- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Datang Tak Diundang, Wakil Gubernur Dipermalukan Bupati
TS
dragonroar
Datang Tak Diundang, Wakil Gubernur Dipermalukan Bupati
Quote:
Wakil Gubernur Riau Raja Mambang Mit. Foto: JPNN
RIAU - Bupati Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau, Achmad, mempermalukan Wakil Gubernur Riau Raja Mambang Mit saat pembukaan pawai taaruf MTQ Propinsi Riau ke 32 di Kabupaten Rokan Hulu, Rabu (14/8) petang. Saat itu Achmad tidak mau disalami oleh Mambang yang datang ke acara yang juga dihadiri oleh Ketua DPR RI Marzuki Ali dan Dirjen Bimas Kementrian Agama.
Kejadian itu sontak menjadi perhatian masyarakat dan tamu undangan yang hadir, tak terkecuali Marzuki Ali yang hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala. Parahnya lagi, orang nomor dua di Riau itu ternyata juga tidak mendapat jatah tempat duduk di tribun kehormatan karena berdasarkan informasi dari protokoler Pemprov Riau, Bupati Achmad tidak mengundang Wagubri ke MTQ provinsi itu.
Pantauan Riau Pos (Grup JPNN), selama beberapa menit Raja Mambang Mit terlihat kebingunan mencari tempat duduknya. Di deretan kursi bagian depan panggung kehormatan juga tidak terlihat tulisan untuk Wakil Gubernur.
Mantan Sekretaris Pemkot Batam itu baru bisa duduk setelaha salah seorang pejabat mempersilahkan Mambang Mit untuk menempati kursi yang dia duduki. "Silahkan Pak disini saja," ucap tamu yang tidak diketahui namanya. Namun Mambang Mit yang dipermalukan saat itu tidak langsung duduk dan memilih mencari kursi kosong di deretan belakang. "Sudah gak apa-apa. Saya di belakang saja kalau gitu," jawab Wagubri.
Perlakuan itu tidak berhenti di sana. Saat Tari persembahan digelar, penari yang membawa tepak khas melayu yang berisikan sirih hanya memberikan sirih kepada Bupati, dirjen, Marzuki Ali dan Sekda Prov Riau. Kekonyolan itu terus berlanjut saat pembawa acara mengawali MTQ tanpa menyebutkan nama Wakil Gubernur dalam daftar tamu kehormatan. Bahkan, Bupati Achmad sendiri juga tidak menyebut nama Mambang Mit dalam muqodimah Pidatonya.
Menyikapi Kejadian tersebut Mambang Mit mengaku kecewa, Ia tidak menyangka penyambutan yang Ia terima seperti itu." Saya tidak pernah sebelumnya diperlakukan seperti ini oleh kepala daerah lainnya," ucapnya menjawab pertanyaan wartawan setelah acara Pawai Taaruf.
Kepada wartawan Mambang Mit juga menyayangkan insiden tersebut, Menurutnya hal tersebut tidak patut terjadi, terlebih didepan umum dan dilihat masyarakat yang Ia pimpin. Menurutnya tidak seharusnya seorang pemimpin yang jadi panutan berbuat seperti itu.
"Terlebih disaat iven keagamaan, tidak arif rasanya," Ujar Mambang yang datang ke Rohul lewat jalur darat karena tidak diajak dalam rombongan Marzuki Ali, pejabat Kemenag dan tamu kehormatan lain yang berangkat dari Pekanbaru menuju Rohul menggunakan pesawat carteran.
Mambang menduga ada dua hal yang melatar belakangi kelakuan sang Bupati, bisa jadi beliau tidak paham bagaimana sebagai kepala daerah dalam menerapkan etika profesi kepada pimpinan. Atau bisa jadi ada unsur lain misalnya mempolitisir agama.
"Kalaupun iya hal itu harusnya tidak boleh, agama tidak boleh dipolitisir, agama bukan milik golongan, agama Islam ini milik semesta alam, tidak boleh membatas batasi orang, apalagi ini iven pemerintah propinsi Riau. Jadi etika pemerintahanya tidak tepat," ujar mantan Sekdaprov Riau itu.
Meski dirinya tidak dikirimi undangan resmi, Mambang menilai itu bukan alasan buat dirinya untuk tak hadir karena MTQ itu merupakan iven pemerintah Provinsi Riau. Terlebih dirinya telah ditugaskan oleh Mendagri untuk melaksanakan tugas harian Gubernur Riau paska penahanan Gubernur Riau Rusli Zainal oleh KPK.
"Inikan acara provinsi dan saya bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan ini, masak saya tidak boleh datang, ini kan aneh. Dulu ketika pak gubernur ada, meski beliau yang membuka saya tetap hadir, karena memang kami sepaket. Baru biasanya saat penutupan saya sendiri yang hadir mewakili gubernur untuk menutup acara," pungkasnya.
Kejadian ini diduga dilatarbelakangi memanasnya suhu politik Riau jelang pemilihan Gubernur Riau September mendatang. Diketahui, Bupati Achmad maju sebagai calon Gubernur dari Partai Demokrat dan Wagubri Mambang kembali sebagai calon Wakil Gubernur Riau mendampingi Jon Erizal dari PAN. Namun apa yang menjadi motif Bupati Rohul memperlakukan Wakil Gubernur Riau belum diketahui. (dik/fat/jpnn)
sumber
Quote:
Original Posted By rasterscan►Udah ada responnya :
Takut digelitiki kali, ya. Makanya takut salaman
Quote:
Disebut Permalukan Wakil Gubernur, Ini Penjelasan Bupati Rokan Hulu
RIAU – Bupati Rokan Hulu, Provinsi Riau, Achmad, memberikan penjelasan terkait perlakuannya yang mempermalukan Wakil Gubernur Riau Raja Mambang Mit saat pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke 32 Provinsi Riau di Rokan Hulu, Rabu (14/8) lalu.
Kepada Riau Pos (Grup JPNN), Bupati Achmad mengaku tidak mempersoalkan walaupun pernyataan Wagubri yang merasa dipermalukan karena saat datang ke acara MTQ Provinsi tidak diperlakukan layaknya Wakil Gubernur, telah mendiskreditkan pribadinya.
Sebagai panitia daerah, Achmad mengaku lebih fokus mengurus agar iven tahunan Provinsi Riau yang dihelat di Rokan Hulu tersebut bisa berjalan sukses. Soal penanggungjawab, Achmad beralasan bahwa Gubri Rusli Zainal telah mengeluarkan disposisi kepada Sekdaprov Riau Zaini Ismail untuk mewakili dirinya menghadiri pembukaan MTQ Provinsi itu..
Terkait alasan mengapa bukan Wagubri Raja Mambang Mit yang didisposisi Gubri Rusli Zainal, kata Achmad, Sekdaprov Riau Zaini Ismail telah menjelaskan duduk perkaranya, bahwa Wagubri Raja Mambang Mit saat ini sedang sibuk sosialisasi Pilkada Riau. Sekda juga mengaku tak ada unsur politis soal disposisi Gubri tidak diberikan kepada Wagubri kecuali demi suksesnya MTQ.
Ditegaskan Achmad, dengan ditunjuknya Sekdaprov Riau sebagai pengganti Gubri, maka nama Wagubri HR Mambang Mit tidak ada dalam daftar tamu undangan. Namun dia berdalih persoalan itu bukan kewenangan panitia daerah di Rokan Hulu.
Lalu, mengenai dirinya yang dituding tidak mau berjabat tangan dengan Mambang Mit, Achmad berupaya melakukan pembelaan bahwa hal itu situasional. Seakan menyimpan dendam terhadap rivalnya di Pilkada Riau nanti, Achmad juga berdalih hanya menghindari pengalaman buruk saat bersalaman di depan umum.
“Dengan penjelasan ini diharapkan masyarakat bisa memaklumi dan tidak terpancing, apalagi dalam kondisi seperti sekarang ini, sekecil apa pun bisa dimanfaatkan orang,” ujar Achmad memberikan alasan.(Epp/fat/jpnn)
Posmetro Batam | Koran Posmetro
RIAU – Bupati Rokan Hulu, Provinsi Riau, Achmad, memberikan penjelasan terkait perlakuannya yang mempermalukan Wakil Gubernur Riau Raja Mambang Mit saat pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke 32 Provinsi Riau di Rokan Hulu, Rabu (14/8) lalu.
Kepada Riau Pos (Grup JPNN), Bupati Achmad mengaku tidak mempersoalkan walaupun pernyataan Wagubri yang merasa dipermalukan karena saat datang ke acara MTQ Provinsi tidak diperlakukan layaknya Wakil Gubernur, telah mendiskreditkan pribadinya.
Sebagai panitia daerah, Achmad mengaku lebih fokus mengurus agar iven tahunan Provinsi Riau yang dihelat di Rokan Hulu tersebut bisa berjalan sukses. Soal penanggungjawab, Achmad beralasan bahwa Gubri Rusli Zainal telah mengeluarkan disposisi kepada Sekdaprov Riau Zaini Ismail untuk mewakili dirinya menghadiri pembukaan MTQ Provinsi itu..
Terkait alasan mengapa bukan Wagubri Raja Mambang Mit yang didisposisi Gubri Rusli Zainal, kata Achmad, Sekdaprov Riau Zaini Ismail telah menjelaskan duduk perkaranya, bahwa Wagubri Raja Mambang Mit saat ini sedang sibuk sosialisasi Pilkada Riau. Sekda juga mengaku tak ada unsur politis soal disposisi Gubri tidak diberikan kepada Wagubri kecuali demi suksesnya MTQ.
Ditegaskan Achmad, dengan ditunjuknya Sekdaprov Riau sebagai pengganti Gubri, maka nama Wagubri HR Mambang Mit tidak ada dalam daftar tamu undangan. Namun dia berdalih persoalan itu bukan kewenangan panitia daerah di Rokan Hulu.
Lalu, mengenai dirinya yang dituding tidak mau berjabat tangan dengan Mambang Mit, Achmad berupaya melakukan pembelaan bahwa hal itu situasional. Seakan menyimpan dendam terhadap rivalnya di Pilkada Riau nanti, Achmad juga berdalih hanya menghindari pengalaman buruk saat bersalaman di depan umum.
“Dengan penjelasan ini diharapkan masyarakat bisa memaklumi dan tidak terpancing, apalagi dalam kondisi seperti sekarang ini, sekecil apa pun bisa dimanfaatkan orang,” ujar Achmad memberikan alasan.(Epp/fat/jpnn)
Posmetro Batam | Koran Posmetro
Takut digelitiki kali, ya. Makanya takut salaman
Diubah oleh dragonroar 08-09-2013 04:05
0
7.5K
Kutip
73
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan