Cerita ini dari Ayah ane, kejadiannya sekitar selasa lalu. masih anget
Waktu itu ane baru balik nguli, di jemput ayah di tempat nunggu bus. Abis cuci kaki sama tangan, ane masuk kamar. Eeeh, ada parsel isinya buah-buahan

A = Ane, Y = Ayah Ane
A :"Yah, ini ada parsel. dari siapa?"

Y :"Ohh, Ayah tadi di kasih bapak kepala"

A: "hee? kok bisa? tapi ya nggak ditaro di kasurku juga ee"

Y : "Tadi abis nengokin pak kepala di RS"

A : "Sakit apa gitu Yah?"

Y : "Sakit gigi katanya"

A : "bisa sampe masuk rumah sakit gitu?"

Y : "ya mungkin"
A : "nengokin doang?"
Y : "Engga, mau ngurus si Dimas tuh"
A : "Kenapa sama Dimas?"
FYI, DImas ini anaknya sepupu Emak ane. Dia sekolah kelas 1 SMK di salah satu SMK swasta disini.
Y : "Itu si Dimas, celananya digunting sama gurunya"
A : "heeeh? kok bisa?"

Y : "Katanya celana yang abu-abu itu model pensil gitu. Lha wong anaknya aja kurus, dikira celananya dimodif kali"
A : "trus trus"

Y : "Ya imana ya? mau patungan orangnya pada nggak ada, itu celana satu-satunya. lah dianya mau berangkat bingung lah"
A : "hooh, ya ya. trus?"
Y : "Ya Ayah ke disdik, sekalian ada perlu"
A : "Dimas ngikut?"
Y : "Iya ikut, sekalian celananya dibawa"
A : "heee? buat apa?"
Y : "Nanti dulu. Ini kan Ayah ke disdik, eee bapaknya taunya lagi di RS. Yaudah Ayah sekalian kesana"
A : "hooh, trus?"
Y : "Pas nyampe di ruangannya, isinya guru-guru. Ayah duduk di samping bapaknya, ada ibunya juga"
A : "laah, guru yang lain?"
Y : "ga berani, segan mungkin"
A : "nah trus trus"
Y : "Ya Ayah bilang kalo si Dimas ini begini begini, celananya digunting sama guru. Ya kalo mau kasih peringatan ndak gini caranya. kan bisa si anak disuruh pulang atau gimana. lha ini udah celana satu-satunya, digunting. Bapaknya udah meninggal, mau mandi juga dia belum ada kamar mandi di rumahnya, mesti nunggu pintu belakang sodaranya buka. jadi gak bisa jam 6 dia udah siap mandi"
A : "nah trus?"
Y : "Ayah kasiin tuh celana yang digunting, sama Dimasnya. cerita begini dan begini. Bapaknya langsung telpon tuh kepsek yang bersangkutan"
A : "Nah trus?"

Y : "Bapaknya bilang 'ini ada muridnya yang nyasar di RS', pas kepseknya nyampe di ruangan, kayak pupas gitu. mungkin ya kaget juga ditelpon Bapak pake bilang 'muridnya ada yang nyasar'"
A : "hooh"
Y : "Trus akhirnya Ayah disuruh ke sekolahnya si Dimas ini, sama kepseknya dibilangin "Duh, Bapak kok langsung ke atas, kalo ke saya dulu kan bisa diberesin pak. saya kaget tadi ditelpon pak kepsek, dibilang ada anak murid nyasar di RS". Ayah ya senyum-senyum aja, nggak yakin juga kalo masalahnya bakal secepet itu beres"
A : "nah trus DImasnya?"
Y : "oo, wali kelasnya dipanggil, katanya dia rajin masuk. akhirnya dikasih tuh bahan buat 1 stel seragam"
A : "wiiiih"

Y : "Tapi ayah lupa minta biaya jahitnya"
A : "wahahaha"
Y : "Kurangan pembayaran uang gedung juga dilunasin tuh"
A : "Alhamdulillah"

Y : "Ya kalo kejadiannya gini mulu kasian yang lain dong ya. Bayangin, sarapan aja kadang dikirim tetangga, bapak udah gak ada, ini celana satu-satunya malah digunting. kan bisa pake cara lain"
A : "hooh, sopo sih gurunya"
Y : "Entah, biarin aja. jadi pelajaran buat guru-guru lain"
A : "Ee, emang ayah ngomong itu depan guru-guru yang nengokin?"
Y : "Iya, Bapaknya bilang 'Ini Mbah saya yang di tanjungsari', padahal umurnya samaan. Jadi malu"

Y : "Trus pulangnya dikasih parsel tuh"