Tentara Pembebasan Suriah (bahasa Arab: الجيش السوري الحر, Al-Jayš Al-Suri Al-Ḥurr, bahasa Inggris: Free Syrian Army disingkat FSA). adalah struktur oposisi utama bersenjata yang beroperasi di Suriah yang telah aktif selama perang saudara Suriah. Terdiri dari para personel Angkatan Bersenjata Suriah yang membelot dan relawan, pembentukannya diumumkan pada tanggal 29 Juli 2011 dalam sebuah video yang dirilis di internet oleh sekelompok desertir berseragam dari militer Suriah yang dipanggil anggota tentara Suriah untuk membelot dan bergabung dengan mereka.

Pemimpin FSA pada bulan Agustus 2011, Kolonel Riad al-Asaad, mengumumkan bahwa FSA akan bekerja sama dengan demonstran untuk menurunkan sistem, menyatakan bahwa semua pasukan keamanan menyerang warga sipil menjadi sasaran dibenarkan. FSA dikoordinasikan dengan Dewan Nasional Suriah dimulai pada Desember 2011,[12]dan mendukung Koalisi Nasional untuk Revolusi Suriah dan Pasukan Oposisi setelah pembuatan koalisi pada November 2012. Sebuah reorganisasi utama dari struktur komando FSA terjadi pada bulan Desember 2012, dengan al-Asaad. mempertahankan peran resminya tapi kehilangan daya efektif dan Brigadir Jenderal Salim Idris menjadi Kepala Staf dan pemimpin yang efektif.

Propaganda Assad dan kubunya menyebutkan FSA adalah “Gerombolan bersenjata Al-Qaida, yang dipersenjatai oleh Amerika dan sekutunya”. Kenyataan di lapangan menunjukkan, FSA adalah rakyat yang karena sudah tak tahan ditindas, diberi ilham oleh Allah, untuk melawan dengan cara-cara yang tidak diduga sebelumnya. Sehingga tuduhan bahwa mereka mendapatkan persenjataan asing yang canggih, terpatahkan dengan dokumentasi di bawah ini :



Head dari sebuah amunisi granat lontar dimodifikasi sedemikian rupa. Mujahidin menggunakan ketapel untuk menembakkan granat itu ke arah tentara Suriah dalam pertempuran di lingkungan Arabeen, Damaskus, pada 24 Januari 2013. (Reuters / Goran Tomasevic).



Kendaraan scrap lapis baja buatan para martir :

Para pejuang FSA berdiri di samping kendaraan militer buatan sendiri yang disebut "Sham 2" di distrik Khan al-Assal, pada 10 November 2012. (Reuters / Zain Karam)


Mujahidin Suriah menggunakan stick kontroler videogame untuk mengaktifkan senapan mesin dari Sham 2, kendaraan lapis baja buatan sendiri yang dibuat oleh Mujahidin Brigade Al Ansar, di Bishqatin, 4 km sebelah barat dari Aleppo, pada 8 Desember 2012. (Herve Bar / AFP / Getty Images)


Seorang perakit bom dari kelompok mujahidin Abu Suleiman merakit kabel bom pipa kabel, yang akan diledakkan di daerah tertentu untuk membuat jalan pintas di benteng pertahanan mereka di pegunungan utara Idlib, pada 20 Maret 2012. Abu Suleiman, yang mendanai persenjataan untuk unit tempur yang membawa namanya, telah mengumpulkan salah satu dari banyak kelompok bersenjata untuk melawan rezim. (Frederic Lafargue / AFP / Getty Images)


Mujahidin Suriah mengarahkan peluncur mortir buatan sendiri di utara Aleppo, pada 16 Oktober 2012. (Tauseef Mustafa / AFP / Getty Images)


Mujahidin menggunakan software kompas elektronik yang dioperasikan menggunakan smartphone untuk membantu mereka mengarahkan senjata anti-pesawat buatan lokal itu di dekat bandara militer Menagh di pedesaan Aleppo, pada 17 Februari 2013. (Reuters / Mahmoud Hassano)


Kelompok Mujahidin bernama Brigade Abu Bakr sedang menyiapkan rudal untuk diluncurkan di dekat wilayah Albab, 30 kilometer dari Aleppo, pada 16 Januari 2013. (Edouard Elias / AFP / Getty Images)


Seorang Mujahid menembakkan senapan mesin berat yang diangkut di sebuah mobil truk ke arah sebuah bangunan tempat persembunyian pasukan Loyalis Assad selama bentrokan sengit di distrik Jedida, Aleppo, pada 4 November 2012. (AP Photo / Narciso Contreras)