Permisi agan/aganwati sekalian.. postingan perdana ane nih.. maaf kalau kurang berkenan

Jadi ceritanya Rabu kemarin (15/6) temen ane iseng nimbrung di Jakarta Foreign Correspondent Club, acaranya wartawan2 asing gitu gan.. ngundang Karen Agustiawan dirut Pertamina. Trus ada yang nanya soal blok Mahakam.. Mungkin karena wartawan asing semua jadi ga terlalu ngerti isunya

Intinya sih bu Karen bilang kalau Pertamina belum mundur dari upaya menguasai blok Mahakam di Kalimantan Timur, blok gas yang sudah berproduksi sejak 1972 ini sangat menguntungkan gan..

Tahun 2012 kemarin produksi per hari dari blok ini saja mencapai 1.786 juta metric standard cubic feet atau sekitar 50.57 juta cubic meter.

Saat ini KKS 50% dipegang Total dan 50% dipegang perusahaan Jepang Inpex, yang akan berakhir tahun 2017 nanti.

Nah, proses negosiasi untuk 2017 dan selanjutnya harusnya akan dibicarakan di kwartal IV tahun ini.. Kemarin2 pemerintah kita sempat mewacanakan agar pertamina + pemda dapat 51% sementara sisanya untuk Total dan Inpex..atau Total dan Inpex masing2 dapat 33% dan sisanya (34%) untuk Pertamina..

Memang tujuannya sih bagus gan, nasionalis gitu.. supaya hasil kekayaan alam dikuasai negara.. tapi tahu sendiri kan Pertamina kayak apa..

Jadi memang kata bu Karen Pertamina tidak berminat masuk blok Mahakam sebelum 2017, tapi dia juga "pasrah" mau dikasih persenan berapa sama pemerintah RI.

“Kalau kita masuk sekarang, kita harus beli equity dari potensial produksi [dari Inpex dan Total, yang udah setor bermilyar2 setiap tahunnya ke kas negara sejak tahun 1972]," kata Karen.

"Setelah 2017, kita punya keunggulan ... dari pemerintah. Saya tidak tahu berapa persentase yang akan diberikan, mungkin X, Y, atau Z. Berapapun persentase yang diberikan pemerintah, Pertamina siap komit."

Bu Karen kayaknya kurang mengerti kalau cadangan migas di Blok Mahakam, itu kan udah tua, jadinya untuk berproduksi (dan menghasilkan untung yang oke), perlu komitmen besar, jangka panjang, dan teknologi mutakhir..yang sejauh ini sayangnya tidak dimiliki Pertamina.

Total kemarin menyatakan bahwa mereka bersedia invest US$2.3 milyar setiap tahunnya (kalau sekarang sekitar Rp 22.3 trilyun!!!) sementara Pertamina cuma bisa menawarkan US$8 milyar, tapi dalam jangka 30 tahun. Ga perlu jago matematika lah ya utk lihat bedanya......

Belum lagi saat ini Pertamina, yah walaupun perlahan2 mulai membaik, punya banyak kasus masa lalu yang penuh korupsi, tidak efisien, belum lagi polusinya.. Ada temen yang kerja di salah satu kantor akuntan publik besar yang mengaudit Pertamina, waduhh geleng2 dia tepok jidat berkali2 kalo nyiapin laporan keuangan mereka..banyak aset "hantu" dlsb..

Belum lagi mismanajemen..yang keliatan aja deh.. antrian BBM tuhh...



Yah jadi.. gimana ya menurut agan2.. memang sih pengen nasionalis, mandiri, berdiri di atas kaki sendiri, tapi kalau kakinya lumpuh..masa mau dipaksa?

THE END