Cuma Sharing soal Hutan Mangrove PIK

belum lama ini ane dan temen ber empat iseng2 main ke sana.
Pintu tiket per kepala 10 ribu plus mobil total jadi 45 ribu. Padahal di karcis tertera Rp. 8000;

begitu masuk sudah diperingatin kalau foto2 bayar 500 ribu..! padahal kita gak bawa tripod ataupun perlengkapan foto yg mncolok, cuma bawa 2 kamera DSLR dalam tas.
kami diikutin sampai kantin dan diminta masuk tuk bayar 500 ribu, kami tidak mau dan mengurungkan niat foto2 di sana, lalu kami sekedar jalan2 iseng 10 menitan kami pilih keluar karena terus terang tidak nyaman diikutin bbrpa sekuriti karena mereka tahu kita bawa kamera.

Alangkah kagetnya ketika di luar kami dihadang dan ditegur sekuriti dgn walky talky sambil bilang "kok sudah dilarang masih foto" tanya mereka sambil ngotot, kami tidak terima dan bersitegang nyaris panjang urusan bahkan kalu tidak dilerai salah satu teman mungkin kami sudah adu jotos. karena jelas2 membuka ataupun menyentuh kamerapun tidak, kamera masih rapih tak tersentuh di dalam tas. kami benar2 seperti pencuri.
Padahal kami ke sana murni tujuan iseng2 saja walaupun bawa kamerapun karena hanya foto2 biasa dan tidak ada tujuan utk komersil sedikitpun.
apa bedanya kami dgn para pengunjung lainnya yg foto2 dgn kamera HP..?
sama2 tidak menggunakan energi listrik atau perlengkapan pihak sana.

ane mengerti katanya kawasan itu dikelola oleh pribadi/swasta
ane hanya merenung, sombong sekali mereka memberlakukan tarif seenaknya di alam terbuka, yg keindahan dan udara yg dihirup di situ adalah ciptaan Tuhan. Mereka seolah2 memiliki alam Tuhan tsb. Bagaimana jika Tuhan meminta bayaran atas udara yg mereka hirup di sana. apa mereka sanggup bayar..?!

ane tidak menjelekan pengelola di sana, ini semua cm sharing dan bahan renungan dan kewaspadaan kita aja,
apa tidak cukup dgn uang masuk saja, lalu 500 ribu itu utk apa? ada listrik atau sumber daya lain yg kita pakai ketika memfoto?????