- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Kisah Seorang Tukang Sapu Jalan
TS
denisiyo
Kisah Seorang Tukang Sapu Jalan
Kisah Seorang Tukang Sapu Jalan
Quote:
Ini merupakan kisah fiksi karangan saya sendiri. Yang mungkin bisa dijadikan pelajaran untuk kita bersama. Agak panjang sih tulisan ini tapi bisa membuat semangat kita muncul ketika kita membacanya kok mudah-mudahan aja.
Quote:
Bukti no repost. Disini tidak saya lampirkan bukti no repost karena saya 100% tidak copy pastel dari manapun dan ini adalah asli karangan sendiri.
Mari simak bersama
Quote:
Sebut saja namanya ibu marisa 64 tahun. Ibu paruh bayah dianugerahkan dengan 1 anak yang sekarang berusia 20 tahun ini tinggal bersama berdua dengan anaknya di bilangan Jakarta Selatan. Suaminya sekaligus.ayah dari anak nya sudah meninggal karena faktor umur. Keseharian ibu marisa ini seperti ibu-ibu pada umumnya jika sedang dirumah seperti memasak, menyetrika, mencuci, dan ini dilakukanya pada sore-malam itupun jika ibu marisa sudah selesai dari pekerjaanya sebagai tukang sapu jalanan.
Ibu marisa. Panasnya matahari adalah semangatnya. Kicauan burung dipagi hari serta suara ayam berkokok adalah alarm baginya untuk memulai pekerjaanya. Sapu adalah alat tempurnya. Bagi dia seragamnya adalah rompi anti pelurunya. Wahhh sekali dia melihat sampah dia bablas abis aja karena sampah itu adalah musuh baginya.
Sampah. Dimana ada sampah disekitar ibu maria, senjatanya langsung berbicara plastik bekas makanan ringan, plastik pembungkus, sampai kertas sisaan orang-orang tidak bertanggung jawab pun, dia libas, ibu marisa berkata dalam hati (kamu tidak cocok berada dijalan membuat pemandangan semakin buruk saja tempat kamu bukan disini tempat kamu disana ditempat sampah). Matahari sudah lelah menyinari asia Terutama di Jakarta saatnya dia berpindah untuk menyinari bagian bumi lainya shift pun berganti waktunya bulan muncul untuk menyinari gelapnya malam. Inilah waktu dimana telah selesainya pekerjaan ibu marisa tepat pukul 17:30 sore. Ibu marisa absen dan beranjak pulang kerumah
Tarik Nafassss,,,,,,!!! Sesampainya dirumah ibu marisa bertemu anaknya sebut sajalah namanya Pepri pratama. Pepri dengan hormat mencium tanganya. Tangan seorang ibu yang telah melahirkanya. Meskipun Pepri belum bisa apa-apa tapi dia tidak menyusahkan ibunya dia nurut aja,,,,!!! Meskipun ibu marisa hanyalah seorang tukang sapu. Dia tidak ingin anaknya menjadi seperti dirinya lulusan SD, dia ingin anaknya ini menjadi Orang, ibu marisa menyiapkan makanan untuk anaknya disela-sela makan ibu marisa membuka obrolan dengan anaknya.
Pepri pratama seorang anak satu satunya yg lahir tepat pada tanggal 01-01-1993 dan anak satu-satunya. Yg membuat ibu marisa ini memberikan nama yang cocok baginya. Ibu marisa telah sukses menyekolahkan anaknya diperguruan tinggi swasta di Jakarta. Meskipun pepri belum bisa membahagiakan ibunya dengan hasilnya sendiri tapi pepri menuruti ibunya dan itupun kemauan ibunya sendiri. Pembicaraan antara ibu dan anak ( pep kamu tidak usah kerja dulu yah nanti kuliahmu terganggu, untuk sementara biar ibu saja yang bekerja tapi ingat "jangan sia-siakan hasil jeripaya ibu yah nak" ). Pepri berkata ( iya bu pepri janji ga bakal nakal doain aja yah bu pepri dimudahkan dalam kuliah yg pepri jalani mudah-mudahan pepri bisa gantian bahagiaan ibu nanti )
Pepri mengerti betul dengan lingkungan. Seperti ibunya. dia juga tidak suka membuang sampah sembarangan mungkin karena dia diajarkan oleh ibunya. Sampah itu harus ditempatkan dimana, Dimana dia harus berada dan sebagainya, harus dibuang kemana sih dia. Dia nya siapa,? Yah sampahhhh.
Waktunya kerja, seperti biasa suara burung adalah alarm baginya dua potong roti menjadi santap paginya. Satu untuk dirinya dan satunya lagi untuk anaknya, kesayanganya, darah dagingnya, segala galanya untuk dirinya. Ibu marisa berangkat seperti biasa pakai seragam, bawa alat tempur siap libas sampah, di sekitar jalan dia melihat orang tidak tau diri tepat di lampu merah. Tempat dimana waktu itu Ibu marisa sedang berada di posisi itu untuk menjalankan rutinitas nya. Saat itu sedang lampu merah, waktu dimana semua kendaraan harus berhenti, sebuah mobil honda datang,,,,,, seorang anak muda dia membuka jendela kaca sampingnya,,,,,,, membuang sampah bekas coklat yg dimakanya,,,,,,, yg dia makan sebelumnya,,,,,, seperti disengaja,,!!! membuang sampah di dekat seorang tukang sapu seperti ibu marisa,,,,,, ibu marisa mengetuk kaca mobilnya. Saat itu lampu merah sedang berada dalam detik ke 95, niat ibu marisa baik ingin memberi tahu tata cara membuang sampah aja.
Ibu,,,,"Tok Tok bisa membuka kacanya sebentar"
Anak muda,,,, "Ada apa yah bu"
Ibu,,,, "Maaf mas tadi saya liat mas buang sampah dijalan"
Ibu,,,, "Mas pasti tau. Jalan itu untuk apa"
Anak muda,,,, "Oh itu,,!! Saya ga sengaja bu"
Anak muda,,,, "Kalo saya ga buang sampah dijalan ibu ga ada kerjaan dong"
Anak muda,,,, "Saya buru-buru bu saya harus kekantor"
Saat itu detik lampu merah telah selesai dan lampu yang tadinya merah telah berganti ke hijau. Si pemuda gak tau diri ini cabut.
Ibu marisa hanya bisa geleng-geleng kepala padahal dia hanya berniat untuk menciptakan lingkungan yang bersih. Dia tidak ingin salah pengertian dengan maksud dia menasehati pengguna jalan yang akan membuang sampah di jalan dengan sembarangan. Para pengguna jalan terkadang salah juga dalam berpikir. Dia pikir sudah ada yang menanganinya ini kok. Ga masalah mau saya buang sembarangan juga. Pasti akan dibersihkan oleh petugas yang bersangkutan.
Mungkin pekerjaan ibu marisa semakin berat dihari hari tertentu. Dalam meriahnya suasana di kota-kota besar seperti Tahun Baru, dimana warga ber iring-iringan keliling kota. Para petasan kaleng rombeng serta terompet terompetan ga jelas, kalo sudah tidak bisa dipakai terompet ataupun petasanya pasti jalanan adalah tempat sampah terbesar bagi para masyarakat yang bersangkutan. Setelah melakukan aksi ini mungkin masyarakat akan lelah setelah itu mereka pulang kerumah, tidak peduli apa yang mereka perbuat. Seperti tidak punya salah.
Ibu marisa wanita paru bayah rela bekerja demi menciptakan lingkungan yang bersih, indah dan asri. Dengan sekuat jiwanya setetes keringatnya mampu membuat anaknya sekolah di perguruan tinggi. Mungkin banyak ibu marisa lain di sana yang seperti di kisahkan dalam cerita ini. Semoga aja orang seperti ibu marisa ini selalu diberi kekuatan dalam menjalankan aktifitas nya yang berjasa buat negaranya. Dinaikan rejekinya. Diberikan bonus banyak untuknya. Dari pada duit negara dimakan sama tikus.
Ibu marisa. Panasnya matahari adalah semangatnya. Kicauan burung dipagi hari serta suara ayam berkokok adalah alarm baginya untuk memulai pekerjaanya. Sapu adalah alat tempurnya. Bagi dia seragamnya adalah rompi anti pelurunya. Wahhh sekali dia melihat sampah dia bablas abis aja karena sampah itu adalah musuh baginya.
Sampah. Dimana ada sampah disekitar ibu maria, senjatanya langsung berbicara plastik bekas makanan ringan, plastik pembungkus, sampai kertas sisaan orang-orang tidak bertanggung jawab pun, dia libas, ibu marisa berkata dalam hati (kamu tidak cocok berada dijalan membuat pemandangan semakin buruk saja tempat kamu bukan disini tempat kamu disana ditempat sampah). Matahari sudah lelah menyinari asia Terutama di Jakarta saatnya dia berpindah untuk menyinari bagian bumi lainya shift pun berganti waktunya bulan muncul untuk menyinari gelapnya malam. Inilah waktu dimana telah selesainya pekerjaan ibu marisa tepat pukul 17:30 sore. Ibu marisa absen dan beranjak pulang kerumah
Tarik Nafassss,,,,,,!!! Sesampainya dirumah ibu marisa bertemu anaknya sebut sajalah namanya Pepri pratama. Pepri dengan hormat mencium tanganya. Tangan seorang ibu yang telah melahirkanya. Meskipun Pepri belum bisa apa-apa tapi dia tidak menyusahkan ibunya dia nurut aja,,,,!!! Meskipun ibu marisa hanyalah seorang tukang sapu. Dia tidak ingin anaknya menjadi seperti dirinya lulusan SD, dia ingin anaknya ini menjadi Orang, ibu marisa menyiapkan makanan untuk anaknya disela-sela makan ibu marisa membuka obrolan dengan anaknya.
Pepri pratama seorang anak satu satunya yg lahir tepat pada tanggal 01-01-1993 dan anak satu-satunya. Yg membuat ibu marisa ini memberikan nama yang cocok baginya. Ibu marisa telah sukses menyekolahkan anaknya diperguruan tinggi swasta di Jakarta. Meskipun pepri belum bisa membahagiakan ibunya dengan hasilnya sendiri tapi pepri menuruti ibunya dan itupun kemauan ibunya sendiri. Pembicaraan antara ibu dan anak ( pep kamu tidak usah kerja dulu yah nanti kuliahmu terganggu, untuk sementara biar ibu saja yang bekerja tapi ingat "jangan sia-siakan hasil jeripaya ibu yah nak" ). Pepri berkata ( iya bu pepri janji ga bakal nakal doain aja yah bu pepri dimudahkan dalam kuliah yg pepri jalani mudah-mudahan pepri bisa gantian bahagiaan ibu nanti )
Pepri mengerti betul dengan lingkungan. Seperti ibunya. dia juga tidak suka membuang sampah sembarangan mungkin karena dia diajarkan oleh ibunya. Sampah itu harus ditempatkan dimana, Dimana dia harus berada dan sebagainya, harus dibuang kemana sih dia. Dia nya siapa,? Yah sampahhhh.
Waktunya kerja, seperti biasa suara burung adalah alarm baginya dua potong roti menjadi santap paginya. Satu untuk dirinya dan satunya lagi untuk anaknya, kesayanganya, darah dagingnya, segala galanya untuk dirinya. Ibu marisa berangkat seperti biasa pakai seragam, bawa alat tempur siap libas sampah, di sekitar jalan dia melihat orang tidak tau diri tepat di lampu merah. Tempat dimana waktu itu Ibu marisa sedang berada di posisi itu untuk menjalankan rutinitas nya. Saat itu sedang lampu merah, waktu dimana semua kendaraan harus berhenti, sebuah mobil honda datang,,,,,, seorang anak muda dia membuka jendela kaca sampingnya,,,,,,, membuang sampah bekas coklat yg dimakanya,,,,,,, yg dia makan sebelumnya,,,,,, seperti disengaja,,!!! membuang sampah di dekat seorang tukang sapu seperti ibu marisa,,,,,, ibu marisa mengetuk kaca mobilnya. Saat itu lampu merah sedang berada dalam detik ke 95, niat ibu marisa baik ingin memberi tahu tata cara membuang sampah aja.
Ibu,,,,"Tok Tok bisa membuka kacanya sebentar"
Anak muda,,,, "Ada apa yah bu"
Ibu,,,, "Maaf mas tadi saya liat mas buang sampah dijalan"
Ibu,,,, "Mas pasti tau. Jalan itu untuk apa"
Anak muda,,,, "Oh itu,,!! Saya ga sengaja bu"
Anak muda,,,, "Kalo saya ga buang sampah dijalan ibu ga ada kerjaan dong"
Anak muda,,,, "Saya buru-buru bu saya harus kekantor"
Saat itu detik lampu merah telah selesai dan lampu yang tadinya merah telah berganti ke hijau. Si pemuda gak tau diri ini cabut.
Ibu marisa hanya bisa geleng-geleng kepala padahal dia hanya berniat untuk menciptakan lingkungan yang bersih. Dia tidak ingin salah pengertian dengan maksud dia menasehati pengguna jalan yang akan membuang sampah di jalan dengan sembarangan. Para pengguna jalan terkadang salah juga dalam berpikir. Dia pikir sudah ada yang menanganinya ini kok. Ga masalah mau saya buang sembarangan juga. Pasti akan dibersihkan oleh petugas yang bersangkutan.
Mungkin pekerjaan ibu marisa semakin berat dihari hari tertentu. Dalam meriahnya suasana di kota-kota besar seperti Tahun Baru, dimana warga ber iring-iringan keliling kota. Para petasan kaleng rombeng serta terompet terompetan ga jelas, kalo sudah tidak bisa dipakai terompet ataupun petasanya pasti jalanan adalah tempat sampah terbesar bagi para masyarakat yang bersangkutan. Setelah melakukan aksi ini mungkin masyarakat akan lelah setelah itu mereka pulang kerumah, tidak peduli apa yang mereka perbuat. Seperti tidak punya salah.
Ibu marisa wanita paru bayah rela bekerja demi menciptakan lingkungan yang bersih, indah dan asri. Dengan sekuat jiwanya setetes keringatnya mampu membuat anaknya sekolah di perguruan tinggi. Mungkin banyak ibu marisa lain di sana yang seperti di kisahkan dalam cerita ini. Semoga aja orang seperti ibu marisa ini selalu diberi kekuatan dalam menjalankan aktifitas nya yang berjasa buat negaranya. Dinaikan rejekinya. Diberikan bonus banyak untuknya. Dari pada duit negara dimakan sama tikus.
SKIP TO THE POINT
Quote:
Orang seperti pemuda didalam cerita fiksi ini mungkin bukan hanya dia saja. Mungkin juga kita, Mungkin juga teman-teman kita
Dan orang seperti ibu marisa ini bukan hanya satu. Memang banyak tapi kita bantu yuk meringankan beban ibu marisa ini. Kita anggap aja kita ini sebagai ibu marisa. Kita harus buang sampah pada tempatnya. Toh ini buat lingkungan kita bersama.
Coba bayangkan kalau kita berpanas panasan menari di atas terik matahari melihat segelintiran sampah-sampah yang berserakan. Mungkin kita gengsi mungkin kita pura-pura ga tau.
Sudahlah mulai sekarang ciptakan lingkungan bersih. Slogan besar itu banyak terpampang di marga jalan. Apa sih slogan nya
"KEBERSIHAN ADALAH SEBAGIAN DARI IMAN"jadikanlah slogan itu patokan utama
Ane jujur secara pribadi kalo ane makan roti di dalam ruangan yang tidak memiliki tempat sampah. Bungkus rotinya ane simpen di dalam kantong celana. Atau di dalam tas. Kalo ane minum air air berkemasan. Walaupun kemasan airnya sudah tidak ada isinya. Ane bawa jalan kemasanya. Ane cari tempat sampah ane buang ditempatnya.
Gimana agan setelah membaca ini. Mau lakukan perubahan gak untuk membantu ibu marisa. Untuk melestarikan bumi tercinta. Untuk mendukung program-program pemerintah. Ane yakin banyak dari kaskuser yang cinta akan lingkungan
Semoga aja setelah ane tulis tulisan ini ane bisa nerapin ini sama anak cucu ane dikemudian hari.
Dan orang seperti ibu marisa ini bukan hanya satu. Memang banyak tapi kita bantu yuk meringankan beban ibu marisa ini. Kita anggap aja kita ini sebagai ibu marisa. Kita harus buang sampah pada tempatnya. Toh ini buat lingkungan kita bersama.
Coba bayangkan kalau kita berpanas panasan menari di atas terik matahari melihat segelintiran sampah-sampah yang berserakan. Mungkin kita gengsi mungkin kita pura-pura ga tau.
Sudahlah mulai sekarang ciptakan lingkungan bersih. Slogan besar itu banyak terpampang di marga jalan. Apa sih slogan nya
"KEBERSIHAN ADALAH SEBAGIAN DARI IMAN"jadikanlah slogan itu patokan utama
Ane jujur secara pribadi kalo ane makan roti di dalam ruangan yang tidak memiliki tempat sampah. Bungkus rotinya ane simpen di dalam kantong celana. Atau di dalam tas. Kalo ane minum air air berkemasan. Walaupun kemasan airnya sudah tidak ada isinya. Ane bawa jalan kemasanya. Ane cari tempat sampah ane buang ditempatnya.
Gimana agan setelah membaca ini. Mau lakukan perubahan gak untuk membantu ibu marisa. Untuk melestarikan bumi tercinta. Untuk mendukung program-program pemerintah. Ane yakin banyak dari kaskuser yang cinta akan lingkungan
Semoga aja setelah ane tulis tulisan ini ane bisa nerapin ini sama anak cucu ane dikemudian hari.
SALAM KASKUSER
Setelah ini thread akan ane tutup dengan mengucapkan asalamualaikum Wr. Wb dan terima-kasih telah menyempatkan baca bacaan yang ane karang sedemikian rupa. Semoga kalian bisa ambil hikmahnya gan. Maaf sekali lagi tidak ada image video ataupun spoiler lain. Karena ane 100 % membuat ini melalu ponsel
Diubah oleh denisiyo 04-09-2013 21:25
0
4.1K
Kutip
20
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan