Jakarta, Sebuah penelitian di Swedia menunjukkan bahwa suara seseorang bisa mempengaruhi kesehatan jantung. Makin besar volume suaranya, makin besar pula risiko kena sakit jantung. Karenanya, boleh saja tertawa tetapi jangan terlalu keras.

Menurut penelitian ini, makin keras suara seseorang maka tekanan darah akan mengalami peningkatan. Bagi yang memiliki masalah dengan jantung dan pembuluh darah, peningkatan tekanan darah ini bisa meningkatkan risiko serangan jantung maupun stroke.

Bahkan peningkatan tekanan darah seperti yang terungkap dalam penelitian tersebut sudah bisa diamati pada tingkat kebisingan 65 desibel. Menurut para peneliti, orang yang tertawa dengan tingkat kebisingan rata-rata sudah termasuk dalam kategori ini.

Heart Rate Variability (HRV), sejenis ukuran untuk menilai kemampuan jantung dan sistem saraf otonom dalam beradaptasi dengan lingkungan juga dipengaruhi oleh suara. Namun untuk yang satu ini, seorang pakar kesehatan masih meragukan kebenarannya.

Eric Topol, MD, dari MensHealth mengatakan bahwa HRV memang merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskular. Namun menurutnya, masih kontroversial jika dikatakan bahwa nilai HRV bisa dipakai untuk mengukur secara pasti risiko sakit jantung.

"Mengapa? Sebab suara dan rangsang lingkungan mempengaruhi seseorang dalam hal sistem saraf otonom, sedangkan pada yang lain tidak. Contohnya, suara tertentu bisa membuat denyut jantung seseorang melonjak, tapi bagi Anda tidak masalah," kata Dr Topol seperti dikutip dari MensHealth.com, Rabu (15/5/2013).

Terlepas dari kontroversi tersebut, suasana yang tenang memang bisa menyehatkan jantung. Meditasi selama 15 menit misalnya, bisa meningkatkan aktivitas saraf parasimpatis dan secara tidak langsung juga menurunkan denyut jantung, seperti terungkap baru-baru ini dalam sebuah penelitian di Australia.

SUMBER: [URL="http://health.detik..com/read/2013/05/15/143803/2246591/763/tertawa-itu-sehat-tapi-awas-sakit-jantung-jika-terlalu-keras"][B][color=blue]DETIK HEALTH[/color][/B][/URL]
ILUSTRASI: FATIN