- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
"Sinta Tantra": Gadis Bali Mencuri Perhatian Publik Seni Inggris


TS
Tiganz
"Sinta Tantra": Gadis Bali Mencuri Perhatian Publik Seni Inggris


Quote:
Di Inggris, seorang perempuan perupa berdarah Bali ramai diperbincangkan publik seni rupa.


Sudah kenal dengan Sinta Tantra? Lahir di New York pada 1979, perempuan yang memiliki darah Indonesia itu kini unjuk gigi dalam peta seni rupa di Inggris dengan karya-karya mural dan instalasi bercorak geometris yang penuh warna. Ia mencuri perhatian dengan keberaniannya mengeksplorasi warna dan menggunakan motif-motif linear, dengan sesekali menampilkan ‘ke-Bali-an’nya lewat siluet pepohonan tropis yang terasa eksotis. Meski baru pada 2006 ia total terjun ke dalam pasar seni rupa, karya Sinta telah banyak dipesan dan mengisi banyak ruang publik di London serta beberapa di kota lain seperti Liverpool. Di Indonesia, Sintra yang lulusan Slade School of Fine Art, University College of Art (2003) dan Royal Academy Schools (2006) pernah menggelar pameran tunggal di Gaya Fusion Gallery Bali pada 2009 silam.
14 Januari lalu, Sinta berkolaborasi dengan Nick Hornby, seorang teman sekolahnya di Slade School dalam pameran bertajuk Nick Hornby & Sinta Tantra: Collaborative Work di One Canada Square, Canary Wharf, London. “Untuk pameran ini, Horby dan Tantra membuat satu seri karya tiga dimensi dan beberapa karya dua dimensi yang masih berkaitan dengan karya tiga dimensi mereka. Patung-patung Horby yang berwarna putih diwarnai oleh Tantra dengan gayanya serta maket patung yang berukuran lebih besar yang dibuat berdasarkan komposisi warna Tantra dan akan dibuat oleh Hornby bekerjasama dengan arsitek Patrick Tantra. Kedua seniman juga akan bekerjasama dengan fotografer Sylvain Deleu untuk sebuah proyek lain,” Ann Elliott, kurator pameran mengatakan. Jika Anda tengah berada di London pada 12 Februari 2013 mendatang, sempatkan singgah ke One Canada Square karena pada hari itu, Ann Elliot beserta kedua seniman, Sinta dan Nick akan mengadakan tur keliling lokasi pameran dan Anda akan punya banyak kesempatan berbincang dengan mereka. (ISA), Foto: Dok. Canary Wharf
Source
Sudah kenal dengan Sinta Tantra? Lahir di New York pada 1979, perempuan yang memiliki darah Indonesia itu kini unjuk gigi dalam peta seni rupa di Inggris dengan karya-karya mural dan instalasi bercorak geometris yang penuh warna. Ia mencuri perhatian dengan keberaniannya mengeksplorasi warna dan menggunakan motif-motif linear, dengan sesekali menampilkan ‘ke-Bali-an’nya lewat siluet pepohonan tropis yang terasa eksotis. Meski baru pada 2006 ia total terjun ke dalam pasar seni rupa, karya Sinta telah banyak dipesan dan mengisi banyak ruang publik di London serta beberapa di kota lain seperti Liverpool. Di Indonesia, Sintra yang lulusan Slade School of Fine Art, University College of Art (2003) dan Royal Academy Schools (2006) pernah menggelar pameran tunggal di Gaya Fusion Gallery Bali pada 2009 silam.
14 Januari lalu, Sinta berkolaborasi dengan Nick Hornby, seorang teman sekolahnya di Slade School dalam pameran bertajuk Nick Hornby & Sinta Tantra: Collaborative Work di One Canada Square, Canary Wharf, London. “Untuk pameran ini, Horby dan Tantra membuat satu seri karya tiga dimensi dan beberapa karya dua dimensi yang masih berkaitan dengan karya tiga dimensi mereka. Patung-patung Horby yang berwarna putih diwarnai oleh Tantra dengan gayanya serta maket patung yang berukuran lebih besar yang dibuat berdasarkan komposisi warna Tantra dan akan dibuat oleh Hornby bekerjasama dengan arsitek Patrick Tantra. Kedua seniman juga akan bekerjasama dengan fotografer Sylvain Deleu untuk sebuah proyek lain,” Ann Elliott, kurator pameran mengatakan. Jika Anda tengah berada di London pada 12 Februari 2013 mendatang, sempatkan singgah ke One Canada Square karena pada hari itu, Ann Elliot beserta kedua seniman, Sinta dan Nick akan mengadakan tur keliling lokasi pameran dan Anda akan punya banyak kesempatan berbincang dengan mereka. (ISA), Foto: Dok. Canary Wharf
Source
Quote:
Karya seniwati Sinta Tantra


Lukisan dinding berupa dua pohon kelapa warna keemasan dengan latar belakang warna cerah merah muda berbentuk geometris menghiasi tembok di atas gedung Teater Volcano, Swansea.

Jembatan tersebut rencananya akan diresmikan pada bulan Juli menjelang, bertepatan dengan pelaksanaan Olimpiade London 2012. Menurut Sinta, lukisan dinding di jembatan menuju kawasan pusat keuangan CanaryWharf mencerminkan denyut kehidupan pusat keuangan yang hampir tidak pernah tidur selama 24 jam sehari. Jadi lukisan didominasi warna cerah seperti merah jambu dan biru. Proyek sekala besar seperti ini membuat Sinta merasa tertantang. "Saya suka bikin proyek yang besar sekali. Saya suka kolaborasi sama orang lain, sama orang yang ada expertise (keahlian) yang saya tidak tahu," kata Sinta Tantra kepada BBC Indonesia.

Dalam wawancara untuk acara Tokoh BBC Indonesia, menuturkan semula tidak mudah menembus pasar seni Inggris yang sudah mapan. Kesulitan utama adalah mencari rumah seni yang mau menggandengnya. "Susah sekali, tetapi saya percaya kunci utama sebagai seniman muda adalah produksi sendiri dan sebanyak mungkin ikut pameran," tutur seniman berusia 30 tahun itu.

Melalui berbagai pameran Sinta mendapatkan masukan dari para kolega dan guru seninya. Pameran pula yang mengantarkannya membuka peluang-peluang lain. Studinya di Slade School of Fine Art dan Royal Academy of Arts, London, ia anggap juga ikut membuka jaringan. "Di sini kita bisa belajar dari guru terbaik dan bikin network sama kurator, artis terkenal di dunia," kata Sinta Tantra.


Peluang bagi Sinta semakin terbuka ketika dia memperolah penghargaan bergengsi "Deutsche Bank Award in Fine Art" pada 2006. "Untuk jadi orang seni, orang harus memahi kreativitasnya tetapi juga harus punya otak bisnis. Waktu saya dapat Deutsche Bank Prize saya bisa bikin karya saya dari seni ke bisnis," jelasnya.
Sinta Tantra adalah seniman Inggris, keturunan Indonesia. Dia lahir 11 November 1979, New York, Amerika Serikat dan menghabiskan masa kecilnya di Indonesia, Amerika dan Inggris. Dia lulus di London dari Sekolah Slade of Fine Art pada 2003 dan menyelesaikan gelar pasca sarjana nya di Royal Academy of Arts pada tahun 2006. Pada tahun yang sama, ia dianugerahi Penghargaan bergengsi di Deutsche Bank in Fine Art. Dia tinggal dan bekerja di London.

Tantra telah dipamerkan dalam pameran tunggal dengan MonikaBobinska Galeri, London, Inggris (2009) dan Gaya Fusion Gallery,] Bali, Indonesia (2009). Pada tahun 2011, Tantra berpartisipasi dalam acara kelompok, Apocalypstick dikurasi oleh Siân Hislop dan Jeremy Willett di The Gallery Nunnery di London. Pameran ini terinspirasi oleh David Batchelor itu buku Chromophobia yang mengeksplorasi penggunaan warna di dunia yang lebih luas.
Source

Quote:
TS berharap



Diubah oleh Tiganz 07-09-2013 10:39
0
5.8K
Kutip
29
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan