Teamwork yang solid dibangun dari kenyamanan antar individunya dalam berinteraksi dan kemampuan memahami antar anggotanya satu sama lain. Saat satu orang memiliki kekurangan yang tidak kita miliki, maka tugas kitalah menutupi kekurangannya tersebut. Begitupun saat kita memiliki kekurangan, maka rekan-rekan kitalah yang akan menutupi kekurangan kita. Itulah yang dinamakan teamwork.

Seperti halnya kepingan puzzle yang saling berbeda namun saling melengkapi. Masing-masing dari kita pasti memiliki karakter kepribadian yang berbeda. Namun tugas kita bukanlah membahas dan memperdebatkan perbedaan tersebut. Tugas kita adalah mensinergikan visi dan melengkapi kekurangan kita dengan rekan yang lain.

Layaknya perlombaan bakiak. Siapa yang tidak tahu perlombaan tersebut. Dalam perlombaan tersebut, pemenang bukanlah mereka yang paling cepat menarik langkah, melainkan mereka yang paling kompak dalam melangkahlah yang akan menjadi pemenang. Sebab, satu gerakan yang berbeda saja bisa menjatuhkan seluruh tim. Kesuksesan yang dibangun bersama, memang sulit apalagi kesuksesan yang dibangun sendiri. Namun hasilnya pun akan sebanding dengan apa yang kita perjuangkan.

Namun untuk memilih partner pun harus benar-benar tepat. Jika salah, kita sendiri yang kena getahnya. Jangan pernah memilih partner yang sering maksiat. Karena do'a tidak akan terkabul pada orang yang sering maksiat. Jangan pula berpartner dengan mereka yang memiliki penyakit hati seperti: dengki, sombong, senang mengeluh alias galauers, pengkhianat, penggunjing, dan pemilik penyakit hati lainnya. Karena rupanya hal tersebut bisa menular bagi kita. Maka jika kita tidak ingin tertular virusnya, jangan bergaul dengan mereka.

Sekarang, mari kita selektif dalam berpartner.

Sumber