- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Galaknya Ahok Hampir Sama dengan Ali Sadikin


TS
boeladiegh
Galaknya Ahok Hampir Sama dengan Ali Sadikin
Quote:
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sedang berang pada pedagang kaki lima di Pasar Tanah Abang. Berkali-kali Ahok melontarkan kritik pedas pada PKL.
"PKL tuh memang susah, dikasih kaki mintanya paha kalau orang bilang," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Selasa (23/7).
Ahok pun menyindir penggusuran PKL yang disebut melanggar hak asasi manusia. Menurutnya tak ada pelanggaran HAM dengan menertibkan PKL dan membuat Jakarta lebih tertib.
Konflik Ahok soal PKL berlanjut, Ahok kemudian terlibat seteru dengan Wakil Ketua DPRD Jakarta Lulung Lunggana. Lulung tak terima dengan pernyataan Ahok yang menyebut ada anggota DPRD 'bermain' di Tanah Abang. Lulung merasa Ahok menyindir dirinya karena Lulung memang tokoh dari Tanah Abang.
Lulung pun mengatai Ahok slengean. Ahok balas menyerang Lulung. Dia menuding Lulung pembuat kacau Jakarta.
Ahok pun didemo. Ratusan orang yang berasal dari sejumlah ormas Betawi seperti FBR, Forkabi, dan Laskar Merah Putih menggelar demonstrasi di depan Balai Kota, Jakarta. Mereka membela Lulung dan menolak gaya kepemimpinan Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Ahok mengaku jika banyak orang yang tidak suka terhadap karakter yang dia miliki. Apalagi terhadap gayanya yang garang dengan pernyataan yang keras-keras.
"Sudah 1.000 orang habis lebaran mau jahit mulut saya," seloroh Ahok di Balai Kota, Jakarta, Senin (29/7).
Ahok memang keras. Ucapannya yang ceplas-ceplos mengingatkan orang pada sosok gubernur legendaris Jakarta Ali Sadikin. Bang Ali juga keras dan tegas.
Hari kedua menjabat, Bang Ali naik bus umum keliling kota. Dia terhenyak melihat buruknya pelayanan bus kota yang tidak manusiawi. Penumpang berjejalan dan mandi keringat. Sopir bus berhenti dan ngetem seenaknya.
"Lalu lintas di Jakarta brengsek. Sayalah yang paling tidak puas terhadap keadaan itu. Di tengah orang-orang yang berdesakan dan berlari-larian, di tengah bau apek, bau keringat dan keberengsekan, saya mengadakan tanya jawab dengan para penumpang bus. Saya menjadi tahu apa yang mereka butuhkan," ujar Bang Ali dalam memoar Ali Sadikin karangan Ramadhan KH.
Simak juga saat Bang Ali didemo para ulama yang tak setuju Bang Ali melegalkan judi dan membuat tempat prostitusi di Kramat Tunggak. Bang Ali diam saja saat para ulama berbicara panjang lebar.
Setelah semuanya bicara baru Bang Ali yang bicara. "Kalau begitu, bapak-bapak kyai semua ini kalau keluar pesantren naik helikopter saja. Karena semua jalan dan jembatan itu dibangun dari hasil judi. Kalau menganggap haram, jangan menginjakkan kaki di jalan yang dibangun Pemprov," kata Bang Ali.
"Begitu juga dengan sekolah, rumah sakit, dan fasilitas lain dibangun dari hasil judi. Jangan pergi ke rumah sakit yang dibangun Pemprov kalau sakit dan katanya haram," tambahnya.
Para ulama itu terdiam. Mereka kemudian berhenti mengkritik Bang Ali. Mereka sadar saat itu Jakarta tak punya dana untuk membangun. Inisiatif Bang Ali walau kontroversial telah menyediakan dana untuk membangun Jakarta.
Yang lebih galak dari Ahok, Bang Ali dikenal doyan main tampar. Apalagi saat proyek dikerjakan asal-asalan dan molor. Simak cerita saat Bang Ali memarahi kontraktor proyek yang tak beres-beres.
Bang Ali bertanya kenapa sampai terlambat. Apakah dia tidak sadar bahwa proyek ini untuk kepentingan warga ibukota? Ternyata jawabannya berbelit-belit dan tidak jelas. Bang Ali pun naik pitam. Plak! Dia menampar direktur itu. Tidak cukup sekali, Bang Ali menamparnya tiga kali. Plak! Plak! Plak!
"Saya marah sekali, saya tempeleng dia tiga kali. Barulah dia berjanji akan segera memenuhi kontraknya. Benar juga, pada hari berikutnya kiriman semen sudah masuk ke proyek," kata Bang Ali.
Memang butuh orang galak untuk mengurus Jakarta.TKP
"PKL tuh memang susah, dikasih kaki mintanya paha kalau orang bilang," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Selasa (23/7).
Ahok pun menyindir penggusuran PKL yang disebut melanggar hak asasi manusia. Menurutnya tak ada pelanggaran HAM dengan menertibkan PKL dan membuat Jakarta lebih tertib.
Konflik Ahok soal PKL berlanjut, Ahok kemudian terlibat seteru dengan Wakil Ketua DPRD Jakarta Lulung Lunggana. Lulung tak terima dengan pernyataan Ahok yang menyebut ada anggota DPRD 'bermain' di Tanah Abang. Lulung merasa Ahok menyindir dirinya karena Lulung memang tokoh dari Tanah Abang.
Lulung pun mengatai Ahok slengean. Ahok balas menyerang Lulung. Dia menuding Lulung pembuat kacau Jakarta.
Ahok pun didemo. Ratusan orang yang berasal dari sejumlah ormas Betawi seperti FBR, Forkabi, dan Laskar Merah Putih menggelar demonstrasi di depan Balai Kota, Jakarta. Mereka membela Lulung dan menolak gaya kepemimpinan Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Ahok mengaku jika banyak orang yang tidak suka terhadap karakter yang dia miliki. Apalagi terhadap gayanya yang garang dengan pernyataan yang keras-keras.
"Sudah 1.000 orang habis lebaran mau jahit mulut saya," seloroh Ahok di Balai Kota, Jakarta, Senin (29/7).
Ahok memang keras. Ucapannya yang ceplas-ceplos mengingatkan orang pada sosok gubernur legendaris Jakarta Ali Sadikin. Bang Ali juga keras dan tegas.
Hari kedua menjabat, Bang Ali naik bus umum keliling kota. Dia terhenyak melihat buruknya pelayanan bus kota yang tidak manusiawi. Penumpang berjejalan dan mandi keringat. Sopir bus berhenti dan ngetem seenaknya.
"Lalu lintas di Jakarta brengsek. Sayalah yang paling tidak puas terhadap keadaan itu. Di tengah orang-orang yang berdesakan dan berlari-larian, di tengah bau apek, bau keringat dan keberengsekan, saya mengadakan tanya jawab dengan para penumpang bus. Saya menjadi tahu apa yang mereka butuhkan," ujar Bang Ali dalam memoar Ali Sadikin karangan Ramadhan KH.
Simak juga saat Bang Ali didemo para ulama yang tak setuju Bang Ali melegalkan judi dan membuat tempat prostitusi di Kramat Tunggak. Bang Ali diam saja saat para ulama berbicara panjang lebar.
Setelah semuanya bicara baru Bang Ali yang bicara. "Kalau begitu, bapak-bapak kyai semua ini kalau keluar pesantren naik helikopter saja. Karena semua jalan dan jembatan itu dibangun dari hasil judi. Kalau menganggap haram, jangan menginjakkan kaki di jalan yang dibangun Pemprov," kata Bang Ali.
"Begitu juga dengan sekolah, rumah sakit, dan fasilitas lain dibangun dari hasil judi. Jangan pergi ke rumah sakit yang dibangun Pemprov kalau sakit dan katanya haram," tambahnya.
Para ulama itu terdiam. Mereka kemudian berhenti mengkritik Bang Ali. Mereka sadar saat itu Jakarta tak punya dana untuk membangun. Inisiatif Bang Ali walau kontroversial telah menyediakan dana untuk membangun Jakarta.
Yang lebih galak dari Ahok, Bang Ali dikenal doyan main tampar. Apalagi saat proyek dikerjakan asal-asalan dan molor. Simak cerita saat Bang Ali memarahi kontraktor proyek yang tak beres-beres.
Bang Ali bertanya kenapa sampai terlambat. Apakah dia tidak sadar bahwa proyek ini untuk kepentingan warga ibukota? Ternyata jawabannya berbelit-belit dan tidak jelas. Bang Ali pun naik pitam. Plak! Dia menampar direktur itu. Tidak cukup sekali, Bang Ali menamparnya tiga kali. Plak! Plak! Plak!
"Saya marah sekali, saya tempeleng dia tiga kali. Barulah dia berjanji akan segera memenuhi kontraknya. Benar juga, pada hari berikutnya kiriman semen sudah masuk ke proyek," kata Bang Ali.
Memang butuh orang galak untuk mengurus Jakarta.TKP
Jakarta tempat kumpulnya berbagai macam kultur, jadi kalau yang berkuasa di jakarta kaya tape mah bisa disikat habis

Spoiler for Yang Ini Berani Sama Anak SD:
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kembali terganggu dengan para audiens yang tertidur ketika dia membacakan pidato. Setelah sejumlah peristiwa sebelumnya, kali ini insiden tertidur itu terjadi pada puncak peringatan Hari Anak Nasional 2012.
"Tolong bangunkan yang tidur, itu ada satu dua yang tidur," kata Presiden SBY pada puncak peringatan Hari Anak Nasional 2012 di Theater Imax Keong Mas, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Rabu 29 Agustus 2012.
SBY menegur sambil menunjuk ke arah kursi yang ditempati sekitar 581 anak. Anak-anak itu terdiri dari siswa madrasah, sekolah, dan pesantren. Menurut salah seorang panitia, para siswa ini sudah tiba di lokasi acara mulai pukul 8 pagi. Sedangkan acara SBY baru digelar dua jam kemudian.
"Anak sudah datang sejak jam 8 pagi. Termasuk nyanyi-nyanyi, pentas, dan lain-lain," kata seorang panitia yang enggan disebut namanya.
Teguran terjadi ketika Presiden SBY tengah berbicara tentang bagaimana agar anak-anak menjadi manusia unggul di masa depan. Sekitar tiga menit sesudah memulai pidato, SBY berhenti sejenak lalu meminta membangunkan anak-anak yang tertidur itu.
Setelah menegur, SBY melanjutkan pidatonya. "Mari kita rawat dan asuh anak-anak kita dengan penuh kasih sayang dan penuh tanggung-jawab. Utamanya bagi anak-anak kita yang berada pada usia emas, golden age, dari lahir hingga umur delapan tahun," kata SBY.
Dalam pidatonya, SBY menegaskan agar menumbuhkan keunggulan anak-anak dengan asah, asih, dan asuh, agar mereka tumbuh menjadi insan cerdas, berkepribadian luhur, jujur, berakhlak mulia, santun, dan beretos kerja tinggi.
"Mari kita berikan gizi yang baik dan seimbang, agar fisiknya tumbuh sehat dan kuat, memiliki intelektual yang tinggi, serta memiliki mental yang tangguh," ujar SBY lagi.
Insiden Presiden SBY yang menegur audiens ini bukan pertama kali terjadi. Terakhir, saat Presiden SBY memberikan kuliah umum kepada jajaran Perwira Siswa TNI dan Polri di Sekolah Calon Perwira TNI Angkatan Darat, Bandung, Jumat 29 Juni 2012.
Dalam pidato ini, SBY menegur 7 Perwira Siswa yang berada di barisan depan, karena mereka berbicara terus saat SBY pidato. TKP
Spoiler for 5 Langkah ekstrem Ahok benahi Pasar Tanah Abang:
1. Sapu bersih PKL bandel
Ahok dibuat geleng-geleng kepala atas kelakuan PKL Tanah Abang yang sulit diatur. Betapa tidak, berkali-kali diperingati oleh berbagai pihak, tetap saja pedagang ini berjualan dengan memakai badan jalan. Ahok pun mengancam akan menghabisi PKL bandel ini.
"Jarak lapak sampai dari trotoar, melewati badan jalan. Sudah ada toleransi. Yang penting Satpol PP masih siap. Kalau dia balik lagi nama main-main kalau enggak mau nurut disapu bersih," kata Ahok berang.
Begitu juga dengan PKL yang berdagang dengan mobil pribadi. Menurut Ahok cara terbaik membuat mereka lari adalah dengan menilang mobil tersebut.
"Kalau mau sikat sekarang menjelang lebaran. Begitu kita ngalah dikit langsung (balik lagi).
Kalau ditilang dia kapok juga pusing juga nanti dia," tegas Ahok.
Dari data yang didapat, masih ada 225 pedagang yang memadati jalan di sepanjang Pasar Tanah Abang. Mereka kebanyakan menggunakan lebih dari 1 m jarak dari trotoar ke jalan.
2. Pasang badan hadapi preman pasar
Ahok pun berang dengan preman-preman pasar yang sok menjaga dan melindungi PKL di Tanah Abang. Ahok sampai menantang balik jagoan di Tanah Abang jika tetap teguh membekingi PKL bandel.
"Kirim satpol PP kalau dia cabut golok ya ditembak kasih peringatan. Tidak ada pilihan, semua pada bawa golok ya susah kita. Keadilan enggak mau ditegakkan ya susah kita," tantang Ahok.
Ahok memerintah bawahan agar tidak gentar terhadap preman. Kalau mundur setapak saja, bagi Ahok sudah menjadi awal kekalahan.
"Kalau kita kalah enggak usah mulai. Kalau kita kalah enggak bisa bagus Jakarta ini." pungkasnya.
3. Tindak oknum PD Pasar Jaya
Bukan hanya preman dan PKL yang bikin Ahok pusing. Dia juga kerepotan atas ulah PD Pasar Jaya. Sampai-sampai Ahok menilai bahwa PD Pasar Jaya mempermainkannya. Hal ini lantaran Ahok mendapat laporan bahwa sebenarnya PD Pasar Jaya enggan menerima PKL ini masuk ke dalam pasar.
"Ini ada informasi ngulur waktu. Kayaknya sengaja diulur-ulur. Saya juga buaya juga pak saya juga sama-sama maling pak. Saya juga tahu cara malingnya. Masa saya yang turun ngurus begituan," sindir Ahok kepada pihak PD Pasar Jaya.
Tak tanggung-tanggung Ahok mengancam akan melaporkannya dan menggantinya.
"Supaya omongan orang ini tidak berkarat ya, bapak selesaikan dong pak, saya juga malu ngulang ini pak. Minggu depan lagi saya enggak mau dengar. Minggu ini mesti beresnya, kalau enggak saya laporin bapak," ancamnya.
4. Ganti kepala wilayah Satpol PP
Gertakan Ahok juga sampai ke telinga petinggi Satpol PP. Ahok menilai Satpol PP tidak punya gigi menghadapi kekarnya para preman Tanah Abang. Sampai harus berdalih soal koordinasi dan jumlah Satpol PP yang minim.
"Kepalanya ganti saja, cuma teori saja. Kalau praktik di lapangan tidak ada ya copot saja kepalanya. Hitung orang enggak becus kerjanya" tegas Ahok.
Pihak Satpol PP memang akhirnya mengakui dia tidak punya nyali untuk menghadapi preman Tanah Abang sendirian.
"Satpol ragu untuk berani di Tanah Abang karena enggak ada back up. Dia akan ditekan oleh oknum preman kalau ada yang back up saya rasa bisa berani Satpol juga punya kekuatan untuk itu," aku salah satu petinggi Satpol PP
5. Minta Brimob turun tangan
Melihat Satpol PP ciut nyalinya, Ahok lantas meminta bantuan polisi untuk menindak para preman dan PKL yang bandel.
"Saya minta Brimob turun, bikin surat Brimob turun ambil barang-barang semua. Tidak ada toleransi," ujar Ahok dalam rapat Penanggulangan Kemacetan.
Ahok pun meminta jajarannya berani menindak tegas. Termasuk wali kota sebagai pemegang wilayah.
"Sekarang tinggal ketegasan kita. Pola-pola seperti ini tidak alasan, tidak ada toleransi kita enggak mau negosiasi dengan orang seperti itu. Pak wali kota harus tegas, dasarnya apa takut sama dia," tutupnya. TKP
Mantaf dah monggo dilanjut
Diubah oleh boeladiegh 31-07-2013 05:00
0
17.5K
Kutip
219
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan