB berkat airbag. Dul yang mengalami patah tulang kaki, rusuk, dan tulang panggul disebut bisa saja tewas jika airbag sedan Mitsubishi Lancer yang dikendarainya tak mengembang.
"Kalau tak ada airbag, sudah 'selesai' itu," tutur Kepala Unit Laka Polres Jakarta Timur AKP Agung B Leksono di Mapolres Jakarta Timur, Senin (9/9/2013).
Agung mengungkapkan, sabuk pengaman dan airbag dari mobil bermesin 2.000 cc yang dikemudikan Dul berfungsi dengan baik. Oleh karena itu, saat benturan terjadi, sabuk pengaman langsung mengencang dan menyelamatkan Dul dalam mobil yang rusak berat itu.
"Waktu evakuasi lumayan susah karena Dul dan temannya kan tersangkut di mobil," ucapnya.
Ketika terlanting melewati pembatas jalan (rail guard), kecepatan mobil Dul diperkirakan mencapai 105,8 km per jam. Begitu terhenti, spidometer mobil menunjukkan angka 82 km per jam.
"Ketinggian rail guard hanya setengah meter. Kambing saja bisa lompat, apalagi mobil kecepatan tinggi 2.000 cc," urai AKP Agung.
KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO
Mobil Lancer B 80 SAL yang dikemudikan putra bungsu Ahmad Dhani dan Maia Estianty, Abdul Qodir Jaelani (kanan) dan Daihatsu Gran Max B 1349 TFM dalam kondisi ringsek akibat kecelakaan di Tol Jakarta-Bogor, diamankan di Satlantas Wilayah Jakarta Timur, Minggu (8/9/2013).i Satlantas Wilayah Jakarta Timur, Minggu (8/9/2013). Kecelakaan yang melibatkan tiga mobil yaitu Mitsubishi Lancer B 80 SAL, Gran Max B 1349 TFN dan Avanza B 1882 UZJ ini mengakibatkan enam orang meninggal dunia dan sebelas orang luka-luka.
Mobil yang dihantam mobil Dul, Daihatsu Gran Max, berisi 13 orang. Mobil itu sudah dimodifikasi sehingga bisa diisi lebih banyak penumpang. Mobil naas itu berhenti saat spidometernya menunjukkan angka 78 km per jam.
"Diperkirakan kecepatannya lebih dari 80 km per jam, kencang juga, apalagi isinya full. Harusnya isinya sembilan orang, tapi diisi 13 orang," kata AKP Agung.
Meski demikian, saat tim gabungan yang menyelidiki jejak ban di aspal dari mobil Dul, kemarin, belum dapat menyimpulkan apa pun, termasuk kecepatan mobil yang dikendarai Dul. Menurut Kepala Subdit Penegakan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Hindarsono, jejak ban diduga dari mobil Dul yang sempat nge-drift sebelum menabrak pembatas tol.
"Di TKP itu kan ada satu jejak roda. Makanya, kami nggak bisa berbicara karena tim, saksi ahli, ini lagi bekerja. Mengapa hanya ada (jejak) satu roda, apa itu jejak roda kiri atau kanan, kami nggak tahu. Mengenai berapa kecepatannya, kami juga belum tahu. Kami nggak bisa berasumsi karena proses kasus masih berjalan," ujarnya.
Secara kasat mata, menurut AKBP Hindarsono, ban mobil Lancer tampak tipis. Tipisnya ban itu justru diduga sebagai pemicu awal kecelakaan. Meski begitu, petugas belum bisa mengambil kesimpulan apa pun dan lebih menunggu hasil kerja saksi ahli dari agen tunggal pemegang merek (ATPM) Mitsubishi.
"Tipis bukan berarti kembangnya aus. Tapi, tampak tipis secara statis. Itu akan kami pertanyakan, apakah memang ban standar mobilnya seperti itu atau bukan," tutur Hindarsono.
Kepolisian juga berharap dapat info tentang keaslian dan standar tidaknya ban yang digunakan di mobil Dul.
"Kami akan panggil tim ATPM dari Mitsubishi untuk hal itu. Juga, tim ATPM dari Gran Max yang ditabrak Lancer akan kami mintai pendapat dan keterangannya soal hal lain," ujarnya.
Selain itu, tim Traffic Accident Analys Korlantas Polri juga diturunkan ke lokasi kejadian untuk menelusuri tingkat kecepatan kendaraan Dul.
"Berapa kecepatannya, kenapa bisa tabrak pembatas dan ke jalur sebelahnya, akan dilihat dan diketahui nanti saat tim TAA melakukan pemeriksaan," pungkasnya.
"Kalau tak ada airbag, sudah 'selesai' itu," tutur Kepala Unit Laka Polres Jakarta Timur AKP Agung B Leksono di Mapolres Jakarta Timur, Senin (9/9/2013).
Agung mengungkapkan, sabuk pengaman dan airbag dari mobil bermesin 2.000 cc yang dikemudikan Dul berfungsi dengan baik. Oleh karena itu, saat benturan terjadi, sabuk pengaman langsung mengencang dan menyelamatkan Dul dalam mobil yang rusak berat itu.
"Waktu evakuasi lumayan susah karena Dul dan temannya kan tersangkut di mobil," ucapnya.
Ketika terlanting melewati pembatas jalan (rail guard), kecepatan mobil Dul diperkirakan mencapai 105,8 km per jam. Begitu terhenti, spidometer mobil menunjukkan angka 82 km per jam.
"Ketinggian rail guard hanya setengah meter. Kambing saja bisa lompat, apalagi mobil kecepatan tinggi 2.000 cc," urai AKP Agung.
KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO
Mobil Lancer B 80 SAL yang dikemudikan putra bungsu Ahmad Dhani dan Maia Estianty, Abdul Qodir Jaelani (kanan) dan Daihatsu Gran Max B 1349 TFM dalam kondisi ringsek akibat kecelakaan di Tol Jakarta-Bogor, diamankan di Satlantas Wilayah Jakarta Timur, Minggu (8/9/2013).i Satlantas Wilayah Jakarta Timur, Minggu (8/9/2013). Kecelakaan yang melibatkan tiga mobil yaitu Mitsubishi Lancer B 80 SAL, Gran Max B 1349 TFN dan Avanza B 1882 UZJ ini mengakibatkan enam orang meninggal dunia dan sebelas orang luka-luka.
Mobil yang dihantam mobil Dul, Daihatsu Gran Max, berisi 13 orang. Mobil itu sudah dimodifikasi sehingga bisa diisi lebih banyak penumpang. Mobil naas itu berhenti saat spidometernya menunjukkan angka 78 km per jam.
"Diperkirakan kecepatannya lebih dari 80 km per jam, kencang juga, apalagi isinya full. Harusnya isinya sembilan orang, tapi diisi 13 orang," kata AKP Agung.
Meski demikian, saat tim gabungan yang menyelidiki jejak ban di aspal dari mobil Dul, kemarin, belum dapat menyimpulkan apa pun, termasuk kecepatan mobil yang dikendarai Dul. Menurut Kepala Subdit Penegakan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Hindarsono, jejak ban diduga dari mobil Dul yang sempat nge-drift sebelum menabrak pembatas tol.
"Di TKP itu kan ada satu jejak roda. Makanya, kami nggak bisa berbicara karena tim, saksi ahli, ini lagi bekerja. Mengapa hanya ada (jejak) satu roda, apa itu jejak roda kiri atau kanan, kami nggak tahu. Mengenai berapa kecepatannya, kami juga belum tahu. Kami nggak bisa berasumsi karena proses kasus masih berjalan," ujarnya.
Secara kasat mata, menurut AKBP Hindarsono, ban mobil Lancer tampak tipis. Tipisnya ban itu justru diduga sebagai pemicu awal kecelakaan. Meski begitu, petugas belum bisa mengambil kesimpulan apa pun dan lebih menunggu hasil kerja saksi ahli dari agen tunggal pemegang merek (ATPM) Mitsubishi.
"Tipis bukan berarti kembangnya aus. Tapi, tampak tipis secara statis. Itu akan kami pertanyakan, apakah memang ban standar mobilnya seperti itu atau bukan," tutur Hindarsono.
Kepolisian juga berharap dapat info tentang keaslian dan standar tidaknya ban yang digunakan di mobil Dul.
"Kami akan panggil tim ATPM dari Mitsubishi untuk hal itu. Juga, tim ATPM dari Gran Max yang ditabrak Lancer akan kami mintai pendapat dan keterangannya soal hal lain," ujarnya.
Selain itu, tim Traffic Accident Analys Korlantas Polri juga diturunkan ke lokasi kejadian untuk menelusuri tingkat kecepatan kendaraan Dul.
"Berapa kecepatannya, kenapa bisa tabrak pembatas dan ke jalur sebelahnya, akan dilihat dan diketahui nanti saat tim TAA melakukan pemeriksaan," pungkasnya.
Spoiler for boleh gan:

0
2.4K
Kutip
7
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan